Sabtu, 5 Juli 2025

URAAAA…! Joko Purwanto: Kemenangan Rusia Akan Kobarkan Kembali Nasionalisme-Etnis di Eropa

JAKARTA- Ujung dari perang AS-NATO melawan Rusia di Ukraina sudah mulai terlihat. Kemenangan Rusia sudah terlihat. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Komite Persahabatan Indonesia-Rusia kepada Bergelora.com di Jakarta Minggu (17/4).

“Kemungkinan besar ‘Tembok Berlin’ sepertinya akan berdiri lagi. Hanya lokasinya bergeser, tembok ini bergeser ke timur membelah Ukraina: timur dan barat. Tapi ini baru permulaan,” ujarnya.

Selanjutnya pengamat ekonomi politik Internasional ini meramalkan kebangkitan kembali nasionalisme berbasiskan etnis di Eropa.

“Nasionalisme etnis akan berkobar lagi di Eropa. Pembagian wilayah di Eropa paska Perang Dunia ke 2 akan menyalakan lagi hotspot di berbagai wilayah di Eropa, ekses dari konflik di Ukraina dan krisis ekonomi,” ujarnya.

Joko Purwanto menjelaskan mungkin saja Polandia akan tergoda menyerap wilayah dimana etnis Polandia dominan di wilayah barat Ukraina/Galicia,– yang diambil alih Soviet dari Polandia tahun 1939.

“Juga etnis Hongaria atau etnis Rumania di sisa wilayah ukraina juga minta diserap ke Hongaria dan Rumania. Potensial terus merambat ke barat eropa,” jelasnya.

Jerman menurutnya akan tergoda untuk kembali me-militerisasi negaranya. Olaf Scholz, Kanselir Jerman telah menjanjikan pembangunan militer dengan $ 100 miliar/tahun.

“Berhati-hatilah Eropa ketika Jerman mulai kembali memegang bedil. Ditengah krisis ekonomi yang melanda Eropa siapa yang bisa menjamin jika Jerman tidak tergoda untuk mengambil kembali Silesia, wilayah yang diserahkan ke Polandia paska PD 2, dimana etnis Jerman dominan,” jelasnya.

Begitu pula menurutnya di Baltik, yang di sebagian wilayah Latvia, Lithuania dan Estonia etnis Russia dominan, ditengah suasana Russophobic di Eropa.

“Krisis ekonomi di Eropa adalah booster kebangkitan nasionalisme sayap kanan. Semua bermula karena ambisi ekpansif dan agresif AS-Nato ke Eropa timur untuk melawan Russia,” tegasnya.

Pernyataan Joko Purwanto ini mendapatkan kecaman keras dari pendukung-pendukung Ukraina di Laman Facebook Joko Purwanto.

Buyung Syah mengutip pemberitaan dari media nasional yang menyebutkan Swedia dan Finlandia akan segera bergabung dengan NATO.

“Akan lebih panjang lagi temboknya. Putin takut sama rakyatnya sendiri,” ujarnya.

Joko Purwanto menjelaskan Finlandia itu beruntung negaranya tidak dihancurkan Soviet karena keterlibatan militernya dengan nazi Jerman dalam pengepungan berdaran 400 hari di Leningrad/St Petersburg yang menewaskan jutaan warga sipil Russia dalam Perang Dunia ke 2.

“Hanya dikasih syarat menjadi negara netral,” jelasnya.

Buyung Syah menjawab, sekarang perangnya putin bukan Rusia atau Soviet.

“Putin akan tumbang karena sekarang dia harus hadapi perang ekonomi juga selain militer. Putin akan tumbang oleh militernya sendiri yang berbalik,” kata mantan Ketua Solidaritas Mahasiswa Indonesia Untuk Demokrasi (SMID) Cabang Jakarta ini.

“Aduuh Yung, kamu referensinya statement Zelensky dan media barat. Yang bahkan menurut mereka Russia sudah kalah di minggu pertama operasi militer. Persetujuan rakyat Russia atas operasi di Ukraina melambung dari 75 saat dimulai menjadi 83% dan akan semakin meningkat saat barat semakin mengobarkan perang ekonomi total ke rakyat Russia. Bandingkan dengan nasib pemimpin barat. Biden yang anjlok tinggal 40%, Macron terancam keok, Schulz sudah pasti angkat koper dalam Pemilu ke depan,” ujar Joko Purwanto.

“Cuy, logika militer itu. Siapa yg rela di bom, rumahnya hancur dan harus ngungsi. Cuma cara militer itu yg di pakai putin, habislah dia. Finlandia n swedia bisa menilai mana ancaman militer yg real dihadapan, jelas putin? Karena selama netral mrk gak diserang nato. Tapi kalau harus netral, ya mereka nolak dipaksa rusia,” Jawab Buyung

“Jangan tergantung sama statement atau polling dan geopolitik. Prinsipnya, setuap negara menolak dipaksa harus netral kalau gak diserang militer,” kata.

*NATO itu aliansi jompo yg salah waktu, salah tempat, dan jadi serba salah dlm melawan Russia. Paling banter NATO hanya berani duduk merengut di pojok kebun di balik pagar perbatasan Polandia.. Kekuatan global masa depan ada Euroasia.. Uraaa… slava Russia…”(Web Warouw)

Artikel Terkait

1 KOMENTAR

  1. Dewasa dikit KontraS….
    Anda ngga boleh menghukum mereka. Mereka berwacana, kenapa disebut Penjahat Demokrasi ?? Apa karena wacana tersebut tidak sesuai dengan UUD terus mereka disebut penghianat Demoktrasi ???
    Mungkin mereka boleh disebut tidak lagi sesuai dengan tujuan Reformasi 98, tapi naif jika KontraS menyebut mereka sebagai pengkhiatan Demokrasi

Komentar ditutup.

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru