JAKARTA – Sebuah outlet berita Swedia mengklaim minggu ini bahwa AS berencana untuk melemahkan Jerman dan Uni Eropa dengan memprovokasi Rusia untuk menyerang Ukraina. Itu mengutip dokumen yang konon ditulis oleh RAND Corporation. Lembaga pemikir Amerika yang berpengaruh menolak klaim itu, menyebutnya “palsu.”
Kisah dugaan rencana AS untuk menguras sumber daya UE untuk menopang ekonominya dilaporkan pada hari Selasa oleh Nya Dagbladet, outlet berita Swedia. Versi bahasa Inggris dirilis akhir minggu ini. Demikian dikutip dari situs berita Rusia, RT.
Surat kabar itu mengklaim bahwa mereka memperoleh dokumen rahasia yang ditandatangani oleh RAND Corporation, berjudul ‘Melemahkan Jerman, memperkuat AS’. Makalah, yang diduga diproduksi pada bulan Januari, menguraikan skenario tentang bagaimana AS dapat membantu ekonominya yang sedang berjuang dengan menguras sumber daya dari sekutu Eropanya.
Plot yang diklaim melibatkan mendorong Rusia untuk menyerang Ukraina, yang akan memaksa Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi pada Rusia dan memisahkan ekonomi mereka dari energi Rusia.
Kerusakan yang diakibatkan oleh negara-negara anggota UE, khususnya Jerman, akan melemahkan kekuatan politik UE dan potensi untuk mengejar kebijakan yang independen dari AS – dan itu akan memicu arus keluar modal dan tenaga kerja terampil dari Eropa ke AS, sesuai dengan rencana seperti yang dijelaskan oleh Nya Dagbladet.
Sebuah pernyataan singkat mengatakan bahwa “laporan RAND yang diduga bocor tentang konspirasi aneh AS untuk ‘melemahkan Jerman’ adalah palsu.”
Rencana Perluasan NATO
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sementara itu, Ketua Komite Militer NATO Rob Bauer mengatakan aliansi itu mulai berencana untuk meningkatkan kehadirannya di sepanjang “tahun” sayap timurnya sebelum Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina.
“Para pemimpin militer memiliki kerangka acuan yang sama untuk ancaman aliansi dan ancaman regional, dan bahwa kami meningkatkan kecepatan dan efektivitas pasukan kami yang dapat dikerahkan dengan cepat. Kami berbicara tentang perombakan terbesar struktur militer kami sejak 1949. Perencanaan untuk itu dimulai beberapa tahun lalu, tetapi sekarang kami menerapkannya,” kata Bauer, berbicara kepada wartawan pada konferensi pers di Konferensi Komite Militer NATO di Tallinn, Estonia pada Sabtu (17/9).
Bauer mengatakan pada pertemuan itu para kepala pertahanan NATO membahas perlunya mempertahankan dan meningkatkan dukungan sekutu ke Ukraina,” pada pertemuan hari Sabtu.
“Amunisi, peralatan, dan pelatihan yang diberikan oleh sekutu dan negara lain semuanya membuat perbedaan nyata di medan perang. Dengan keberhasilannya di lapangan dan online, Ukraina secara fundamental telah mengubah peperangan modern,” ujar perwira itu.
“NATO akan mendukung Ukraina selama yang dibutuhkan,” tambahnya seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (18/9/2022).
Berbicara bersama Bauer, kepala Pasukan Pertahanan Estonia Martin Herem mengatakan bahwa prioritas kolektif NATO adalah untuk menolak kemungkinan Rusia untuk mengubah tatanan internasional berbasis aturan hari ini, termasuk dengan menempatkan lebih banyak pasukan di sepanjang perbatasannya.
“Pertahanan ke depan bukan hanya tentang jumlah pasukan sekutu di perbatasan timur. Seluruh rantai harus berada di tempatnya. Itu berarti memiliki campuran pasukan nasional dan sekutu yang tepat, bala bantuan yang diketahui, rencana lanjutan yang terkait dengan pasukan yang ditugaskan dan C2 (komando dan kontrol) yang ditugaskan,” terang Herem.
Menegaskan pernyataan Bauer tentang perlunya “mendukung” Kiev, Herem menekankan bahwa sangat penting untuk memastikan kohesi dan persatuan sekutu.
“Musim dingin akan sulit tetapi (kita) harus tetap bersatu dan tetap berkomitmen dalam beberapa bulan mendatang,” katanya. (Enrico N. Abdielli)