JAKARTA – 4 polisi dari 25 polisi olah TKP rumah Ferdy Sambo ternyata diduga menghilangkan alat bukti tewasnya Brigadir Joshua.
Karena itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memerintahkan 4 polisi tersebut ditempatkan di isolasi khusus sampai 30 hari ke depan.
Itu agar pemeriksaan 25 polisi olah TKP rumah Ferdy Sambo, termasuk 4 polisi tersebut bisa dilakukan pemeriksaan lebih lajut.
Sayangnya, Sigit tak mengungkap lebih detil identitas empat polisi hilangkan alat bukti tewasnya Brigadir Joshua.
Kapolri hanya menyebutkan 4 polisi tersebut merupakan bagian dari 25 polisi olah TKP rumah Ferdy Sambo.
“Malam ini ada 4 orang yang kita tempatkan di tempat khusus selama 30 hari,” kata Kapolri dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2022).
Sigit juga tak menjelaskan secara detail tempat penahanan 4 personel polisi tersebut.
Ia mengatakan, akan memeriksa lebih lanjut terkait dengan empat anggota polisi yang diduga menghilangkan alat bukti kematian Brigadir Joshua.
“Nanti akan diputuskan yang jelas pemeriksaan masih berlanjut,” ungkapnya.
“Namun demikian, hal itu sudah kita dapatkan siapa yang melakukan, siapa mengambil, siapa menyimpan, semuanya nanti akan kita buka pada saat prosesnya tuntas,” lanjutnya.
Sementara untuk 21 anggota polisi lainnya yang sempat diperiksa Irsus akan diproses secara kode etik.
Itu Jika nantinya terbukti terlibat dalam rangkaian kematian Brigadir Joshua, maka, proses pidana akan dilakukan.
“Sisanya akan kita proses sesuai dengan keputusan dari timsus apakah masuk pidana atau masuk etik,” tutur Kapolri.
Kapolri tampak marah besar kepada 25 polisi olah TKP rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo karena tidak profesional dan tidak transparan.
“25 personel tidak profesional dalam penanganan olah TKP, menghambat penyidikan,” sebutnya.
Kapolri menyebutkan, telah memeriksa 25 personel kepolisian tersebut untuk diminta keterangan.
“Inspektorat Khusus (Irsus) telah memeriksa 25 personel anggota yang tidak profesional,” ungkapnya.
Padahal olah TKP itu dilakukan, lanjut Sigir, agar semua proses penyelidikan kematian Brigadir Joshua segera rampung.
Sehingga, kasus kematian Brigadir Joshua cepat terungkap secara terang benderang ke publik.
“Ini membuat hambatan dalam hal penanganan TKP penyidikan yang tentunya kita ingin berjalan dengan baik,” tutur Kapolri.
Polres Jaksel Diperiksa
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutasi sejumlah anggotanya buntut insiden berdarah yang menewaskan Brigadir J. Bahkan, ‘gerbong’ Polres Metro Jakarta Selatan dimutasi dalam rangka pemeriksaan.
Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram Rahasia (STR) nomor 1628/VIII/Kep/2022, tertanggal 4 Agustus 2022.
Dalam STR itu, ada dua nama polisi yang dimutasi. Mereka yakni Kasat Reskrim AKBP Ridwan Rheky Nellson Soplanit dan Kanit I Satreskrim AKP Rifaizal Samual.
Dalam perintah Kapolri, kedua anggota Polres Metro Jakarta Selatan itu dimutasi sebagai Pama Yanma Polri.
“Yang dimutasi sebagai Pamen Yanma Polri dalam status proses riksa oleh Irsus Timsus,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis, 4 Agustus.
Namun, tak dijelaskan dengan gamblang alasan di balik mutasi keduanya. Diduga, keduanya memiliki peran menghalangi proeses penyelidikan dan penyidikan kasus tewasnya Brigadir J.
Nantinya, mereka akan menjalani sidang kode etik profesi. Jika terbukti melakukan pelanggran tentu sanksi sesuai aturan akan diberikan.
“Apabila bukti melakukan pelanggaran etika akan diperiksa apabila terbukti pelanggaran pidana seperti pak Kapolri sampaikan akan diproses sesuai prosedur,” kata Dedi.
Sebelumnya, Kapolri menyatakan tim Irsus bentukannya sudah memeriksa 25 personel di balik insiden berdarah yang menewaskan Brigadir J. Bahkan, tiga di antaranya berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) atau bintang satu.
Kemudian, ada juga lima Kombes, tiga AKBP, dua Kompol, tujuh Panma, dan lima Bintara serta tamtama. Puluhan personel polisi yang diperiksa itu disebut dari berbagai satuan.
“Dari satuan Divisi Propam, Polres dan Polda Bareskrim,” kata Sigit. (Web Warouw)