Kamis, 12 September 2024

Sisa Skandal Merpati (1): Hutang Rp 7 Trilun, Merpati Tak Sanggup Terbang

JAKARTA – Dalam beberapa hari kedepan Redaksi bergelora.com akan menurunkan laporan khusus yang tersisa dari skandal perusahaan milik negara PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Perusahaan penerbangan didirikan pada tanggal 6 September 1975 telah gagal menjadi jembatan udara nasional di seluruh Indonesia. Tugasnya adalah menghubungkan daerah terpencil, kota besar, hingga kawasan regional, dengan memberikan pelayanan yang terjangkau oleh masyarakat.

Sebuah sumber menjelaskan pada bergelora.com tentang data historis pertumbuhan jumlah penumpang domestik sebesar 10% sejak tahun 2004. Jumlah penumpang penerbangan Indonesia diperkirakan sebanyak 62 juta orang pada tahun 2012 dan mencapai 86 juta orang pada tahun 2013 serta diperkirakan meningkat setiap tahunnya.    

“Namun demikian PT MNA tidak dapat memanfaatkan pertumbuhan tersebut untuk meningkatkan pendapatan perusahaan,” ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu.  

Sebaliknya PT MNA menurutnya mengalami penurunan kapasitas dan kinerjanya sehingga mengharuskan PT MNA mengurangi kegiatan operasionalnya secara terus menerus.

Sejak tahun 2009 sampai dengan 30 September 2013, jumlah pendapatan usaha yang diperoleh PT MNA lebih kecil dari biaya usaha sehingga perusahaan mengalami kerugian, sebagaimana pada tabel berikut.

Tren Kerugian PT MNA sejak Tahun 2009  s.d. September 2013 (dalam juta rupiah)

“Kerugian terus menerus tersebut mengakibatkan penumpukan hutang PT MNA kepada berbagai kreditur dan entitas pendukung operasional penerbangan sebesar Rp 7,29 triliun per 31 Oktober2013,” ujarnya.

Perencanaan (Business Plan) yang Kurang Memadai dan Armada Pesawat yang Tidak Handal Mengakibatkan Pengelolaan PT Merpati Nusantara Airlines (PT MNA) Tidak Efektif dan Efisien. (Tim)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru