Minggu, 13 Juli 2025

YA AMPUN…! Tersangkut Utang Rp90 Triliun, WSKT Lego 13 Tol, Baru 4 yang Laku, Bos Destiawan Mumet Minta Didoakan Lancar

JAKARTA- Untuk melunasi utang serta menyehatkan keuangannya, emiten konstruksi pelat merah bersandi WSKT ini, bakal melego aset berupa jalan tol. Tentu saja penjualan jalan tolnya bertahap hingga 2024, karena masih ada yang belum rampung.

Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono mengakui beratnya beban keungan yang disangga. Diapun minta dukungan serta doa dari berbagai pihak, termasuk wartawan. “Mohon doanya agar kita bisa melalui masa-masa berat ini,” ungkapnya dalam public expose secara daring, Jumat (8/10/2021).

Saat ini, kata Destiawan, Waskita Karya sedang menanggung beban yang berat, sebagai akibat dari investasi jalan tol secara bersamaan. Alhasil, kondisi kas perusahaan tertekan, dan WSKT pun harus menanggung beban utang yang sangat besar.

Untuk memulihkan performa perusahaan, asset recycling atau divestasi jalan tol menjadi salah satu dari delapan strategi penyehatan keuangan WSKT. “Sampai saat ini sudah 4 ruas tol yang telah selesai proses divestasinya. Di Sumatera dan Jawa. Kemudian program ini (divestasi tol) akan terus kami lanjutkan sampai tahun 2024,” kata Destiawan.

Dia menerangkan, WSKT menyiapkan 13 ruas tol yang masuk ke dalam asset recycling. Sebanyak 4 ruas tol diantaranya sudah selesai didivestasi hingga awal Oktober ini. Artinya, Waskita masih akan melego 9 ruas tol lagi kepada investor.

Destiawan masih belum membeberkan investor mana saja yang sedang melakukan pembicaraan untuk membeli ruas tol yang ditawarkan Waskita. Yang pasti, Indonesia Investment Authority (INA) menjadi salah satu diantaranya. “Dengan INA sudah ada proses, dan INA masih melakukan kajian terhadap ruas-ruas yang diminati, dan mudah-mudahan bisa menjadi deal untuk transaksinya,” ujar Destiawan.

Untuk tahun ini, WSKT menargetkan bisa mendivestasi antara 6-7 ruas tol. Dari proses asset recycling tersebut WSKT menargetkan bisa meraup dana hingga Rp8 triliun. Hingga Semester I-2021, WSKT menyelesaikan divestasi pada 3 ruas tol, yakni Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, dan Cinere Serpong. Dari asset recycling ini, WSKT mengantongi dana sekitar Rp 4,5 triliun.

“Per Juni, dari total target Rp 8 triliun, kami sudah merealisasikan kurang lebih Rp 4,5 triliun. Belum termasuk dengan divestasi terakhir yang dalam penyelesaian,” ujar Direktur Keuangan & Manajemen Risiko WSKT Taufiq Hendra Kusuma.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Waskita baru saja mendivestasi ruas tol keempat di tahun ini, setelah menandatangani kesepakatan jual beli atas ruas tol Cibitung-Cilincing dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API). Dalam rilis yang disiarkan Kamis (7/10) kemarin, nilai transaksi divestasi ini diketahui mencapai Rp 2,44 triliun atau setara dengan 1,96x price to book value (PBV).

Untuk melanjutkan divestasi tol di sisa tahun ini, Waskita sudah menyiapkan 4 ruas tol. Yakni Cimanggis – Cibitung, ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), serta ruas Pasuruan-Probolinggo di Tol Trans Jawa. “Tergantung dari investor berminat dimana. Jadi kami tetap fokus pada sisa ruas yang ada, yang mana yang diminati oleh investor,” kata Destiawan.

Selanjutnya, tanpa merinci ruas tol mana saja yang telah disiapkan, Destiawan mengungkapkan bahwa WSKT menargetkan divestasi 4 ruas tol di tahun 2022. “Kami melanjutkan recycling asset. Bila diselesaikan lebih cepat akan mengurangi beban bunga Waskita,” imbuhnya. Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) raih kontrak baru sebesar Rp 11,42 triliun hingga kuartal ketiga.

Terkait utang WSKT, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo menyebut angka Rp90 triliun hingga akhir 2019. Menggunungnya utang Waskita dipantik banyaknya proyek jalan tol yang harus dikerjakan. “Total ada Rp90 triliun posisi utang Waskita pada peak 2019 akhir itu Rp90 triliun. Itu Rp70 triliun utang ke bank dan obligasi, serta Rp 20 triliun ke vendor,” kata Kartika dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (27/9//2021).

Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan, Waskita Karya memiliki penugasan untuk menyelesaikan sejumlah proyek jalan tol, terutama Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Sebagian besar, tol itu merupakan hasil akuisisi dari swasta yang pengerjaannya terkendala. “Ada sekitar 16 ruas tol yang dikerjakan oleh Waskita. Sebagian besar memang akuisisi dari tol yg dimiliki swasta kemudian tidak ada perkembangan. Sehingga di tahun 2015-2017 cukup agresif mengambil tol-tol yang tidak berjalan optimal,” jelas dia. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru