Rabu, 10 September 2025

WAJIB PUASA 5 TAHUN..! Prabowo Yakin Pangkas Perjalanan Dinas Bakal Hemat Rp 15 T, Bisa Buat Bendungan sampai Gizi Anak

JAKARTA- Subianto meyakini bisa menghemat pengeluaran negara sampai Rp 15 triliun dan dialokasikan buat kebutuhan yang lebih penting, dari memangkas anggaran perjalanan dinas menteri sampai 50 persen.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2024).

“Saya minta dikurangi 50 persen saja. Kalau bisa dikurangi 50 persen, artinya kita bisa menghemat Rp15 triliun,” kata Prabowo di hadapan peserta forum.

Prabowo menyebut, jika pemerintah bisa berhemat dari pemangkasan perjalanan dinas pejabat, maka anggaran bisa dialokasikan buat pembangunan infrastruktur dan kebutuhan dasar masyarakat.

“Rp 15 triliun itu berapa bendungan? Berapa irigasi? Berapa SD bisa kita perbaiki? Berapa anak sekolah bisa kita kasih makan? Tolonglah, ya, para menteri, puasa dulu, puasanya 5 tahun,” ujar Prabowo.

Presiden juga mengkritik kebiasaan para pejabat yang terlalu sering mengadakan rapat atau seminar di tempat-tempat mewah.

Ia menilai pola pengeluaran seperti ini tidak relevan dengan kebutuhan mendesak rakyat.

“Tidak usah terlalu banyak seminar, kita sudah tahu kesulitan rakyat, sudah tahu,” ujar Prabowo.

Presiden mengimbau seluruh kepala daerah, dari gubernur hingga wali kota, untuk turut mendukung kebijakan efisiensi ini.

Ia meminta mereka fokus pada program yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat, bukan sekadar kegiatan seremonial.

Prabowo menyebut perjalanan dinas luar negeri para pejabat bisa mencapai angka fantastis, sekitar 3 miliar dolar AS per tahun. Dengan mengurangi anggaran tersebut sampai 50 persen, negara berpotensi menghemat sampai sekitar Rp 15 triliun.

Itungan perjalanan luar negeri saja itu, Indonesia ini perjalanan luar negeri pejabat-pejabat, US$3 miliar. Saya minta dikurangi 50 persen saja. Kalau bisa dikurangi 50 persen, artinya kita bisa menghemat Rp 15 triliun,” katanya di hadapan forum, seperti dikutip dari rekaman Kompas TV.

Alokasi penghematan buat infrastruktur Prabowo memaparkan bagaimana dana sebesar Rp 15 triliun dapat dialihkan ke berbagai program prioritas pemerintah.

Ia menyebut bendungan, irigasi, sekolah, dan kebutuhan dasar anak-anak menjadi sasaran utama.

“Rp 15 triliun itu berapa bendungan, berapa irigasi, berapa SD bisa kita perbaiki? Berapa anak sekolah bisa kita kasih makan? Tolonglah, ya, para menteri, puasa dulu, puasanya 5 tahun,” ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan, dia berharap para pejabat dapat menahan diri dari kegiatan yang tidak mendesak.

Efisiensi anggaran, menurut Prabowo, menjadi salah satu cara mengatasi kebocoran yang kerap terjadi. Ia mengimbau seluruh kepala daerah, dari gubernur hingga wali kota, agar memotong acara-acara seremonial dan pertemuan yang kurang penting.

“Sudahi, acara-acara yang tidak penting, kurangi. Iya enggak? Seminar, terlalu banyak rapat. Kenapa rapat atau ini harus di hotel, di mana gitu?” ucap Prabowo.

Presiden Prabowo juga menugaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan lebih cermat dalam mengelola anggaran negara.

Ia menyebut penghematan yang dilakukan dapat menciptakan ruang fiskal yang lebih besar untuk kebutuhan rakyat.

“Diteliti-seliti, ternyata cukup besar penghematan, cukup besar. Tapi saya tidak umumkan di sini supaya kita tidak cepat puas,” kata Prabowo.

Menag: 1 Hari Nongol, Sisanya Jalan-jalan

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut perjalanan dinas yang dilakukan para kepala kantor wilayah (kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) seharusnya bisa diganti dengan pertemuan melalui aplikasi Zoom.

Sebab, menurut Nasaruddin, perjalanan dinas sering kali dilakukan hanya untuk berjalan-jalan atau mencari oleh-oleh.

“Kemudian, para Kanwil, banyak itu undangan, juga hadir. Semuanya bisa kita selesaikan dengan Zoom, maka kita akan lakukan dengan Zoom,” kata Nasaruddin dalam acara Hari Anti Korupsi di Kementerian Agama RI, Senin (2/12/2024).

“(Perjalanan dinas) dilakukan ke Jakarta tiga hari, satu harinya nongol, tapi hari kedua ke Tanah Abang, ke mana-mana. Apa yang dibawa pulang ke daerahnya? Koper oleh-oleh, baju kaus, dan sebagainya. Tapi materi yang bermanfaat untuk umat, kepada bangsa, enggak kelihatan,” ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Imam Besar Masjid Istiqlal ini juga menyinggung soal hasil sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa efek positif dari perjalanan dinas khususnya ke luar negeri hanya 0,5 persen dari sebuah program yang dijalankan.

“Kami membaca data bapak ibu sekalian, efek positif perjalanan dinas itu di luar negeri ada sebuah penelitian, kemanfaatannya sesuai dengan apa yang ditargetkan dengan apa yang dijalankan, itu hasilnya 0,5 persen. Jadi perjalanan dinas itu hasilnya 0,5 persen,” katanya.

Dia pun menyindir bahwa anggaran perjalanan dinas yang banyak tapi hasil dan kesimpulannya sama sekali tidak mencerminkan ada sesuatu yang sangat positif.

Oleh karena itu, Nasaruddin mengatakan, Kemenag akan membatasi perjalanan dinas.

“Jadi, untuk ke depan Kementerian Agama, kita akan membatasi perjalanan dinas.

Jadi, ibu Menteri Keuangan, kita akan potong perjalanan dinas ini 50 persen,” ujar Nasaruddin.

Lebih lanjut, Nasaruddin meminta agar jajaran Kemenag berpikir jujur dan obyektif, serta rasional dalam merencanakan perjalanan dinas. Terutama, terhadap jajaran Kemenag di perguruan tinggi yang seharusnya menjadi lembaga pengejawantahan dari program-program milik Kemenag.

“Kitalah (yang) ikut mengemban tanggung jawab merasionalisasi apa yang kita kerjakan di lingkungan Kemenag ini,” kata Nasaruddin. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru