JAKARTA- Operasi militer khusus yang dimulai oleh Rusia sejak 24 Februari 2022 lalu telah mengakibatkan kerusakan parah di wilayah Ukraina.
Seperti diketahui bahwa perang di Ukraina ini telah memasuki bulan keempat, namun belum ada pernyataan damai dari kedua negara itu. Bahkan hingga kini masih belum ada informasi lebih lanjut terkait pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri peperangan.
Sementara itu, dalam perang Ukraina, pasukan Rusia juga semakin mendapat dukungan luas dari rakyat setempat dan menguasai daerah-daerah strategis di Ukraina
Sebaliknya Militer Ukraina yang didukung NATO dan Amerika Serikat semakin terpojok dan demoralisasi.
Bahkan belum lama ini.rakyat di Kherson menyatakan ingin referendum untuk bergabung dengan Rusia.
Seperti diketahui bahwa pada waktu lalu Kherson menyatakan bahwa mereka tidak terburu-buru mengadakan referendum bergabung dengan Rusia.
Pemerintah setempat di Kherson mengatakan ingin mengangkat masalah itu dalam waktu dekat ini.
“Provinsi Kherson ingin bergabung dengan Federasi Rusia dalam waktu dekat untuk menjadi anggota penuh,” kata Kirill Stremousov, wakil kepala administrasi sipil-militer Rusia di Kherson.
“Penduduk Provinsi Kherson, setidaknya 60% atau bahkan 70% akan memilih untuk bergabung dengan Federasi Rusia,” prediksi Kirill Stremousov.
Seperti diketahui bahwa pernyataan yang terkait referendum tersebut bukan yang pertama kalinya.
Sebab pada 11 Mei lalu, Kirill Stremousov juga sudah mengumumkan bahwa rakyat Kherson berencana menjadikan provinsi itu bagian dari Rusia pada akhir 2022.
“Kota Kherson milik Rusia. Tidak akan ada negara ‘Republik Rakyat Kherson’ di wilayah provinsi Kherson, tidak akan ada referendum,” kata Kirill Stremousov saat itu.
“Itu akan menjadi satu-satunya dekrit berdasarkan seruan pemimpin provinsi Kherson kepada presiden Federasi Rusia. Kami akan menuntut Kherson menjadi provinsi resmi Federasi Rusia,” tambahnya.
Pertempuran Sengit
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan,
serangan Rusia ke Ukraina kali ini intensif ke wilayah Timur jirannya itu, tepatnya di wilayah sekitar Donetsk dan Luhansk.
Berikut ini perkembangan terbaru terkait serangan ini, Selasa (7/6/2022):
Pertempuran di kota Severodonetsk masih sangat sengit. Kepala administrasi militer setempat, Oleksandr Striuk, mengungkapkan bahwa Russia yang sebelumnya dikabarkan sudah menguasai 70% kota.
“Pertempuran sengit berlanjut di kota timur Severodonetsk, dengan situasi berubah setiap jam,” ujarnya.
Severodonetsk adalah ibu kota administratif Luhansk bagian Ukraina. Dikuasainya Severodonetsk berarti kemenangan bagi Rusia di Ukraina Timur.
Moskow juga telah menempatkan beberapa sistem pertahanan di wilayah Krimea dan kota yang baru didudukinya, Kherson. Ini diyakini akan membuat pertempuran makin sengit.
Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kendali atas bagian barat laut Laut Hitam, Rusia telah mengerahkan sistem rudal pantai di wilayah Krimea dan Kherson.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia telah meluncurkan rudal dan serangan udara terhadap sejumlah sasaran di seluruh Ukraina. Kolonel Oleksandr Motuzyanyk, juru bicara Kementerian Pertahanan, mengatakan Rusia melakukan “operasi serangan dan tembakan yang intens di sepanjang garis konfrontasi tempur di wilayah Donetsk dan Luhansk.”
“Tujuh pesawat telah meluncurkan peluru kendali dari atas Laut Hitam dan Laut Kaspia, sementara sistem peluru kendali pesisir di Krimea juga aktif,” ujarnya.
Penembakan di Mykolaiv
Sementara itu, setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka di daerah perumahan Mykolaiv di Ukraina selatan. Ini setelah Rusia menembaki wilayah itu.
“Pagi ini Mykolaiv dibom lagi dengan kacau. Rumah-rumah penduduk sipil di berbagai distrik kota tanpa objek militer ditembaki,” kata seorang anggota dewan regional, Hanna Zamazieieva.
Pejabat tinggi regional Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa semakin banyak warga sipil yang mengungsi di wilayah yang dikuasai Rusia di Donetsk. Wilayah ini sendiri juga jadi hotspot pertempuran di Ukraina Timur.
“Kami mengevakuasi mereka baik dari pemukiman garis depan maupun dari kota Bakhmut, Soledar, dan Slovyansk. Sekarang kecepatannya meningkat,” kata Kepala Administrasi Militer Regional Donetsk, Pavlo Kyrylenko. (Web Warouw)