Selasa, 21 Oktober 2025

Waduh! MUI Kota Bogor Larang Umat Ikut Parade Budaya Nusantara

BOGOR– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor menghimbau umat muslim agar tidak mengikuti parade budaya Nusantara yang dikemas pada perayaan Cap Go Meh tahun 2017.

Himbauan MUI bagi umat muslim untuk tidak mengikuti acara pawai budaya yang digelar pada Sabtu (11/2) mendatang, akan disampaikan ke semua masjid yang ada di kota hujan ini.

Ketua MUI Kota Bogor, Adam Ibrahim, menjelaskan, alasan dikeluarkan himbauan larangan menghadiri gelaran pawai budaya pada acara Cap Go Meh, karena perayaan ini kental dengan agama Konghucu.

“Edarannya sedang dirumuskan. Untuk itu ia meminta agar warga muslim di Kota Bogor tidak menghadiri atau mengikuti perayaan yang dilakukan 15 hari setelah Imlek ini,” kata Adam Ibrahim Selasa (7/2) sore.

Ia memberi alasan, walau ada kirab budaya, namun Cap Go Meh itu kental nuansa agama Konghucu. Cap Go Meh itu acara kebudayaan Konghucu, dan diperuntukan untuk orang-orang Tionghoa. Jadi tidak usahlah umat Islam ikut ramai-ramai,” katanya.

“Acaranya kan kirab budaya Pak? Iya itu kan hanya dikaitkan saja dengan acara perayaan mereka, tetap saja itu hanya untuk Tionghoa,” katanya menjelaskan.

Ketika ditanya alasan baru sekarang ada himbauan kepada umat muslim, untuk tidak ikut parade budaya pada kegiatan Cap Go Meh yang sudah berlangsung selama 17 tahun sejak dimulai tahun 2000 lalu, Adam Ibrahim mengaku, karena baru tahun ini mereka melek agama.

“Ada kesalahan pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun-tahun yang lalu kan kita belum melek agama. Tugas kami kan memberikan pencerdaskan kepada umat,”ungkap Adam.

Ia mengaku, dalam waktu dekat,  MUI Kota Bogor akan merumuskan untuk membuat surat edaran ke semua warga muslim untuk tidak ikut dalam perayaan ini. “Sedang kita rumuskan surat edaran,”tuturnya.

Dihadiri Presiden

Kepada Bergelora.com dilaporkan, perayaan Cap Go Meh terakhir di Kota Bogor diadakan tahun 2015. Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat, Achmad Heryawan, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, ketua DPRD Kota Bogor, Untung Maryono serta Anies Baswedan, Menteri Pendidikan kala itu hadir.

Saa itu, Presiden Jokowi secara simbolis mengibaskan kain warna putih berlogo Pesta Rakyat Cap Gomeh 2015  sebagai tanda dimulainya pesta rakyat.

“Dengan mengucap Bismillah hirrohman nirrohim, Pesta Rakyat Cap Gomeh Bogor sore hari ini saya nyatakan dibuka dan dimulai,” kata Presiden Jokowi saat melepas peserta karnaval.

Sementara itu Gubernur Jabar dalam sambutannya mengklaim bahwa dari berbagai perayaan Cap Go Meh di Indonesia, perayaan di Bogor kali ini merupakan yang terbesar.

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana, Gubernur Jabar, dan Walikota Bogor, saat melepas peserta Pesta Rakyat Cap Go Meh, di Bogor, Kamis, 5 Maret 2015.

Masyarakat tampak antusias mengikuti pesta rakyat ini. Kurang lebih di sekitaran vihara ada sekitar 1.000 orang.

Pesta rakyat yang bertajuk ajang budaya Bogor pemersatu bangsa ini digelar di sepanjang Jalan Surya Kencana hingga Tugu Kujang Padjajaran, dan dimeriahkan oleh 10.000 orang pengisi dan pendukung acara karnaval.  Selain itu, ada 8 (delapan) panggung kesenian yang tersebar di sepanjang rute.

Pertunjukan yang dipertontonkan di pesta rakyat ini diantaranya bebegig sawah, wayang hihid, street line dance, sepeda onthel, boboko Bogor, marching band, lengseran, Paskibra, ogoh ogoh, cosplay, karnaval, mobil shio, liong, dan barongsai. (Sisca/Bey Machmudin)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru