Kamis, 28 Agustus 2025

STOP OPERASI CIA DI INDONESIA..! USAID Tutup, Kanada Buka Peluang Jadi Mitra Bantuan Terbesar RI-ASEAN

JAKARTA– Kanada siap menjadi mitra terbesar Indonesia dan ASEAN menggantikan peran Amerika Serikat saat PresidenĀ Donald Trump berencana menutup lembaga donor United States Agency of International Development (USAID).

Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen mengatakan pemerintah akan memantau ketat keinginan Trump menutup USAID.

Dia juga mengatakan AS sejauh ini belum menutup atau menghentikan lembaga donor itu karena mereka masih melakukan peninjauan.

“Kami memantau situasi itu. Jadi, tentu saja kami siap untuk melihat apa yang dihasilkan dari proses ini,” kata Hussen saat ditanya apakah Kanada akan mengambil perasln untuk menjadi mitra bantuan terbesar bagi Indonesia dan ASEAN.

Hussen juga mengatakan Kanada terbuka berkomunikasi dengan negara mitra terkait dana pembangunan internasional.

“Kami selalu siap dan terbuka untuk berbicara dengan mitra yang berpikiran sama untuk selalu menemukan cara memanfaatkan dana pembangunan internasional kami untuk bekerja sama dengan pihak lain guna meningkatkan dampak dan meningkatkan efektivitas bantuan kami,” ujar dia.

Di kesempatan ini, Hussein menekankan USAID merupakan lembaga dan mitra penting bagi banyak negara termasuk Kanada.

Banyak proyek Kanada di negara lain bermitra dengan lembaga donor dan salah satu pemain kuncinya yakni USAID.

“Kami berharap jeda ini tak menyebabkan penghentian permanen bantuan AS,” ungkap Hussen.

Anggaran yang digelontorkan USAID tergolong signifikan lebih dari US$40 miliar. Jumlah itu, lanjut dia, bukan sesuatu yang bisa dipenuhi Kanada begitu saja.

USAID telah menyalurkan miliaran dolar ke organisasi atau lembaga untuk berbagai proyek di seluruh dunia. Proyek itu biasanya mencakup pendidikan, kesehatan, keamanan, demokrasi, bantuan kemanusiaan, dan upaya mengentaskan kemiskinan.

Badan ini juga telah membantu 130 negara terutama negara-negara miskin terutama mereka yang rentan dalam konflik.

Trump sebelumnya berencana menutup USAID dan pemangkasan seluruh stafnya sebagai bagian dari efisiensi anggaran.

Politikus Republik itu menganggap USAID hanya menghambur-hamburkan dan menyalahgunakan anggaran.

Di luar itu, Trump memang kerap mengkritik lembaga donor ini. Dia bahkan sempat mencap orang-orang USAID “radikal.”

Organisasi Kriminal

Sebelumnya lepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan, Elon Musk menyerang USAID dengan menyebutnya sebagai “organisasi kriminal”.

Seperti dilansirĀ Arab News,Ā tudingan taipan AS ini muncul setelah Presiden Donald Trump membekukan sebagian besar bantuan luar negeri Washington selama tiga bulan.

ā€œUSAID adalah organisasi kriminal,ā€ tulis Musk di platform X-nya, membalas video yang menuduh USAID terlibat dalam ā€œpekerjaan jahat CIA (Central Intelligence Agency)ā€ dan ā€œsensor internet.ā€

Dalam postingan berikutnya, Musk menggandakan pernyataannya dan bertanya kepada 215 juta pengikut X-nya,

ā€œTahukah Anda bahwa USAID, dengan menggunakan uang pajak ANDA, mendanai penelitian senjata biologis, termasuk Covid-19, yang menewaskan jutaan orang?ā€

Dia tidak merinci tuduhan tersebut, yang mana para pejabat di pemerintahan sebelumnya dikaitkan dengan kampanye disinformasi Rusia.
USAID, sebuah badan independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang Kongres AS, mengelola anggaran sebesar US$42,8 miliar yang ditujukan untuk bantuan kemanusiaan dan bantuan pembangunan di seluruh dunia.

Namun, badan ini menjadi salah satu target Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) yang dipimpin oleh Musk. Badan ini ditugaskan oleh Trump untuk memangkas tenaga kerja pemerintah dan memangkas apa yang oleh Partai Republik disebut sebagai pemborosan dan pengeluaran yang tidak perlu.

Trump memerintahkan pembekuan hampir semua bantuan luar negeri AS, dengan mengatakan pemerintahannya akan meninjau pengeluaran untuk memastikan dana didistribusikan sejalan dengan kebijakan luar negeri ā€œAmerica Firstā€ yang diusungnya.

