JAKARTA- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mempercepat restrukturisasi organisasi BKKBN. Tujuannya adalah agar BKKBN bisa segera berfungsi dan mendapatkan hasilnya yang terukur. Hal ini disampaikan kepada Bergelora.com Sabtu (27/7) menjawab sudah sejauh mana restrukturisasi dilakukan di BKKBN.
“Saat ini saya sedang melakukan restrukturisasi organisasi agar lebih langsing tapi kaya fungsi. Pada 1 Agustus Insya Allah selesai restrukturisasi dan segera pengisian jabatan,” katanya.
Hasto Wardoyo menginginkan agar BKKBN bisa kembali berperan efektif dan maksimal dalam pembangunan keluarga berencana.
“Juga saya sampaikan kepada seluruh jajaran untuk tidak boros anggaran. Jika anggaran terbatas lebih baik difokuskan untuk pelayananan masyarakat yang sangat prioritas,” ujarnya.
Ia mengevaluasi kegiatan BKKBN yang sebelumnya kerap membuat kegiatan berbiaya mahal tapi hasilnya nol. Sehingga fungsi BKKBN tidak bisa maksimal dan tidak terukur.
“Kurangi acara-acara seremonial yang tidak penting dan boros. Arahkan semua kegiatan kedeputian pada satu tujuan yang sama, tidak bergerak sendiri sendiri dan arahnya tidak jelas. Ini yang sering membuat kegiatan biaya mahal tapi hasilnya nol,” jelasnya.
Untuk itu Hasto Wardoyo memimpin langsung perubahan rencana strategis (Renstra) BKKBN 2020-2024. Kepada seluruh jajaran BKKBN Hasto menekankan bukan hanya menilai proses,–tetapi lebih penting lagi mengukur output, outcome dan dampak dari setiap program BKKBN.
“Indikator kinerja dalam renstra 2020 – 2024 saya rubah sendiri secara langsung didepan para deputi. Agar indikator kerja jangan hanya menilai proses tetapi juga out put bahkan kalau perlu outcome dan impact nya,” jelasnya.
Semula menurutnya indikator banyak yang hanya proses. Misal sudah sosialisasi berapa kali dan sudah paham berapa persen. Indikator lama menurutnya hanya sampai paham materi.
“Sekarang indikator baru kita buat seberapa besar advokasi kita bisa merubah perilaku. Seberapa persen masyarakat atau calon aseptor berubah keputusan dan diukur dari hasilnya. Semua indikator baru itu juga harus bisa diukur dan ditarik benang merahnya terhadap visi misi.
Hasto Wardoyo juga menyiapkan rencana induk pembangunan kependudukan Indonesia yang baru agar menjadi arah kerja bagi BKKBN dibawah kepemimpinannya.
“Saya juga arahkan agar segera teman-teman ini menyelesaikan rencana induk pembangunan kependudukan Indonesia biar ada arahnya. Agar 100 hari kerja saya bisa menghasilkan hal yang signifikan,” ujarnya. (Web Warouw)