PALEMBANG – Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan, kini berstatus siaga satu setelah tinggi muka air (TMA) mencapai 4,62 meter akibat curah hujan yang tinggi selama tiga hari terakhir. Kondisi ini terpantau melalui sensor Automatic Water Level Recorder (AWLR) milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII.
Kepala Tim Hukum dan Komunikasi Publik BBWS Sumatera VIII, Didi Zulfikar, mengatakan peningkatan debit tidak hanya terjadi di Sungai Musi. Sejumlah sungai lain di Sumatera Selatan juga menunjukkan kenaikan signifikan.
“Sungai Lalan di AWLR Bayung Lencir berada pada TMA 3,96 meter dengan status siaga dua. Sementara Sungai Komering di AWLR Sungai Dua dan AWLR Serdang Menang masing-masing mencapai 5,24 meter dan 3,08 meter, keduanya berstatus siaga tiga,” ujarnya dilaporkan Bergelora.com daei Palembang, Selasa (9/12/2025).
Didi menjelaskan, peningkatan curah hujan berpotensi membuat anak-anak sungai meluap, terutama di wilayah dengan kapasitas aliran terbatas. Kondisi tersebut dapat menyebabkan banjir di permukiman warga maupun area pertanian. BBWS Sumatera VIII mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan aliran sungai, serta tidak membuang sampah ke sungai.
“Kami terus memantau perkembangan TMA melalui AWLR dan memberikan informasi secara berkala. Kesadaran masyarakat sangat penting untuk meminimalkan risiko banjir,” katanya.
Terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Kelas II SMB II Palembang, Siswanto, menjelaskan bahwa tingginya curah hujan di Sumatera Selatan dipicu oleh bibit siklon tropis 91S yang berada di Samudera Hindia.
Sistem cuaca ini memicu hujan sedang hingga lebat dan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi.
“Intensitas hujan diperkirakan meningkat pada 9–13 Desember, dengan potensi hujan lebat di banyak wilayah,” jelasnya.
BMKG mencatat, pusat sirkulasi bibit siklon masih terpantau aktif dengan kecepatan angin sekitar 37 km/jam dan tekanan udara rendah. Meski diperkirakan akan melemah dalam 24 jam ke depan, sistem ini tetap berpotensi memicu hujan deras.
Potensi hujan dengan intensitas 20–50 mm hingga 50–100 mm terjadi di 14 wilayah, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Kota Lubuklinggau, Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Kota Pagar Alam, Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), PALI, Prabumulih, dan OKI.
Siswanto mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap risiko banjir, angin kencang, petir, dan longsor.
“Kami meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri agar penanganan potensi bencana dapat berjalan cepat dan optimal,” ujarnya. (Anwar Sadat)

