JAKARTA — Industri migas tanah air mencatat tonggak sejarah penting dengan penandatanganan lima perjanjian komersialisasi migas fundamental yang melibatkan enam Wilayah Kerja (WK) strategis, yakni WK Rapak, WK Selat Makassar, WK Sepinggan Timur, WK Ganal, WK Muara Bakau, dan Ganal Barat.
Dikutip dari website SKK Migas, penandatanganan perjanjian berlangsung di kantor SKK Migas pada Kamis (25/9/2025), dihadiri Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Managing Director Eni Indonesia Roberto Daniele, Direktur Pertamina Hulu Energi East Sepinggan Sunaryanto, serta Country Manager Tiptop Indonesia Qin Shenggao.
Perjanjian yang ditandatangani terdiri dari tiga perjanjian fundamental dalam kerangka prosedur ENTIK, yang memberikan kejelasan hak dan kewajiban seluruh pihak terkait komersialisasi minyak dan kondensat. Selain itu, terdapat dua perjanjian pengembangan LNG yang bersifat tambahan, sebagai prasyarat penting menuju keputusan investasi keuangan (FID).
Dalam sambutannya, Djoko Siswanto menegaskan bahwa perjanjian pengembangan LNG ini menjadi langkah krusial dalam mewujudkan Proyek South Hub.
“Proyek ini akan memasok gas untuk kebutuhan domestik di Kalimantan Timur melalui Sistem Kalimantan Timur, sementara sisanya diolah menjadi LNG di Kilang LNG Badak. Hal ini secara langsung mendukung ketahanan energi nasional,” ujarnya dikutip Bergelora.com di Jakarta, Kamis (2/10).
Djoko mengungkapkan, proyek South Hub diproyeksikan menghasilkan tambahan 2.000 BSCF gas dan 19 juta barel kondensat. Optimalisasi akan dilakukan melalui pemanfaatan FPU Jangkrik dengan suplai dari lapangan Jangkrik, Merakes, Gendalo, Gandang, dan Maha.
Ia juga menambahkan, Eni tengah menyiapkan pengembangan Proyek North Hub yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2028.
“Bersama-sama, South Hub dan North Hub akan menghadirkan efisiensi, pertumbuhan, dan manfaat yang lebih besar bagi bangsa. Ini adalah langkah besar menuju masa depan energi yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tegas Djoko.
Sebagai penutup, Djoko menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkolaborasi dalam merealisasikan pencapaian ini. Ia optimistis penandatanganan perjanjian tersebut akan mempercepat implementasi proyek, sekaligus memperkokoh fondasi ketahanan energi nasional Indonesia. (Web Warouw)