Christianto Wibisono, penulis buku Wawancara Imajiner dengan Bung Karno, 1977 kembali berhasil merekam diskusi imaginer antara Bung Karno, Soeharto, Gus Dur dan Habibie. Bersama keempat mantan Presiden RI, mereka mendiskusikan tentang Dinasti Kennedy. Bergelora.com memuat untuk pembaca. (Redaksi)
Oleh: Christianto Wibisono
HARI Rabu, 17 Juni 2020, Jean Kennedy Smith, adik kandung terakhir dari 9 bersaudara Presiden Kennedy wafat pada usia 92 tahun. Jean Kennedy Smith Mantan duta besar AS untuk Irlandia yang berperan dalam perundingan perdamaian di Irlandia Utara.
The New York Times memberitakan Jean Kennedy Smith adalah kakak bungsu dan saudari terakhir dari trah Kennedy yang wafat secara natural bukan karena kecelakaan atau malapetaka. Kakak sulungnya, Joseph Kennedy Jr gugur dalam Perang Dunia II. Kathleen, adiknya tewas pesawatnya jatuh tahun 1948. Presiden Kennedy terbunuh tahun 1963, dan adiknya Robert Kennedy tertembak pada tahun 1968. Saudarinya Resemarie dan Patricia Kennedy wafat 2005 dan 2006. Adik termuda Senator Edward Kennedy, wafat karena kanker otak pada Agustus 2009 di bulan yang sama dengan kakaknya Eunice Kennedy Shriver
Dalam acara Today, keponakan Jean, Maria Shriver menyatakan, “I take solace in the fact that she is joining every other member of her family up in heaven.”
Kamis 18 Juni Bung Karno (BK) menghela nafas panjang duduk di swimming pool Hotel Indonesia Kempinski yang hanya dirawat petugas kolam.
BK: Bung Chris saya hari ini membaca cerita tentang keluarga Kennedy sampai tuntas dan di bulan Juni yang merupakan kelahiran dan kepulangan saya ke haribaan Tuhan Yang Maha Kuasa, benar-benar merupakan satu riwayat hidup yang penuh misteri karma politik dan kemanusiaan.
Riwayat hidup 9 saudara Presiden Kennedy itu adalah roman dramatis, sekaligus tragedi dan ironi yang mengingatkan manusia agar “ojo dumeh” seperti sering dikutip oleh Jenderal Soeharto.
Soeharto: Siap Pak, saya bukan intelektual, dan kutu buku seperti Bapak dan Bung Christ, saya cuma percaya hukum karma. Dan saya sudah pasrah bongkokan menerima nasib dilengserkan setelah 32 tahun saya melengserkan bapak dari kepresidenan Indonesia.
Saya juga heran Bapak bisa pidato hebat di PBB dan sidang gabungan Kongres dan Senat ketika diundang ke Amerika Serikat tahun 1956. Koq malah sewot sama Amerika Serikat teriak go to hell with your aid, akhirnya RI terpuruk ekonominya. Sanering bapak 13 Desember 1965 mengganti Rp1.000 jadi Rp1 uang baru itulah yang sebetulnya melengserkan bapak. Itu saya juga tahu dari tehnokrat, saya kan praktis saja apa yang bisa operasional.
Saya dipecat dari Panglima Kodam Diponegoro karena dagang barter dan hasilnya saya pakai meningkatan kesejahteraan prajurit. Wah, katanya itu korupsi,– ya sudah, saya disekolahkan ke Seskoad oleh Wakasad Gatot Subroto. Coba dicek status agama beliau ternyata Budha.
Kembali ke takdir Kennedy komentar saya kepada dinasti politik Indonesia, Ojo Dumeh saja seperti kesimpulan bapak tadi.
BK: Wah, kamu memang irit bicara kalau tidak ada manfaat konkret. Nah, Prof Habibie mungkin punya teori atau renungan kontemplasi misteri tragedi nasib malang yang menimpa dinasti Kennedy.
