PEKANBARU- Elva Lestari (16), siswa kelas X SMAN 1 Bangkinang nekat bunuh diri dengan terjun ke Sungai Kampar Desa Kumantan, Kabupaten Kampar, Minggu (30/7) lalu, karena diduga di-bully oleh teman teman satu sekolahnya. Korban ditemukan sudah tak bernyawa lagi mengapung wilayah Desa Batu Belah sekitar 1 kilometer dari lokasi awal tenggelamnya, Senin (31/7) siang kemarin.
Kematian Elva ini menimbulkan keprihatinan berbagai pihak di Riau. Pemicu korban nekat bunuh diri karena di-bully teman temannya yang sering mengejek almarhumah dengan sebutan: “anak orang gila” itu pertama kali terungkap dalam laporan sang paman, Juliardi ke kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Bangkinang Kota.
Dalam laporannya, Juliardi mengungkapkan keponakannya itu mengalami depresi hingga nekat terjun ke Sungai Kampar karena sering dibuli teman-teman sekolahnya. Sebelum peristiwa yang memilukan itu terjadi, korban sempat bersikukuh untuk tidak sekolah lagi. Bahkan Elva meminta untuk dipindahkan ke sekolah lain. Tetapi belum sempat pihak kekeluarga memindahkannya, korban malah nekat mengakhiri hidupnya.
Juliardi sendiri berencana tetap akan mendatangi pihak sekolah untuk menjelaskan permasalahan ini, agar peristiwa serupa tidak terulang kembali kepada siswa siswa yang lain.
Kepala Sekolah SMAN I Bangkinang Asnimar kepada wartawan, berjanji pihaknya akan menyelusuri dugaan bully yang dilakukan anak anak asuhnya terhadap korban Elva.
“Saat ini kami sedang minta keterangan beberapa siswa apakah benar di-bully atau tidak,” katanya singkat.
Di tempat terpisah, kepada Bergelora.com dilaporkan, Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengaku prihatin dan berduka cita atas meninggalnya siswa SMA Bangkinang itu. Namun untuk menjerat pelaku pem-bully sangat lah tidak mudah.
“Saya sangat prihatin atas kematian siswi SMA di Kabupaten Kampar yang katanya terjun ke sungai bunuh diri karena di-bully teman temannya,” tuturnya kepada wartawan di salah satu hotel berbintang Pekanbaru, Selasa (1/8).
Menurut Jenderal Bintang Dua ini, sulitnya menjerat pelaku bully sebagai tersangka disebabkan peristiwa bunuh diri dengan dugaan tindakan bullying merupakan unsur yang tidak berhubungan secara langsung.
“Dalam pembuktian suatu perkara itu, yakni meninggalnya seseorang bisa dihukum karena ada unsur hubungan langsung antara korban dan yang membulinya,” kata Kapolda.
Terlepas soal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau Rudyanto juga menyatakan prihatin atas peristiwa itu. Namun dirinya berjanji akan mengusut tuntas dugaan tindakan bullying yang berujung maut yang terjadi di SMA Negeri I Bangkinang. Pihak akan turun langsung ke sekolah bersangkutan.
“Kita akan temui kepala sekolah, guru dan siswa siswa di sana. Jika benar siswi kelas X bernama Elva Lestari tersebut karena sering di-bully oleh teman-temannya ini sangat kita sesalkan,” pungkasnya. (Den)