TONDANO- Saatnya Minahasa punya pemimpin anak muda yang jujur dan merakyat. Hari ini pasangan calon bupati Ivan Sarundajang (Ivansa) 45 tahun dan calon wakil bupati (Cawabup) Careig N Runtu (CNR) 38 tahun mendaftar ke KPUD setempat. Lawannya adalah pasangan Roy Octavian Roring (ROR) 58 tahun dan Robby Dondokameby (RD) 58 tahun.
“Minahasa butuh pemimpin muda seperti Ahok yang jujur, kreatif dan berani. Supaya Minahasa segera semakin maju mengejar ketertinggalan dalam 5 tahun. Itu yang diinginkan rakyat Minahasa saat ini,” demikian Digdo ‘Edo’ Warsito kepada Bergelora.com di Tondano, Rabu (10/1).
Satu hal yang menonjol menurut Edo, sejak menjadi Wakil Bupati, Ivan Sarundajang sangat egaliter dan tidak membedakan golongan, kaya ataupun miskin.
“Ini yang membuat dirinya popular disemua kalangan diseluruh Minahasa bahkan Sulawesi Utara. Karena pribadi Ivan orangnya tidak angkuh dan low profil,” jelasnya.
Menurutnya, jika hari ini dilakukan pencoblosan, sudah pasti pasangan Ivansa-CNR merebut kemenangan telak, karena hanya ada dua pasangan yang sangat kontras.
“Apalagi dengan gagal majunya Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajouw (JWS), akan memperkuat dukungan ke Ivansa-CNR,” ujarnya.
Sebaliknya menurutnya, pihak lawan tidak terlalu berat karena kurang popular di masyarakat.
“Roy Octavian Roring (ROR) jadi anggota DPRD aja gagal. Sedangkan pasangannya Robby Dondokameby (RD) orang kantornya saja gak kenal karena dia jarang masuk kantor,” paparnya.
Ada Total 35 Kursi di DPRD, agar bisa maju dari jalur parpol minimal harus punya 7 kursi. Pasangan ROR – RD sudah mengantongi 22 kursi, terdiri dari PDIP (11 Kursi), Gerindra (5 Kursi) dan Hanura (1 Kursi). Sementara IvanSa-CNR mengantongi 13 kursi, terdiri dari Golkar (9 Kursi), Partai Demokrat (5 Kursi), Nasdem (3 kursi) dan PKPI (1 kursi).
Sementara itu Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajouw (JWS) 54 tahun gagal mendapatkan dukungan partai untuk maju pada periode berikutnya. JWS sebelumnya sangat mengharapkan mendapatkan dukungan dari PDI-P, namun karena konflik dalam PDI-Perjuangan sendiri, akhirnya dirinya gagal mendapatkan restu dari PDI-Perjuangan.
“JWS masih Ketua PDI-Perjuangan Minahasa, semula menolak berpasangan dengan Robby Dondokameby (RD), adik Gubernur Olly Dondokambey dari PDI-Perjuangan. Ini yang menyebabkan JWS tersingkir,” jelas Edo. (Stella Mamahit)