JAKARTA – Sebagai bagian dari program utama pemerintahan Joko Widodo, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) akan mensosialisasikan Dana Desa (DD) bagi masyarakat desa melalui program “Jelajah Desa Nusantara 2016”.
“Mulai hari ini, Jelajah Desa Nusantara (JDN) akan berkeliling ke tiga pulau di Indonesia, yaitu Pulau Sulawesi, Jawa, dan Sumatera. Kami akan mendatangi sejumlah desa yang kami lewati dan singgah untuk berdialog dengan masyarakat tentang Dana Desa,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendesa PDTT, Anwar Sanusi, di Jakarta, Rabu (27/4).
Anwar menambahkan, lokasi tersebut dipilih dengan pertimbangan 73% DD disalurkan di tiga pulau tersebut. Pulau Jawa dan Bali dengan total 23.118 desa mendapatkan alokasi sebesar 32%, Pulau Sumatera dengan 22.982 desa mendapatkan alokasi 30%, dan Pulau Sulawesi dengan 8.679 desa mendapatkan alokasi sebesar 11,4%.
Tim JDN akan berkeliling ke sejumlah desa di tiga pulau tersebut secara simultan. Perjalanan akan dimulai pada tanggal 27 April 2016. Etape Pertama akan dimulai di Pulau Sulawesi. Empat provinsi dan 13 kabupaten akan dikunjungi Tim JDN. Daerah yang akan dikunjungi adalah Makassar, Polewali Mandar, Donggala, Toli-toli, dan Gorontalo Utara. Pulau Ponelo di Gorontalo Utara akan menjadi garis akhir etape pertama ini.
Untuk etape kedua, Tim JDN akan melalui tiga provinsi dan 25 kabupaten di Pulau Jawa. Rute yang ditempuh dimulai dari Jakarta dan akan melalui diantaranya desa-desa di Cirebon, Magelang, Trenggalek, dan berakhir di Situbondo. Sementara Pulau Sumatera akan menjadi etape ketiga. Tim JDN akan melalui enam provinsi dan 16 kabupaten melalui jalur lintas timur. Lokasi yang akan dikunjungi diantaranya adalah Ogan Komering Ilir, Muaro Jambi, Rokan Hulu, Kampar, dan Samosir.
“Total kami akan menempuh 6.872 kilometer. Melalui JDN ini, kami ingin mengajak seluruh elemen di desa untuk mengawasi penyaluran dan penggunaan dana desa. Dana Desa harus digunakan secara tepat untuk pembangunan desanya masing-masing,” lanjut Anwar.
Selain sosialisasi DD melalui dialog, kegiatan JDN juga akan diisi dengan aksi nyata membangun infrastruktur desa. Untuk mewujudkan aksi nyata Desa Membangun Indonesia, Kemendesa PDTT juga akan menggandeng mitra kerja BUMN, diantaranya adalah BNI, BTN, dan Pegadaian. Sebagai hiburan masyarakat, Tim JDN juga akan menggelar layar tancep yang dapat disaksikan seluruh warga desa. Seluruh kegiatan tersebut akan mengedepankan prinsip Government, Movement, and Culture.
Dana Desa (DD) 2016 dialokasikan sebesar Rp 46,9 triliun dari APBN. Jumlah tersebut akan disalurkan ke 74.754 desa dalam dua tahap. Tahap pertama disalurkan oleh Kementerian Keuangan sebesar 60% mulai Maret lalu. Sementara tahap kedua disalurkan sebesar 40% pada bulan Agustus mendatang. Prioritas penggunaan DD telah ditetapkan oleh Kemendesa PDTT melalui Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 21/ 2015, yakni untuk pembangunan infrastruktur desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
Sejahterahkan Petani
Ratusan juta kaum petani yang berada di perdesaan masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam mengakses informasi dan hak-hak publik, petani sering dipinggirkan.
Untuk memperbaiki nasib para petani di pedesaan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menjelaskan bahwa dana desa dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum petani.
“Dukungan sarana seperti irigasi air yang layak, kondisi jalan yang baik diharapkan mampu menjdi solusi bagi kaum petani dalam melakukan proses produksi dan distribusi secara mandiri,” ujar Marwan Jafar saat menjadi keynote speaker dalam acara Training Hak Asasi Petani di Wisma PKBI, Jakarta, Selasa (26/4).
Selain itu, Marwan menginginkan ada nilai tambah komoditas hasil pertanian melalui pendirian Badan Usaha Milik Desa yang akan meningkatkan posisi tawar ekonomi masyarakat desa secara keseluruhan.
“Kita juga mendukung untuk pengembangan produk unggulan di 3.500 Desa Mandiri. Mengingat sebagian besar potensi ekonomi desa berbasis di bidang pertanian, maka produk-produk pertanian berpeluang dipromosikan sebagai produk unggulan desa,” tandasnya.
Dengan meningkatkan nilai tambah produk pertanian, Marwan menambahkan, akan meningkatkan perbaikan kesejahteraan petani. Namun demikian, pengembangan produk unggulan harus didukung oleh infrastruktur penunjang kegiatan ekonomi.
“Salah satunya adalah jalan desa. Dengan adanya infrastruktur jalan yang baik, maka produk pertanian tidak lagi terisolasi di suatu desa,” tutupnya.
Selain itu, kemendes menurut Marwan juga mempunyai program untuk penyaluran modal bagi koperasi atau UMKM di 5.000 desa. Karena selama ini kendala yang dihadai petani adalah keterbatasan akses finansial.
“Melalui program ii diharapkan kendala terseut dapat diatasi. Kemendes juga akan melakukan project jaringankonekai online di 3.500 desa yang diharapkan bisa mempwrluas akses informasi harga danpasar bagi petani,” tutupnya. (Andreas Nur)