Habibie: Memang tragedi kelurga Kennedy ini misterius karena secara random acak, bagaimana bisa begitu banyak keluarga yang wafat bukan karena sebab natural. Maksud natural itu, ya sakit seperti kanker atau sudah usia lanjut. Kenapa kakak sulung Presiden Kennedy, gugur di Perang Dunia, terus Presiden dan Jaksa Agung keduanya ditembak mati oleh pembunuh sadis. Lalu anak presiden Kennedy John jatuh pesawatnya seperti yang dialami tantenya Kathleen.
Lalu di antara saudara itu, ada kakak perempuan setelah Joseph dan John, Rosemarie Kennedy yang waktu lahir sungsang, sehingga bidan kurang mampu men-deliver bayi berdampak bawaan sesak nafas. Lalu dilobotomi malah jadi “achterlijk.” Ini semua gara-gara, ayahnya Joseph Kennedy takut kalau saudari “autis” atau “retarded,” itu akan menjadi isu negatif menggagalkan pencalonan John Kennedy jadi capres 1960.
Waktu Edward Kennedy terkait skandal tabrak lari usai pesta pora dengan wanita cantik yang menewaskan Mary Yo Kopechne, keluarga ini juga melakukan operasi PR yang luar biasa untuk menyelamatkan karir politik Edward agar tetap bisa ikut jadi capres. Tapi Tuhan menentukan lain, Edward Kennedy tidak pernah bisa masuk nominasi capres. Edward juga yang melobby ponakannya, Caroline agar tidak memaksa masuk bursa capres dan “nrimo” saja jadi dubes Amerika Serikat untuk Jepang.
Nah, sekarang lihat foto Michele Obama di Tokyo disambut Dubes Amerika Serikat Caroline Kennedy dan putranya. Cucu laki-laki tunggal dari Presiden Kennedy inilah yang akan mengorbit dalam medan politik AS masa depan. Itulah John Bouvier Kennedy Schlossberg, anak Jack, cucu tunggal JFK and Jackie O. Monggo Gus komentar Anda soal dinasti Kennedy ini.
Gus Dur: Kita mesti balik ke asas tunggal yang kita sepakati. Tidak masalah anda bikin dinasti sepanjang, bobot bebet bibitnya memang punya kapasitas dan bukan sekadar karena ponakan atau ipar, menantu mertua. Apalagi,– maaf Bung Karno, kalau istri lebih dari satu nanti beranak pinak satu kabinet diisi anak tiri, anak istri muda, anak selingkuhan.
Tapi, si Jack Bouvier Kennedy Schlossberg ini memang hebat. Orang Amerika Serikat itu kalau manggil nickname John, jadi Jack. Ia lahir 19 Januari 1993 jadi sekarang baru 27 tahun. Alumni Yale dan tahun 2007 mendirikan LSM Relight New York. John Jr ini mewarisi kemampuan inteligensia kakeknya dan menjadi kolumnis di The Yale Herald, Time, the Washington Post dan Politico. Kalau di negeri kita orang sinis bahwa semua politisi terlibat KKN, maka di AS tiada politisi tanpa skandal seks.
John Jr juga bisa bergaul di lingkungan selebriti seperti kakeknya dengan Marilyn Monroe, seangkatan Bung Karno. OK Pak, back to you untuk menyimpulkan.
BK: Kontribusi Anda berempat cukup berbobot, dari dimensi intelek, inteligen, mistik, klenik, legenda, mitos. Kita ucapkan bela sungkawa atas segala macam tragedi yang dialami keluarga Kennedy. Barangkali seandainya Presiden Kennedy tidak terbunuh 22 November 1963, dia bisa mendamaikan saya dengan Malaysia. RI tidak perlu konfrontasi dan tidak perlu G30S meledak,– dan saya bisa dapat hadiah Nobel Perdamaian bersama Kennedy dalam menyelesaikan konflik Irian Barat tanpa perang. Sekarang saya menyesal juga tidak ada gunanya.
Tapi elite Indonesia silahkan baca riwayat Kennedy ini untuk belajar dari sejarah bagaimana suatu dinasti politik modern meski survive dan hebat secara eksternal, tapi secara kemanusiaan dirundung tragedi kematian misterius.