JAKARTA – Perang yang dimulai oleh Rusia sejak 24 Februari 2022 dan kini telah memasuki bulan keempat masih belum berakhir.
Dalam perang ini telah banyak mengakibatkan kerusakan sekaligus kehancuran pada bangunan penting di kota-kota Ukraina.
Hingga saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut terkait pemicaraan damai antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri permusuhan.
Bahkan pada waktu lalu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa dirinya tidak akan membahas perdamaian dengan siapapun dari Rusia kecuali dengan Presiden negara itu, Vladimir Putin.
Perang yang semakin berlarut-larut ini, Rusia telah berhasil menguasai sejumlah wilayah di Ukraina.
Sementara itu, pasukan Ukraina juga berusaha untuk merebut kembali wilayah mereka yang dikuasai oleh Rusia namun tidak pernah berhasil.
Seperti diketahui bahwa dalam perang di Ukraina ini, sebelumnya pasukan Rusia bertujuan untuk mengendalikan ibu kota Kyiv.
Pasukan Rusia memfokuskan dalam melakukan operasi militer di kawasan Ukraina lainnya, seperti di wilayah timur dan selatan.
Dilansir dari Zing News, setelah beberapa minggu hening, pasukan Rusia dikabarkan kembali menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv.
Serangan dari pasukan Rusia di Ukraina itu diungkap oleh seorang saksi mata Reuters yang mengatakan bahwa ledakan keras terdengar di Kyiv pada dini hari pada tanggal 5 Juni 2022.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, saksi mata tersebut juga melaporkan asap mengepul di kota setelah ledakan.
Dalam serangan itu, sebelumnya, sirene serangan udara terdengar di sebagian besar Ukraina, termasuk di kota Kyiv.
Walikota Kyiv, Vitali Klitschko juga mengkonfirmasi beberapa ledakan telah terjadi di pagi hari tanggal 5 Juni di ibukota.
“Beberapa ledakan telah terjadi di distrik Darnytskyi dan Dniprovskyi di Kyiv,” tulis Klitschko di Telegram.
“Militer telah dikirim ke daerah-daerah ini. Rincian lebih lanjut akan diumumkan kemudian,” tambahnya. (Web Warouw)