JAKARTA- Dibutuhkan kesadaran kolektif untuk hidup bersama secara demokratis menuju cita-cita menjadi negara industri maju pada tahun 2045. Bangsa besar yang akan berpenduduk sekitar 300 juta di tahun merdeka satu abad memiliki wilayah yang sangat luas dengan ribuan pulau. Hal ini ditegaskan oleh pakar energi, Dr. Kurtubi kepada Bergelora.com di Jakarta, Kamis (22/10).
Dr. Kurtubi menegaskan untuk strategi industrialisasi Indonesia perlu disempurnakan dengan menciptakan dan mendorong lahirnya Industri berbasis SDA lokal seperti Industri berbasis tambang, perikanan termasuk lobster, pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, wisata, perhotelan, kuliner, dan sebagainya.
“Industri yang terintegrasi di satu lokasi disamping menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang dahsyat, juga untuk mengurangi kesenjangan antar daerah,” tegasnya.
Untuk itu menurutnya, kedepan perlu pertumbuhan ekonomi diatas 7% hingga double digit. Caranya, antara lain dengan program industrialisasi secara massif diseluruh daerah.
“Yakni mendorong lahirnya industri-industri berskala besar, menengah, kecil dan skala rumah tangga berbasisikan sumber daya alam lokal,” tegasnya.
Agar industrinya efisien, menurut Kurtubi, sejauh mungkin struktur industrinya harus terintegrasi secara vertikal di satu lokasi antara segmen industri hulu (Upstream), industri tengah (Midstream) dan industri hilirnya (Downstream).
“Sekaligus direncanakan kebutuhan energi listrik yang mampu mendukung Industri yang beroperasi 24 jam dengan listrik dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) termasuk energi nuklir yang bersih bebas emisi karbon dan pollutant juga listrik yang murah dan aman,” katanya. (Web Warouw)
