Senin, 20 Oktober 2025

UJI KLINIS BARU 12 ORANG..! Ramai-ramai Tanam Chip Otak, Pendaftaran Resmi Dibuka

JAKARTA – Startup chip otak milik Elon Musk, Neuralink, mengumumkan telah menerima lebih dari 10.000 pendaftar dari berbagai negara. Program pendaftaran ini dilakukan melalui “Patient Registry” yang dibuka di situs resmi Neuralink mulai awal tahun ini.

Melalui skema tersebut, siapa pun dapat mendaftarkan diri untuk menjadi calon peserta uji coba implan chip otak buatan perusahaan.

Hingga kini, Neuralink telah menanamkan chip pada 12 pasien dalam uji klinis yang memungkinkan mereka mengendalikan komputer hanya dengan pikiran. Sebanyak 13 pasien tambahan dijadwalkan menjalani implan sebelum akhir tahun 2025.

Meski demikian, saat ini uji coba masih dibatasi untuk penderita kelumpuhan akibat penyakit saraf motorik atau cedera tulang belakang. Namun, Elon Musk menyebut di masa depan teknologi ini akan dikembangkan agar dapat digunakan juga oleh orang tanpa disabilitas.

Menurut Musk, versi berikutnya dari chip otak Neuralink dapat memungkinkan manusia mencapai simbiosis dengan kecerdasan buatan (AI).

Ia bahkan menyebut chip tersebut berpotensi digunakan untuk memutar musik langsung ke otak, mengembalikan penglihatan bagi penyandang tunanetra, hingga memungkinkan komunikasi melalui telepati.

“Teknologi ini bahkan bisa mencapai titik di mana Anda dapat mengunggah memori dan pada dasarnya menyimpan versi diri Anda, lalu mengunduhnya ke dalam tubuh robot atau kloning dari diri Anda sendiri,” kata Musk dalam sebuah siaran langsung pada Juli lalu, dikutip dari The Independent, Selasa (14/10/2025).

Presiden sekaligus salah satu pendiri Neuralink, DJ Seo, mengungkapkan angka pendaftar tersebut dalam laporan riset Morgan Stanley pekan ini. Laporan itu juga menyoroti isu etika dan hukum yang mungkin timbul akibat kemajuan teknologi antarmuka otak-komputer.

“Meskipun selama ini menjadi topik banyak buku dan film fiksi ilmiah, antarmuka otak-komputer merupakan frontier baru bagi umat manusia yang akan melibatkan beragam pertimbangan moral, etika, serta hukum dan regulasi,” tulis laporan tersebut.

Versi chip Neuralink yang digunakan saat ini, N1, terhubung ke komputer melalui Bluetooth dan telah memungkinkan pasien untuk menggerakkan lengan robot, menjelajahi internet, hingga bermain game seperti Mario Kart hanya dengan kekuatan pikiran.

Efek Pemasangan Chip Otak

Mengutip Reuters, implan ini dirancang untuk memungkinkan penggunanya mengendalikan perangkat digital dan fisik hanya dengan pikiran. Sebagian besar pasien merupakan individu dengan kondisi kelumpuhan parah.

Neuralink menjelaskan, secara kolektif para pasien telah memakai perangkat tersebut selama 2.000 hari dengan total waktu pemakaian lebih dari 15.000 jam. Data ini menunjukkan chip mampu digunakan secara jangka panjang untuk membantu pasien.

Selain di AS, ekspansi uji klinis juga tengah dilakukan. Pada Juli lalu, Neuralink mengumumkan akan memulai uji coba manusia di Inggris, bekerja sama dengan University College London Hospitals dan Newcastle Hospitals.

Langkah ini menjadi bagian dari ambisi besar Elon Musk untuk mengintegrasikan teknologi otak dan komputer, dengan potensi revolusioner di sektor kesehatan, rehabilitasi saraf, hingga pengembangan antarmuka manusia-mesin.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, perusahaan tersebut sebelumnya mengantongi pendanaan sebesar US$650 juta pada Juni. Neuralink memulai uji coba pada manusia pada 2024, setelah menjawab kekhawatiran keamanan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.

FDA sempat menolak permohonan awal perusahaan pada 2022 sebelum akhirnya memberi lampu hijau. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru