JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penyaluran pupuk subsidi tidak perlu lagi melalui tengkulak (middle man) sehingga langsung tersalur ke petani. Perintah ini disampaikan Prabowo kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melaporkan terkait penyaluran pupuk bersubsidi untuk petani.
“Dia (Mentan) mengatakan kepada saya, ‘Pak, tadinya dari pabrik pupuk sampai ke petani harus tanda tangan 15 menteri, 30 sekian gubernur, 500 bupati, baru sampai Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)’,” kata Prabowo saat menemui investor hingga ekonom di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
“Saya bilang (ke) Mentan, enggak ada, dari pabrik pupuk langsung ke petani, enggak ada lagi tanda tangan-tanda tangan,” imbuh Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, lewat kebijakan itu, pupuk bersubsidi yang tadinya langka di berbagai daerah mulai tersalurkan dengan baik. Meski ia tidak memungkiri, masih ada sejumlah wilayah termasuk Aceh yang mengeluarkan kelangkaan pupuk bersubsidi. Namun, ia menyatakan akan segera mengatasi masalah tersebut.
“Saya dapat keluhan dari Gubernur Aceh, pupuk di sana kurang lancar, ini segera kami atasi. Apa maksudnya? Begitu semua perizinan kita hilangkan, lancar itu arus ke produsen produksi lancar,” tutur Prabowo.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Prabowo mengungkapkan, masalah ini akan menjadi pelajaran dan patokan dalam pengambilan kebijakan penyaluran subsidi pupuk. Di sisi lain, ia tidak memungkiri, ada yang kecewa dengan kebijakan itu. Bahkan, ia mendapat laporan ada sekitar 29.000 tengkulak (middle man) yang marah kepadanya.
Namun, jumlah itu tidak setara dengan jumlah petani yang ia bela.
“Ada berapa petani di Indonesia? (Yang melapor ke saya menjawab), ‘Hampir 30 juta, Pak’. ‘(Berapa jumlah) keluarga mereka?’. Empat. 29.000 lawan 120 juta, menang siapa? Oh, lebih baik saya membela 120 juta rakyat daripada mereka-mereka itu,” tandas Prabowo. (Web Warouw)