JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin keras menunjukkan sikapnya akan memerangi hambatan-hambatan investasi masuk ke dalam negeri. Hal ini disampaikannya dalam pidato sebagai presiden terpilih di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7) malam dalam pidatonya sebagai presiden terpilih dalam acara bertajuk Visi Indonesia yang dihadiri puluhan ribu relawan.
“Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan,” tegasnya.
Dalam program kerjanya, Jokowi akan mengundang investasi yang seluas-luasnya sebagai satu cara untuk membuka lapangan kerja.
“Kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan. Jangan ada yang alergi terhadap investasi,” tegasnya.
Ia mengingatkan akan bertindak tegas pada semua gangguan dan hambatan terhadap investasi.
“Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya. Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya!” tegasnya.
Tinggalkan Cara Lama
Kepada Bergelora.com dilaporkan sebelumnya dalam pidato politik itu, Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia berada di tengah perubahan global yang dinamis yang penuh kecepatan dan resiko yang harus dihadapi secara bersama-sama oleh rakyat dan pemerintah Indonesia.
“Kita harus menyadari, kita harus sadar semuanya bahwa sekarang kita hidup dalam sebuah lingkungan global yang sangat dinamis! Fenomena global yang ciri-cirinya kita ketahui, penuh perubahan, penuh kecepatan, penuh risiko, penuh kompleksitas, dan penuh kejutan, yang sering jauh dari kalkulasi kita, sering jauh dari hitungan kita,” katanya.
Perubahan yang cepat menurut Jokowi membutuhkan solusi dan inovasi yang dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan yang mendesak.
“Oleh sebab itu, kita harus mencari sebuah model baru, cara baru, nilai-nilai baru dalam mencari solusi dari setiap masalah dengan inovasi-inovasi. Dan kita semuanya harus mau dan akan kita paksa untuk mau,” ujarnya.
Jokowi menyerukan agar seluruh aparat dan pejabat meninggalkan cara dan pola lama dalam mengelola pemerintahan agar efektif dan efisien.
“Kita harus meninggalkan cara-cara lama, pola-pola lama, baik dalam mengelola organisasi, baik dalam mengelola lembaga, maupun dalam mengelola pemerintahan. Yang sudah tidak efektif, kita buat menjadi efektif! Yang sudah tidak efisien, kita buat menjadi efisien!” tegasnya lagi.
Jokowi mengajak seluruh rakyat dan pemerintah Indonesia untuk menjadi negara yang lebih produktif dan memiliki daya saing yang kuat.
“Manajemen seperti inilah yang kita perlukan sekarang ini. Kita harus menuju pada sebuah negara yang lebih produktif, yang memiliki daya saing, yang memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan-perubahan itu. Oleh sebab itu, kita menyiapkan tahapan-tahapan besar,” tegasnya. (Web Warouw)