JAKARTA- Tidak seperti yang lain, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menunjukkan sikapnya terdepan untuk membela Bhinneka Tunggal Ika yang saat ini terancam oleh politik adu domba berbasis sentimen SARA merusak NKRI. PSI telah menunjukkan keberpihakan pada kaum perempuan dengan menolak poligam dan perda-perda syariah serta konsisten menyatakan perang terhadap korupsi. Wajar seluruh kader dan simpatisan Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan kaum pergerakan lainnya mendukung perjuangan PSI. Demikian Aan Rusdianto, korban penculikan Kopassus, ABRI pada 1997 kepada Pers di Jakarta, Jumat (2/8).
“Jangan Ragu. Saatnya seluruh aktivis, termasuk di dalamnya PRD mendukung perjuangan PSI di manapun di seluruh Indonesia,” ujarnya mantan pimpinan PRD ini menjawab perdebatan dikalangan kader PRD tentang perjuangan PSI.
Menurutnya, dukungan PSI pada Presiden Jokowi juga sudah teruji sejak berdiri sampai Pemilihan Presiden 2019. Sehingga berhasil mengkonsolidasikan dukungan dari kalangan anak muda milenial perkotaan dan masyarakat minoritas pada Presiden Jokowi untuk memimpin kembali Indonesia 2019-2024.
“Ini karena stratak PSI yang tepat dalam memilih isu dan sasaran pendukung. Suka atau tidak suka, PSI telah menjadi partai masa depan bagi rakyat untuk menyelamatkan Indonesia,” tegasnya.
Soekarnoisme dan Jokowisme
Dalam rilisnya yang diterima Bergelora.com Aan Rusdianto mengingatkan, PRD dan kaum pergerakan yang tetap berpegang teguh pada Pancasila dan ajaran Soekarno sangat dibutuhkan untuk membesarkan PSI. Pengalaman dan ilmu pengetahuan di masa lalu samaai kini untuk membangun gerakan penumbangan Orde Baru hanya bisa dilanjutkan oleh PSI untuk melanjutkan cita-cita perjuangan.
“Para aktivis tidak boleh sendirian lagi dalam perjuangannya membela Pancasila dan melaksanakan Soekarnoisme. Dibutuhkan kerendahan hati untuk menggalang kekuatan rakyat dan menguatkan kembali Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain,” ujarnya.
Ia menjelaskan pelaksanaan Pancasila dan Soekarnoisme dimasa depan sudah dimulai oleh Presiden Jokowi yang secara konsisten membuktikan kerja-kerjanya membangun kembali Indonesia.
“Jadi pegangan PRD dan PSI itu adalah Pancasila dengan melaksanakan Soekarnoisme dengan cara Jokowi,–Joko Way atau Jokowisme. Itu harus menjadi pegangan kader-kader kita dan seluruh rakyat Indonesia. Agar bisa lebih cepat mencapai cita-cita kemerdekaan 1945, yaitu masyarakat adil makmur,” tegasnya.
Ia mengingatkan kalangan kaum pergerakan, jangan lagi menyia-nyiakan jejak perjuangan di masa lalu dan telah mengorbankan tenaga, pikiran bahkan hilang nyawa untuk menumbangkan Orde Baru dan untuk Indonesia yang lebih baik.
“Walau jaman sudah berbeda,–sama seperti kita dimasa muda dulu,– kader-kader muda PSI, sudah menunjukkan keberanian dan konsistensi. Kita tidak sendiri lagi. Sudah saatnya kita warisi ilmu dan pengalaman kita untuk membesarkan PSI,” tegasnya.
“Kita harus segera duduk bersama, mempersiapkan stratak Pilkada 2020 di 270 daerah dan Persiapan Pilpres 2024,–itu semua hanya bersama PSI. Bersama PSI kita selamatkan Indonesia,” tegasnya. (Web Warouw)