Dua pejabat tinggi keamanan USAID dilaporkan dicopot selama akhir pekan setelah mereka mencoba menghentikan perwakilan DOGE mendapatkan akses ke bagian terlarang gedung, kata tiga sumber pada Ahad. Tindakan tersebut menambah jumlah puluhan staf di USAID yang dicopot dari jabatan mereka, seiring dengan langkah tim Trump untuk menghapus independensi badan tersebut dan mungkin menempatkannya di bawah kendali Departemen Luar Negeri AS.

Akun USAID di X telah dinonaktifkan, dan situs web badan tersebut masih offline. Hampir 30 staf karir di biro Legislatif dan Urusan Publik lembaga tersebut kehilangan akses terhadap email mereka dalam semalam, setidaknya lima sumber mengatakan.

Akibatnya, jumlah total staf karir senior USAID yang telah cuti selama seminggu terakhir mendekati 100 orang.

ā€œDOGE mengakses gedung itu kemarin,ā€ kata seorang asisten senior Senat Demokrat, yang meminta anonimitas untuk membahas insiden tersebut.
Petugas keamanan USAID mencoba mengusir personel DOGE tanpa izin keamanan.

ā€œMereka (petugas keamanan) diancam dengan tindakan oleh Federal Marshals Service,ā€ kata ajudan itu.

Menyusul insiden tersebut, direktur keamanan USAID John Voorhees dan wakilnya dicopot dari jabatan mereka dan dipaksa cuti, kata sumber itu.

Anggota grup dari DOGE diizinkan mengakses beberapa ruang aman, termasuk kantor keamanan dan sekretariat eksekutif badan tersebut.

Tidak ada catatan informasi apa saja yang dapat diperoleh pejabat DOGE di area tersebut, namun kantor yang mereka akses mencakup file rahasia dan informasi pribadi tentang orang Amerika yang bekerja di USAID, kata sumber tersebut.

Katie Miller, juru bicara DOGE, mengatakan di platform media sosial X bahwa tidak ada materi rahasia yang diakses tanpa izin keamanan yang tepat.

Matt Hopson, yang ditunjuk sebagai kepala staf oleh pemerintahan Trump, telah mengundurkan diri, kata lima sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sumber di Kongres AS mengatakan pengunduran dirinya menyusul insiden dengan pejabat DOGE. USAID tidak menanggapi permintaan tentang Hopson.

Potensi Pertarungan Hukum

Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat mengatakan perubahan tersebut tampaknya melanggar undang-undang AS yang membentuk USAID dan mendanainya sebagai lembaga terpisah.

Dua staf senior di Senat dari Partai Demokrat mengatakan para anggota parlemen dan staf telah bertemu pada Ahad dan akan bertemu lagi pada Senin 3 Februari 2025 untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut, termasuk tindakan hukum.

Anggota senior Komite Hubungan Luar Negeri Senat dari Partai Demokrat termasuk ketuanya Jeanne Shaheen pada Ahad mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio untuk meminta penjelasan atas insiden tersebut.

Shaheen mengatakan bahwa dia berupaya mengumpulkan anggota Partai Demokrat dan Republik untuk meminta jawaban.

Pembekuan global terhadap sebagian besar bantuan luar negeri AS telah menimbulkan gelombang kejutan di seluruh dunia. Rumah sakit lapangan di kamp pengungsi Thailand, pembersihan ranjau darat di zona perang, dan obat-obatan untuk mengobati jutaan orang yang menderita penyakit seperti TBC dan HIV di sejumlah negara, termasuk Indonesia, merupakan beberapa program yang berisiko dihilangkan.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS Brian Mast pada Ahad mengatakan bahwa ia akan mendukung pemindahan USAID ke bawah Departemen Luar Negeri AS dan bahwa perlu ada ā€œkomando dan kendali yang lebih besar.ā€

Ketika ditanya di acara ā€œFace the Nationā€ diĀ CBSĀ apakah persetujuan kongres diperlukan atau apakah Trump dapat bertindak secara sepihak, Mast tidak menjawab.

ā€œPembersihan orang-orang di seluruh Departemen Luar Negeri, lembaga-lembaga lainā€ dan pembekuan bantuan adalah ā€œlangkah-langkah yang sangat penting dan perlu untuk memastikan bahwa kami mengamankan Amerika,ā€ katanya.

Departemen Luar Negeri dan USAID tidak menanggapi permintaan komentar saat itu. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru