Selasa, 1 Juli 2025

TINGGAL TUNGGU WAKTU..! Rusia: Serangan Israel terhadap Nuklir Iran Bisa Mengulang Tragedi Chernobyl 

JAKARTA – Rusia memperingatkan serangan Israel terhadap situs nuklir Bushehr Iran dapat mengulang tragedi Chernobyl seperti yang melanda Ukraina tahun 1986. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr dibangun oleh Rusia.

Seorang juru bicara militer Isral mengatakan negara itu telah menyerang lokasi tersebut, tetapi seorang pejabat militer Israel kemudian menyebut pernyataan tersebut sebagai “kesalahan” dan mengatakan dia tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal bahwa situs nuklir Bushehr di pesisir Teluk telah diserang.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada wartawan bahwa Israel telah berjanji kepada Rusia bahwa para pekerja Moskow—yang sedang membangun lebih banyak fasilitas nuklir di lokasi Bushehr—akan aman, bahkan saat Israel mencoba melemahkan kemampuan nuklir Iran dengan paksa.

Alexei Likhachev, kepala perusahaan nuklir negara Rusia; Rosatom, memperingatkan bahwa situasi di sekitar PLTN Bushehr penuh dengan risiko.

“Jika terjadi serangan terhadap unit daya pertama yang beroperasi, itu akan menjadi bencana yang sebanding dengan Chernobyl,” tulis kantor berita RIA, mengutip pernyataan Likhachev. Likhachev merujuk pada tragedi nuklir terburuk di dunia pada tahun 1986, ketika sebuah reaktor nuklir meledak di Chernobyl di Ukraina Soviet.

“Serangan terhadap Bushehr akan menjadi sangat…jahat,” imbuh pernyataan Likhachev.

Menurutnya, Rusia telah mengevakuasi beberapa spesialisnya dari Bushehr, tetapi tenaga kerja inti—yang menurut Putin berjumlah ratusan orang—tetap berada di lokasi.

“Kami siap menghadapi skenario apa pun, termasuk evakuasi cepat semua karyawan kami,” imbuh pernyataan Likhachev.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir damai Iran tidak dapat diterima dan ilegal.

“Kami terutama prihatin dengan keselamatan PLTN Bushehr, yang dalam operasinya melibatkan spesialis Rusia,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (20/6/2025).

“Kami ingin secara khusus memperingatkan Washington agar tidak melakukan intervensi militer dalam situasi ini, yang akan menjadi langkah yang sangat berbahaya dengan konsekuensi negatif yang benar-benar tidak dapat diprediksi,” imbuh Zakharova, menggarisbawahi peringatan yang pertama kali dikeluarkan Moskow pada hari Rabu.

Putin, dalam komentarnya pada Kamis pagi, bersikap defensif ketika ditanya apa lagi yang akan dilakukan Moskow untuk membantu Teheran. Dia mengatakan Iran tidak meminta bantuan militer, bahwa hubungan mereka kuat, dan bahwa kehadiran pekerja Rusia yang terus membangun lebih banyak fasilitas nuklir di Bushehr menunjukkan dukungan Rusia terhadap Iran.

Namun, Putin juga menekankan pentingnya hubungan Rusia dengan Israel—meskipun dia kemudian mengecam perilaku Israel dalam panggilan telepon dengan Presiden China Xi Jinping—dan mengatakan dia yakin solusi diplomatik yang akan memuaskan kekhawatiran Israel tentang keamanannya sendiri dan Iran dapat ditemukan.

Rusia menandatangani kemitraan strategis dengan Iran pada bulan Januari dan juga memiliki hubungan dengan Israel, meskipun hubungan tersebut telah tegang karena perang Moskow di Ukraina.

Tawaran Rusia untuk menjadi penengah dalam konflik Israel-Iran sejauh ini belum ditanggapi. Mikhail Bogdanov, wakil menteri luar negeri Rusia lainnya, menjauh ketika ditanya oleh Reuters tentang kemungkinan AS bergabung dalam perang Israel melawan Iran.

“Tuhan melarang, konsekuensinya akan sulit diprediksi,” katanya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru