JAKARTA – Walikota sementara Kabul di era Taliban, Hamdullah Namony mengumumkan aturan baru bahwa para pegawai negeri sipil (PNS) perempuan hanya diperbolehkan bekerja di sektor pekerjaan yang tak bisa digantikan oleh laki-laki.
Adapun jenis pekerjaan yang dimaksud adalah mendesain dan mengurus pengerjaan toilet umum untuk perempuan.
Sementara para PNS perempuan yang bekerja di luar sektor pekerjaan tersebut, maka diminta untuk tetap berada di rumah saja. Sebab, pekerjaan mereka akan dikerjakan oleh para pria.
“Ada beberapa wilayah yang tak bisa dilakukan laki-laki. Kami minta maaf harus perempuan yang mengerjakannya,” kata Namony dilansir dari AP, Senin, 20 September 2021.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, kebijakan baru ini tak pelak membuat banyak PNS perempuan di Afghanistan jadi menganggur. Aturan ini pun banyak dikeluhkan pasalnya tak sejalan dengan janji Taliban saat awal menduduki pemerintahan.
Kala itu mereka berjanji bakal menerapkan sistem yang lebih terbuka dan adil bagi kaum perempuan. Akibat aturan ini, banyak perempuan di Afghanistan menggelar aksi protes di jalan.
Sebelum aturan ini, Taliban juga sempat mengumumkan kebijakan lain yang tak kalah kontroversial. Beberapa waktu lalu, Taliban mengumumkan hanya membolehkan anak laki-laki saja yang mengenyam pendidikan sekolah. (Web Warouw)