Sabtu, 5 Juli 2025

TEPAT JANGAN LAMBAT..!! Indonesia Tawarkan Kerja Sama Nuklir ke Rusia

JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan kerja sama pengembangan energi nuklir ke Rusia. Langkah ini menjadi opsi untuk mencukupi ketersediaan listrik di dalam negeri.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Kiril Komarov, First Deputy CEO for Corporate Development and International Business, JSC Rosatom di Moskow, Rusia, Rabu (12/6/2024)

“Energi nuklir dapat menjadi salah satu opsi bagi ketersediaan listrik bagi masyarakat tanpa harus mengotori lingkungan. Rusia juga diundang untuk bekerjasama dalam pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Hal ini adalah wujud dari komitmen Pemerintah RI dalam rangka mewujudkan proses transisi energi yang telah dimulai beberapa tahun lalu,” terangnya dalam siaran pers.

Ini sejalan dengan keahlian yang dimiliki oleh JSC Rosatom.

Rosatom memiliki pengalaman yang cukup panjang untuk dapat melakukan kerja sama yang baik dan komprehensif dengan Indonesia. Rosatom akan menyiapkan berbagai hal bukan hanya di sisi konstruksi, namun juga analisis detil dari sisi sosial ekonominya,” jelas Deputi Komarov.

Airlangga melakukan pertemuan dengan CEO dari Public Joint Stock Company (PJSC) Aeroflot, perusahaan penerbangan negara Rusia, Mr. Sergey Alexandrovsky. Pada pertemuan dimaksud, CEO Alexandrovsky menyampaikan kembali keinginan dari Aeroflot untuk merevitalisasi jalur penerbangan langsung antara Moskow-Bali PP.

Airlangga menanggapi dengan menyatakan bahwa penerbangan langsung dapat membantu meningkatkan hubungan antara kedua negara.

“Adanya penerbangan langsung dari kota-kota di Indonesia dan Rusia tentunya akan semakin mempermudah upaya kedua negara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan serta dapat membantu arus logistik ekspor impor. Hal ini jelas dapat membantu penguatan perekonomian baik Indonesia maupun Rusia,” kata Airlangga.

PLTN Hari Depan Indonesia

Markus Wauran, Wakil Ketua Dewan Pendiri HIMNI (Umum Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia kepada Bergelora.com di Jakarta beberapa waktu lalu sudah menegasakan, sebagai bangsa yang akan membangun PLTN untuk pertama kalinya, tentunya kita harus memilih vendor yang sangat berpengalaman membangun PLTN di berbagai negara karena memiliki teknologi yang sudah teruji. Karena salah satu syarat utama membangun PLTN disuatu negara ialah teknologinya sudah teruji dan negara pemilik teknologinya sudah berpengalaman.

Rosatom menurutnya sangat memenuhi syarat untuk itu. Disisi lain Rusia dan Indonesia memiliki hubungan kerjasama yang baik, serasi dan saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Dan sejarah yang panjang telah membuktikannya.

“Harapan ini muncul karena Pemerintah telah menunjuk Menko Invest Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Percepatan Pembangunan PLTN di Indonesia sekaligus diangkat sebagai Ketua NEPIO (Nuclear Energy Program Implementing Organization). Dengan terbentuknya NEPIO ada harapan besar terbangunnya PLTN di Indonesia,” ujarnya.

Ia memaparkan, percepatan Pembangunan PLTN ini bagi Indonesia sangat mendasar, karena disamping menunjang dab memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga sebagai pengembangan EBET (Energi Baru dan Energi Terbarukan) yang diprioritaskan untuk mengganti peran energi fosil yang merusak lingkungan, sehingga pencapaian Net Zero Emission selambat-lambatnya akan terwujud paling lambat 2060. Program Nasional, EBET akan menunjang 31% dari kebutuhan energi nasional pada 2050 dan hal ini menurut berbagai ahli tidak mungkin tercapai jika PLTN tidak dibangun saat ini. Para pejuang PLTN yang dalam perjalanan perjuangannya sekitar 50 tahun untuk mewujudkan kehadiran PLTN di Indonesia sesuai harapan Presiden Soekarno, semoga benar-benar terwujud dalam segera.

Oleh karena itu kiranya tidak ada lagi pihak-pihak yang akan menghalangi kehadiran PLTN ini, karena kepentingan sepihak yang sangat merugikan bangsa ini. Banyak harapan yang diberikan kepada Menko Invest Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan untuk dapat mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang ada dan mengada-ada. Dengan teratasinya berbagai hambatan dan tantang tersebut, maka persiapan utama dapat diintis oleh Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, kemudian diteruskan dan direalisir pembangunannya oleh Presiden terpilih Jenderal (Purn) Prabowo Subianto.

“Semoga ini menjadi kenyataan sejarah dan jika ini terjadi (diperhitungkan akan terjadi), sejarah akan mencatat 2 Jenderal Purnawirawan ini adalah Pahlawan PLTN,” ujarnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru