Benarkah Huawei mencuri teknologi Amerika, seperti yang dituduhkan? Bagaimana sebenarnya yang terjadi? Gou Feng Xiang, seorang pengajar di Universitas Beijing mengirim tulisannya khusus untuk pembaca Bergelora.com. (Redaksi)
Oleh : Gou Feng Xiang
DIILHAMI oleh terbitnya buku mantan executive perusahaan energy Alstom dari Perancis yang dipenjara di Amerika Serikat, yang akhirnya Alstom diambil alih oleh General Electric,–dengan berbagai cara, pemerintah Amerika, kini berusaha menggunakan corporate Amerika untuk menjerat Huawei. Terakhir adalah tuduhan Huawei mencuri teknologi robotic T-Mobile, lalu pengadilan menghukum denda Huawei $4.8 juta. Seperti ditulis dalam https://techcrunch.com/2019/01/16/huawei-doj-t-mobile-tappy/amp/?__twitter_impression=true
Semakin banyak yang mengutip pengalaman perusahaan Perancis Alstom yang diambil-alih GE (Amerika), tentang gimana Amerika menangkap manager2nya, sebelum Alstrom menyerah kalah. Seperti yang diungkap dalam link https://youtu.be/KgADuWAPm4g. Pengalaman mirip terjadi pada Huawei.
Buku karangan Frederic Pierucci ini ternyata dibaca luas di China, walaupun baru terbit tuh, Le Piege Americain, juga terbit langsung terjemahan Chinese. https://www.bloomberg.com/amp/news/articles/2019-01-15/-the-american-trap-an-executive-s-view-from-a-u-s-prison-cell?__twitter_impression=true. Sayang sekali belum ada terjemahan dalam English maupun Bahasa Indonesia.
Waktu pimpinan Huawei Ren Zhengfei di wawancara jurnalis di kantornya,– ini jarang terjadi, biasanya wawancara di luar kantor,– para pemerhati melihat bahwa buku “The American Trap” ini terletak di atas meja Ren Zhengfei. Sebuah sumber mengatakan, buku itu tersedia dimana-mana di markas besar Huawei.
Karena jadi terkenal melalui chanel Youtube seperti awal tulisan ini diatas di China, SCMP mewawancarai penulis buku Pierucci yang pernah mendekam di penjara Amerika dalam persoalan kasus Alstrom,–yang berakhir dengan diambil-alihnya Alstom oleh General Electric. Semua petinggi Alstom semua bebas dari ancaman hukum Amerika!
Kasus ditangkapnya anak Ren Zhengfei atas perintah Amerika oleh Canada dikatakan meniru pula kasus Alstom ini. Tangkap seseorang cukup penting sehingga pimpinan perusahaan menyerah pada Amerika.
Buku itu penting untuk dibaca setiap upper management. Huawei merupakan bentuk kewaspadaan dan perlawanan kepada Amerika!
Yang tidak diperkirakan oleh Amerika adalah pembagian saham di Huawei yang berbeda dari perusahaan lainnya. Huawei tidak listing di bursa dan CEO Ren Zhengfei hanya memiliki 1,6% saham Huawei. Takeover hanya bisa dilakukan bila CCP (China Communist Paty) campur tangan, makanya dimasukan dalam Trade Deal, just My 2 cent….!!
Kita akan lihat betapa mengelikannya kasus ini..!! Kami harus memulai dengan memperkenalkan proses yang digunakan dalam industri, sehingga pembaca mengerti pokok masalahnya.
Salah satu proses testing yang dikenal dalam industri adalah UI (User Interface) Testing dan Quality Assurance. UI itu adalah antarmuka antara gadget dan pemakai..!!
Contoh, semua yang Anda lihat di layar cellphone Anda adalah bagian dari UI. Anda bisa menekan layar, klik, geser, dan sebagainya…!! Anda sebagai pengguna, berinteraksi dengan mesin cellphone lewat UI di layar itu.
Pernahkah Anda pencet-pencet sesuatu, namun tiba-tiba mengakibatkan cellphone hang..??
Para developer terlalu dekat mengenal applikasi yang dibuatnya, sehingga mereka bukan tester yang baik. Mereka cenderung menggunakan app dengan baik. Gimana kalo app itu diberikan pada nenek yang jarang pegang cellphone, lalu dia penjet-pencet sembarang, dan akibatnya kacau..??
Untuk menemukan kesalahan programming, di industri dikenal proses yang namanya MONKEY TESTING. Kira-kira artinya monyet disuruh pake gadget atau komputer. Karena dia nakal dan curious, dia pencet-pencet sembarangan. Apakah app atau cellphone tersebut kebal terhadap serangan monyet-monyet..??
Ok, tentu tester tidak menggunakan monyet. Biasanya mereka test sendiri dengan pencet2 sembarang. Bahkan mereka sering mencari remaja-remaja yang suka ngutak ngatik untuk menghancurkan cellphone sehingga ketahuan dibagian mana cellphone bermasalah.
Pada awal 2010-an, Huawei belum tahu dia benar-benar diincar oleh pemerintah Amerika. Dia masih berusaha untuk masuk pasar Amerika. Biasanya di Amerika, cara masuk pasar yang cepat adalah lewat provider telecom. Mereka membundel cellphone tertentu dengan layanannya ditawarkan ke pelanggan..!!
Salah satu provider Amerika yang besar adalah T-Mobile. Huawei memasukkan model-model cellphonenya untuk dipertimbangkan. Beberapa kali, hasil yang disampaikan adalah, cellphone Huawei tidak memenuhi persyaratan karena gagal melalui testing T-Mobile.
Huawei bingung, testing apa yang gagal..??
Ternyata katanya testing oleh robot yang diberi nama TAPPY, yang dibanggakan sebagai hasil “inovasi” T-Mobile. Nanti kita akan lihat betapa menggelikan klaim ini. Huawei juga testing dengan cara serupa, mereka bingung mengapa testing di T-Mobile bisa beda hasil.
Mereka lalu minta kejelasan teknisnya.
Supaya penolakan politis tidak kentara, T-Mobile setuju orang Huawei datang melihat cara mereka testing. Orang Huawei ingin sangat jelas kenapa testing di T-Mobile bisa melahirkan hasil beda. Sampai di workshop mereka memotret alat tersebut.
Lalu ini dipersoalkan, bahwa Huawei mencuri teknologi.
Padahal teknologi itu sama sekali tidak ada apa-apanya. Dan itu bukan rahasia. T-Mobile sudah mempublish video ini tahun 2012, dan diklaim sebagai teknologi luar biasa. Kita akan lihat bahwa klaim tersebut menggelikan. Teknologi itu bikinan beberapa engineer paruh baya di workshop kecil…!!
Pada dasarnya robot itu melakukan Monkey Testing. Robot men-tap layar cellphone terus menerus dan tester akan lihat apakah nanti akan menghasilkan kesalahan, crashes, dan sebagainya…!!
Tidak ada yang baru pada robot tersebut, itu hal yang sangat biasa…!!
Robot itu robot generik yang kita kenal dengan robot jenis SCARA (Selective Compliance Articulated Robot Arm). Dipakai puluhan ribu atau ratusan ribu unit di China untuk keperluan assembly dan testing…!!
Dan rupanya robot yang dipakai T-Mobile itu robot murah bikinan Epson..!!
Robot seperti ini sudah jadi komoditi di China,– tersedia dalam segala macam model dan merek. Harganya beberapa ribu $ per unit, jadi bukan barang mahal. Itu barang biasa seperti halnya dengan mesin bor atau gergaji kira-kira seperti itulah..!!
Tapi T-Mobile mengklaim bahwa itu “Innovasi Teknologi Rahasia”.
Pada dasarnya kerjanya dalam testing tidak banyak beda dengan pemain Whack-A-Mole. T-Mobile bisa menggaji anak-anak untuk main whack-a-mole dengan target cellphone, hasilnya tidak banyak beda..!!
Bagi orang yang ngerti, membaca tuduhan legal T-Mobile itu jadi menggelikan…!!
Kami mengerti apa yang dipikirkan oleh orang Huawei tersebut. Bila demikian kamu yang merancang sebuah alat, dan dianggap defective oleh pihak lain, Anda pasti ingin memastikan tuduhan itu benar atau tidak..!!
Nah, cara membuktikan adalah duduk bareng memeriksa metoda testing itu sendiri..!!
Kalo misalnya T-Mobile menolak cellphone Huawei karena tekanan politis, harusnya dia jujur saja, jangan bilang itu disebabkan kinerja teknis. Tetapi karena kasus ini waktu itu sensitif, mereka tidak bisa bilang bahwa itu urusan politis, karena akan mengundang protes dari China..!!
Sehingga cara terbaik adalah membuat tuduhan, dan mempromosikan tuduhan itu ke seluruh dunia, bahwa Huawei “mencuri” teknologi. Setiap orang yang mengerti akan lucu melihat tuduhan itu. Itu seperti ada perusahaan yang mengklaim telah menemukan tusuk gigi yang sudah dikenal ratusan tahun…!!
Iya, karyawan Huawei yang mengunjungi workshop T-Mobile salah karena memotret alat tersebut yang sama sekali tidak ada unsur rahasia teknis. Mereka lakukan untuk membuktikan bahwa tuduhan T-Mobile salah terhadap produk mereka.
Pemerintah Amerika kemudian membesar-besarkan kejadian ini..!!
Tahun 2017, pengadilan Amerika mendenda Huawei $4.8 juta untuk dibayar kepada T-Mobile karena dianggap sudah mencuri “Teknologi Rahasia”
Huawei bayar,–apaboleh buat), tapi kemudian pemerintah Trump mulai memakai kasus ini untuk menghabisi Huawei secara menyeluruh…!!
Sesudah menangkap anak boss Huawei, Meng Wanzhou, Amerika perlu tuduhan hukum. Kalau tidak kan tidak enak dibilang menyandera anak orang supaya orang tuanya menyerah.
Ada dua tuduhan,–pertama menjual barang pada Iran dan kedua mencuri “Teknologi Tappy”
Para pendukung Trump, juga yang ada beberapa diantaranya sering komen di TL saya, sama sekali tidak mengerti apa sebenarnya dasar tuduhan terhadap Huawei. Mereka sering cuma kasih artikel propaganda ala Trump. Mereka tidak mengerti hal-hal teknis, tidak melihat rincian apa sebenarnya tuduhan.
Salah satu yang miris, kasus-kasus melawan Huawei memperlihatkan betapa beberapa perusahaan high-tech di Amerika sebenarnya gak “High-tech”. Mereka itu pengguna teknologi yang sok High-tech. Dan mereka tidak malu-malu menuntut sesuatu yang benar-benar di kalangan teknologi,– bikin tertawa.
Tidak semua yang di Amerika tebal kulit muka. Ada yang jujur juga, beberapa mulai menulis di jurnal-jurnal bahwa tuduhan Amerika pada Huawei sudah bikin malu Amerika.
Amerika semakin terperosok, bahkan tuduhannya memperlihatkan betapa ceteknya pemahaman mereka soal Teknologi.
To be fair, banyak juga media Amerika bukan dengan sengaja berusaha membohongi pembacanya. Masalahnya adalah, banyak dari jurnalis yang sama sekali tidak mengerti Sains dan Teknologi. Jurnalis Amerika terlalu pekat dengan orang-orang dari latar belakang hukum, jurnalistik dan liberal art lainnya..!!
Sangat berbeda dengan Asia, dimana pengetahuan Sains dan Teknologi itu lebih merata dimengerti oleh warga. Jurnalis-jurnalis Amerika sering tidak bisa membedakan Hoax, atau hal-hal yang mengada-ada kalau sudah dalam urusan teknologi. Mereka kehilangan sikap kritis kalo sudah menyangkut hal ini…!!