Sabtu, 5 Juli 2025

Wow..! Harga Makanan dan Transpor Turun, BPS: Agustus, Deflasi 0,07 Persen

Sembako (Ist)

JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, berdasarkan hasil pantauan di 82 kota di tanah air, secara umum menunjukkan adanya penurunan harga komoditas utama, termasuk pengeluaran kelompok bahan makanan dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan, sehingga pada bulan Agustus 2017 terjadi deflasi sebesar 0,07 persen.

“Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2017 sebesar 2,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 3,82 persen,” kata Kecuk Suhariyanto, Kepala BPS, dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (4/9) siang.

Menurut Suhariyanto, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,67 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,60 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan, menurut Kepala BPS itu, adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,26 persen; kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 0,10 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,89 persen.

“Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: tarif angkutan udara, bawang merah, bawang putih, ikan segar, tomat sayur, cabai rawit, bayang, jengkol, kentang, minyak goreng, dan tarif angkutan antar kota,” kata Suhariyanto.

Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga, lanjut Kepala BPS K. Suhariyanto, antara lain: cabai merah, garam, uang sekolah SD, uang sekolah SMA, daging ayam ras, telur ayam ras, anggur, apel, semangka, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, upah tukang bukan mandor, upah pembantu rumah tangga, emas perhiasan, tarif rekreasi, dan tarif pulsa ponsel,” jelas Suhariyanto.

Menurut Suhariyanto, deflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 2,08 persen dan terendah terjadi di Samarinda sebesar 0,03 persen. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,09 persen dan terendah terjadi di Batam sebesar 0,01 persen.

Angkutan Udara Domestik

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, jumlah penumpang angkutan udara domestik sepanjang Juli 2017 mencapai 8,9 juta orang, atau naik 27,89 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 10,56 persen menjadi 1,5 juta orang.

“Selama Januari–Juli 2017, jumlah penumpang domestik mencapai 50,5 juta orang atau naik 10,75 persen, dan jumlah penumpang internasional mencapai 9,5 juta orang atau naik 14,15 persen dibanding periode yang sama tahun 2016,” ungkap Kepala BPS, K. Suhariyanto.

Menurut Suhariyanto, kenaikan jumlah penumpang angkutan udara terjadi di Bandara Juanda-Surabaya sebesar 64,81 persen, Hasanudin-Makassar 48,07 persen, Ngurah Rai-Denpasar 39,28 persen, Kualanamu-Medan 36,90 persen, dan Soekarno Hatta 17,99 persen.

“Jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 2,1 juta orang atau 23,65 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya sebanyak 889,5 ribu orang atau 9,97 persen,” kata Suhariyanto.

Secara keseluruhan, lanjut Kepala BPS itu, jumlah penumpang udara domestik sepanjang Januari-Juli 2017 mencapai 50,5 juta orang atau naik 10,75 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 45,6 juta orang.

“Jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 12,4 juta orang atau mencapai 24,67 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabata sebanyak 4,5 juta orang atau 8,91 persen,” terang Suhariyanto.

Ke Luar Negeri

Mengenai jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri atau internasional, Kepala BPS K. Suhariyanto mengemukakan, pada Juli 2017 mencapai 1,5 juta orang atau naiki 10,56 persen dibanding Juni 2017.

Kenaikan terutama terjadi di Bandara Hasanudin-Makassar mencapai 75,68 persen, Juanda-Surabaya 45,24 persen, Ngurah Rai-Denpasar 14,28 persen, dan Soekarno Hatta-Jakarta 0,59 persen.

“Jumlah penumpang internasional terbesar melalui Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 581,2 ribu orang atau 39,32 persen dari total penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Denpasar 565,9 ribu orang atau 38,29 persen,” terang Suhariyanto.

Menurut Kepala BPS, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri selama Januari-Juli 2017, baik yang menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 9,5 juta orang atau naik 14,15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 lalu.

“Jumlah penumpang ke luar negeri terbesar melalui Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 4,2 juta orang atau 43,85 persen, diikuti Ngurah Rai-Denpasar mencapai 3,3 juta orang atau 34,57 persen dari seluruh penumpang penerbangan ke luar negeri,” kata Suhariyanto. (ZKA Warouw)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru