Jumat, 24 Oktober 2025

Survei Saiful Mujani: Mayoritas Rakyat Indonesia Menolak ISIS dan Khilafah

Demonstrasi pendukung ISIS di Jakarta (Ist)

JAKARTA- Sebanyak 9,2% responden menginginkan NKRI yang bersandar pada Pancasila dan UUD 1945 diganti dengan Negara Islam atau khilafah yang bersandar pada al-Qur’an, Hadis, dan pendapat ulama tertentu. Hal ini diketahui berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada Minggu (4/6) kemarin.

“Hampir semua warga menolak cita-cita ISIS, khilafah, untuk menggantikan NKRI yang bersandar pada Pancasila dan UUD. Hampir semua warga tidak mentoleransi ada ISIS di tanah air, dan bahkan setuju kalau ISIS dilarang,” demikian kesimpulan hasil survey tersebut.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebanyak 79,3% responden tetap menginginkan NKRI yang bersandar pada Pancasila dan UUD 1945 adalah yang terbaik bagi rakyat Indonesia. Namun hampir satu dari 10 orang Indonesia secara eksplisit menginginkan NKRI diganti khilafah.

“Rasa nasionalisme merupakan faktor paling penting yang memunculkan sentimen negatif warga pada ISIS, bukan sentimen terhadap demokrasi maupun kondisi sosial-ekonomi, politik, hukum, maupun keamanan,” demikian survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Survei itu juga menemukan, sebanyak  66,4% responden tahu tentang ISIS. Dari 66,4% yang tahu ISIS kurang dari separuhnya juga menyatakan tahu apa yang dipejuangkan ISIS, yakni khilafah. Dari yang tahu ISIS 2,7% menyatakan setuju dengan cita-cita tersebut. Bagi yang tidak setuju dengan cita-cita ISIS, 9 dari 10 warga (91,3%) setuju ISIS dilarang. Sebanyak 9 dari 10 warga (89.3%) yang tahu menilai ISIS ancaman bagi NKRI. Bagi yang tahu ISIS, sekitar 9 dari 10 warga (92,9%) tidak membolehkan ISIS ada di tanah air.

“Sementara itu sikap positif pada opinion leader keagamaan seperti Habib Rizieq cenderung berhubungan positif dengan ISIS,” demikian survey tersebut menyimpulkan.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga menemukan, dibanding ISIS, HTI kurang dikenal. Yang tahu hanya HTI 28,2%. Dari yang tahu HTI, mayoritas tahu cita-citanya mendirikan khilafah (56,7%).  Dari yang tahu HTI, 11,2% setuju dengan cita-cita yang diperjuangkannya, atau sekitar 3,2% dari total populasi nasional.

Dari yang tahu HTI, sebagian besar (75,4%) tahu bahwa pemerintah berniat atau beropini mau membubarkannya. Dari yang tahu pemerintah beropini mau membubarkannya, 78,4% setuju dengan pembubaran HTI tersebut (sekitar 17% dari total poluasi nasional). Yang tak setuju pembubaran sebesar 13,6% (sekitar 3% dari populasi nasional)

“Sekarang, yang bercita-cita serupa di tanah air dengan ISIS, dan secara terbuka menyatakannya, di antaranya adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Tapi berbeda dengan ISIS, HTI kurang dikenal di tingkat massa nasional. Namun sama seperti sikap terhadap ISIS, hampir semua warga menolak HTI dan bahkan mendukung opini bagi pelarangan HTI di tanah air,” demikian survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru