Oleh: Toga Tambunan *
MENGENANG kehadiran Rohkudus yang terjadi 2000-an tahun lalu, jemaat mengimani percaya Yesus itu Tuhan, telah merayakannya seminggu lalu (28 Mei 2023) secara aktualisasi liturgi di masing-masing gereja.
Peristiwa kolosal dan spektakuler itu terjadi diawali angin bertiup kencang disertai lidah-lidah api menyala hinggap pada tubuh 12 murid Yesus, dan murid lainnya yang semua berada di rumah ibunya Markus, tempat biasa murid-murid Yesus berkumpul. Di rumah itu juga sebelumnya Yesus mengadakan perjamuan kudus terakhir.
Peristiwa kolosal spektakuler mencengangankan
itu, dicatat Lukas, terjadi pada hari ke 50 Yesus bangkit dari kubur. Bilangan 50 disebut penta. Maka peristiwa kolosal hari itu di kukuhkan sebutannya hari Pentakosta. untuk membedakan dimensi citranya terhadap hari istimewa lainnya yang berdimensi citra tersendiri pula. Belum pernah peristiwa sedemikian itu terjadi sejak adanya pasangan pertama manusia Adam dan Hawa. Peristiwa kolosal sekaligus spektakuler itu, di masa sekarang pun belum pernah terulang.
Saat itu bertepatan Yerusalem sedang ramai dikunjungi wisatawan dari Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, yang satu dengan lain berbeda bahasa, sedang berada di lingkungan para murid berada. Para wisatawan termangu pula berhubung mengerti segala perkataan para murid yang kedengaran bicara dalam bahasa mereka masing-masing. Padahal mereka berbeda bahasa.
Yohanes mencatat dalam pasal 15:26 dan semua ayat pasal 16. Bahwa Yesus menerangkan peran Rohkudus itu akan bersaksi tentang DiriNya, menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan kebenaran, akan penghakiman.
Keterangan terakhir tentang Rohkudus, Tuhan Yesus berkata:
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku (Yohanes 16:13-15).
Tentang Rohkudus dan akan kedatangan Rohkudus, sebelum hari Pentakosta itu telah pernah diberitahukan Tuhan Yesus kepada para muridNya. Yang ditulis Lukas pada pasal 12:10 sbb: “Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni”
Saat di hari Pentakosta itu Rohkudus melingkupi mereka, para murid itu mungkin sudah lupa atas pemberitahuan Tuhan Yesus yang mengingatkan mereka keutamaan Rohkudus dengan ungkapan yang menghujat Rohkudus tidak diampuni padahal yang melawan Yesus akan diampuni.
Wooouuw! Namun Yesus sendiri berkata: yang melawanNya akan diampuni, tetapi tidak ada ampun bagi penghujat Rohkudus. Apa lebihnya rahasia keutamaan Rohkudus terhadap keutamaan Tuhan Yesus?
Ayat ini di firmankanNya, pastilah penentuan Allah yang mencitrakan betapa spesial relasi Rohkudus terhadap manusia.
Menjelang kehadiran Rohkudus paskaTuhan Yesus bangkit dari kematian, para murid yang sebelumnya dilanda terkaman tsunami membingungkan pikiran, perasaan dan hati, apa benar Yesus sudah hidup lagi? Maka Tuhan Yesus berinisiatif mendampingi mereka terus selama 40 hari. Yesus menepis keraguan mereka dengan menunjukkan kepada Thomas tangannya yang masih berlobang bekas dipaku di kayu salib.
Selama 40 hari itu, Tuhan Yesus intensif membekali para murid tentang program visi dan misi Bapa Surgawi yang terus berlanjut. Mengulangi yang telah diberitahukanNya seperti dituliskan Yohanes, antara lain perihal memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. sebelum Dia naik ke Surga. Hal-hal itu tentu perihal istimewa.
Apa keutamaan oknum Rohkudus maka penghujatnya tidak diampuni menurut Tuhan Yesus di saat mensimulasi peran oknum tersebut?
Peran Yesus sang utusan Bapa Surgawi ke tengah kehidupan manusia tidak hanya sebatas tugas yang berorientasi harapan Musa dan Yosua mencapai tanah Kanaan, yang dijanjikan. Pada periode Perjanjian Lama, proyeksi akalbudi dan perasaan manusia sebatas memburu utamanya makan minum, sandang, kediaman yang disebut zone keduniawian sampai bangsa itu kehilangan ruang dan waktu tercampak ke tanah lain. Hanya di sela-sela hidup kritis bangsa Israel itu ingat kembali memuliakan Allah. Dalam masa panjang bani Israel melakoni spekulasi tentang Allah yang menuntun mereka keluar dari Mesir, mengganti memuja dewa baal sembahan orang fasik.
Berlanjut kemudian
pada masa periode kehadiran Tuhan Yesus diantara manusia itu, yang terbukti bangkit dari kubur, setelah menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, menghidupkan orang mati, menebus dosa secara rela menanggung libasan cemeti berpaku bahkan mati terpaku di kayu salib itu, bangsa Israel menyaksikan Yesus telah mendemonstrasikan existensiNya menjadi platform kehidupan manusia yang berkenaan bagi Allah, penerima Kebenaran dan Kerajaan Allah. Naluriah manusia dibetulkan Tuhan Yesus kearah yang tidak lagi berproyeksi duniawi fisik belaka serupa hewan yang naluri makan minum doang, melainkan menata proyeksi spritual dalam akalbudi pikiran perasaan mempercayai Bapa Surgawi, Allahnya Israel. Karya Tuhan Yesus beserta pribadinya menjadi satu-satunya platform kehidupan bagi umat manusia, bukan hanya untuk Israel.
Sehabis relasinya dengan manusia berhubung menata platform kehidupan manusia itu, Dia kembali ke Surga.
Bapak Surgawi melanjutkan rancangan global yang sejak semula dimaksudkan merestorasi turunan Adam & Hawa yang tertipu tertawan Lucifer, dengan peran Rohkudus.
Rohkudus turun menggantikan Yesus untuk mentransformasikan kepada manusia aktualisasi platform yang telah Yesus wariskan serta simulasikan sepanjang masanya di bumi.
Johanes mencatat keterangan Yesus kepada keduabelas dan murid lainnya yang sudah bertambah banyak, dalam pasal 16: 7-13 sbb: Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang
Profil dan peran oknum Rohkudus yang sekitar tiga tahun sebelumnya naik ke Surga, sebenarnya Tuhan Yesus telah beritahukan sekilas yang dicatat Lukas, sbb: Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.
(Lukas 12:10)
Mungkin para murid sudah melupakannya, bahkan kita pun jemaat dewasa ini tak peduli atau tak menanya tak menggali agar tahu, mengapa keutamaan Rohkudus yang belum nyata karyanya itu lebih istimewa dari keutamaan Tuhan Yesus yang karyaNya sudah nyata menakjubkan itu. Mengapa?
Perihal keagungan Tuhan Yesus tidak hanya dicatat ke-empat penulis Kitab Injil. Juga terdapat dalam tulisan beberapa sejarawan Jahudi bukan pengikut Yesus, diantaranya Yosephus Flavius (37 SM – 100M), Tacticus (56 M – 120 M) seorang pejabat Senator Romawi, dll.
Manuskrip Yosephus Flavius mencatat : Suatu kali, Yesus seorang yang bijaksana, jika sah menyebutnya manusia, karena dia seorang pelaku perbuatan yang luar biasa – seorang guru dari orang-orang yang menerima kebenaran dengan sukacita. Dia mengambil baginya baik dari orang Yahudi maupun bukan orang Yahudi. Dia adalah Kristus, dan ketika Pilatus, berdasarkan saran dari orang-orang penting di antara kita, telah menghukumnya dengan salib, orang-orang yang mencintai dia pada awalnya tidak meninggalkannya, karena dia telah menampakkan dirinya kepada mereka dengan hidup kembali pada hari ketiga, sebagaimana yang para nabi nubuatkan dan sepuluh ribu hal-hal luar biasa tentang dia; dang suku Kristen, yang diambil dari namanya, tidak punah sampai hari ini
Sementara itu Tacitus (56 SM – 120 M) menegaskan bahwa penyaliban Yesus benar-benar terjadi. Dalam catatan sejarahnya, dia mencatat kematian Yesus di tangan Pontius Pilatus
Bandingkan manuskrip sejarahwan ini dengan kepercayaan yang muncul sekitar tahun 600-an menyatakan Yesus tidak mati tersalib mengacu tulisan dalam Kitab Sucinya.
Sejak Tuhan Yesus naik ke Surga setelah lengkap menunaikan perannya selaku platform bagi kehidupan manusia, kini manusia berada pada tahapan bertanggungjawab meng-upgrade diri. Sehingga tipikal jadi manusia anak Allah atau disebut manusia Allah sesuai konten platform Tuhan Yesus. Itupun selagi masa umurnya yang singkat masih eksis. Proses itu di monitor Rohkudus, yang akan mengikutkan terseleksi dalam pekerjaan Allah yang sedang menuntaskan Lucifer dibinasakan.
Manusia terseleksi itu dipastikan sebagai wahana antariksa mengorbit mencapai lokasi titik tuju yang disediakan Bapa Surgawi.
Inilah disebut periode Rohkudus dalam kehidupan manusia, otomatis mencakup semua manusia. Tidak hanya untuk yang beragama Kristen.
Pesawat antariksa melaju kencang di orbitnya menuju lokasi titik tuju di planet di angkasaluar, persis sesuai rancangan terpola yang ditetapkan, bisa terjadi sedemikian rupa berhubung ada piranti sistim pengendali operasional terhadap wahana itu. Seandainya terdapat elemen sekecil setipis rambut mengganggu mekanisme wahana itu, pastilah orbit menyimpang dan berakibat wahana bisa jadi sampah ruang angkasa atau pecah berantakan atau hangus terbakar. Monitor sistim pengendali memastikan semua dalam kondisi sempurna, dan sebelumnya telah mencopot segala elemen pengganggu/perusak.
Gambaran prosessing wahana antariksa itu yang berpiranti sistim pengendali itu, sekadar membawa kita berfantasi seakan diri kita wahana antariksa dengan peran Rohkudus selaku penggendali yang
linknya terjalin dengan Bapa Surgawi, sehingga memudahkan kita memahami relasi manusia dengan Rohkudus.
Selaku sistim pengendali, Rohkudus merujuk pola operasional absolut, yang tercantum dalam Alkitab, mengendalikan proses upgrading manusia, sehingga bisa jadi anak Allah atau disebut manusia Allah tertata sesuai platform Tuhan Yesus, asalkan manusia itu berkemauan bekerja sama yang bertanggungjawab.
Rohkudus selaku sistim pengendali operasionalisasi segala jenis konten termuat dalam platform yang diwariskan Tuhan Yesus bagi manusia itu.
Diantara konten itu ialah tentang Lucifer musuh Bapa Surgawi yang akan dibinasakanNya dengan mengikutkan sertakan potensi manusia membinasakannya. Perihal ini tegas dijabarkan Rohkudus melalui Johanes yang menuliskannya berupa kitab Wahyu.
Selain itu konten tentang persyaratan manusia yang akan diterima masuk masuk ke kekekalan Langit Baru Bumi Baru hanya yang tak bercacat tak bercela, berkarakter sempurna sebagaimana ditulis Mateus dalam pasal 5:48, yang ditegaskan Rohkudus pada Wahyu Yohanes 21:27.
Menyadari keutamaan peran Rohkudus itu, menata tahapan strategis manusia di fase akhir zaman ini, pantaslah Yesus serius mengingatkan sejak jauh hari, tidak ada ampun terhadap penghujat Roh Kudus. Camkan. ( berlanjut ).
Selamat hari minggu!
Bekasi, 04.06.2023
* Penulis Toga Tambunan, evangelis HKBP