Jumat, 4 Juli 2025

SIKAAAT…! Bukan Hanya Direktur PLN, Erick Thohir Juga akan Copot Pimpinan BUMN yang Tak Miliki Sense of Crisis

JAKARTA – Pada Kamis (6/1/2022), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi memberhentikan dengan hormat Rudy Hendra Prastowo sebagai Direktur Energi Primer PLN.

Posisi tersebut kemudian digantikan oleh Hartanto Wibowo, yang menurut Erick Thohir adalah salah satu top talent di PLN.

Pemberhentian Hendra Prastowo ini adalah buntut dari hasil sidak Erick Thohir bersama dengan Menteri ESDM di kantor pusat PLN pada beberapa hari lalu.

Saat itu, Erick dan Arifin tak mendapati adanya kegiatan sama sekali, padahal di masa sekarang ini PLN sedang menghadapi krisis sumber energi.

“Saya lihat kemarin bersama Menteri ESDM, dari hasil sidak juga terlepas adanya situasi Covid-19, saya sangat memaklumi dan itu perlu dilakukan untuk lockdown. Tetapi, tentu yang namanya pada saat krisis tetap mesti ada kegiatan-kegiatan yang berjalan.”

“Karena itulah saya mengambil keputusan ini, saya mengganti, dan saya akan pastikan dalam 1-2 hari ke depan saudara Hartanto ini harus segera melakukan perbaikan-perbaikan,” terang Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Kamis (6/1/2021).

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, seperti diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang adanya ekspor batu bara mulai 1 Januari 2022 hingga 31 Januari 2022.

Hal tersebut diputuskan oleh Presiden lantaran Indonesia adalah salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia. Dengan demikian, Indonesia tak boleh mengalami krisis batu bara.

Untuk itu, presiden meminta perusahaan-perusahaan batu bara dan juga PLN untuk memprioritaskan kebutuhan dalam negeri.

“Karena itu Bapak Presiden meminta para PLN dan juga perusahaan-perusahaan batu bara harus memprioritaskan daripada kebutuhan dalam negeri.”

“Karena apa? Ekonomi kita lagi tumbuh sekali dan listrik ini adalah komponen yang terbesar untuk pembangkitan juga industri ataupun ekonomi, kalau sampai mati ini jadi bahaya,” tutur Erick Thohir dikutip dari tayangan iNews Prime, Kamis (6/1/2021).

Arahan dari Presiden Jokowi yang demikian itu kemudian menjadi dasar bagi Erick Thohir dan sejumlah menteri lainnya untuk melakukan rapat.

Dalam rapat tersebut, mereka menentukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mendapatkan solusi dari krisis sumber energi yang kini sedang dialami Indonesia.

Sidak yang dilakukan Erick Thohir dan Arifin Tasrif ke kantor pusat PLN pun menjadi salah satu tindakan yang diambil dari rapat bersama empat menteri tersebut.

Hasil sidak tersebut pun berujung pada pemberhentian Hendra Prastowo dari jabatan Direktur Energi Primer PLN.

“Nah, karena itu mengapa ketika Bapak Presiden mengambil arahan seperti itu, kami empat menteri langsung melakukan rapat. Saya, Pak Menteri ESDM, Pak Budi Karya Menteri Perhubungan, karena ini ada hubungan dengan logistik juga.”

“Makanya kita melakukan tindakan-tindakan, salah satunya yang kita lakukan waktu itu kita cek lapangan, ternyata di lapangannya kekrisisan itu tidak dirasakan,” terang Erick.

Ke depan, Erick pun menegaskan bahwa dirinya tidak akan ragu untuk menindak tegas pimpinan BUMN yang tidak memiliki sense of crisis seperti yang terjadi pada pimpinan-pimpinan PLN.

“Saya rasa nggak hanya PLN, untuk semua BUMN juga. Ketika ada krisis seperti ini, [tetapi] para pimpinan BUMN tidak punya sense of crisis, pasti saya akan ambil tindakan,” pungkasnya.

Erick Thohir Copot Direktur Energi Primer PLN, Berikut Susunan Baru Direksi PLN

Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Rudy Hendra Prastowo dari posisi Direktur Energi Primer PT PLN (Persero).

Posisi itu kini digantikan oleh Hartanto Wibowo, yang sebelumnya merupakan Direktur PLN Batu Bara, anak usaha PLN.

Perubahan susunan direksi itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor SK-2/MBU/01/2022 pada tanggal 6 Januari 2022.

“Saya baru saja tandatangani surat pergantian Direktur Energi Primer PLN dengan saudara Hartanto Wibowo yang merupakan top talent yang ada di PLN,” ungkap Erick di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (6/1/2022).

Keputusan tersebut tak lepas dari permasalahan krisis pasokan batu bara yang terjadi di PLN.

Kondisi itu membuat 10 juta pelanggan listrik PLN terancam mengalami pemadaman karena 20 pembangkit tidak mendapat pasokan batu bara.

“Jadi saya juga minta sama saudara Hartanto hal-hal yang kita alami seperti ini tidak boleh terjadi lagi,” imbuh dia.

Padahal, lanjut Erick, Indonesia kaya akan sumber daya alam termasuk batu bara dan LNG.

Oleh sebab itu, ia menilai, dari komposisi penggunaan untuk listrik sudah seharusnya pasokan batu bara aman dan tidak ada krisis energi.

“Banyak negara tidak punya sumber daya alam dan tidak alami krisis energi. Maka artinya ini ada sesuatu yang harus kita perbaiki bersama-sama,” jelas Erick.

Adapun dengan perubahan terbaru maka kini susunan Direksi PLN yaitu:

– Direktur Utama: Darmawan Prasodjo

– Direktur Perencanaan Korporat: Evy Haryadi

– Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan: Bob Saril

– Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Sinthya Roesly

– Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia: Yusuf Didi Setiarto

– Direktur Energi Primer: Hartanto Wibowo

– Direktur Mega Proyek dan EBT: Wiluyo Kusdwiharto

– Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan: Adi Lumakso

– Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali: Haryanto WS

– Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara: Adi Priyanto.

(Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru