Kamis, 2 Mei 2024

Berat..! Perlu Kerja Keras! Sejumlah Jenderal Bakal Ikut Pilkada

Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) (Ist)

JAKARTA- Sejumlah jenderal polisi saat ini terlihat sudah sibuk ambil ancang ancang untuk mengikuti pilkada serentak 2018, baik untuk gubernur, walikota maupun bupati. Sedikitnya ada delapan jenderal yang sudah melakukan pendekatan ke berbagai pihak untuk bisa masuk dalam bursa bakal calon. Namun sejauh ini para jenderal polisi itu belum mendapatkan partai politik sebagai “kendaraannya” untuk melaju di pilkada. Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) di Jakarta, Selasa (17/10).

“Sepertinya para jenderal polisi yang mengikuti pilkada perlu bekerja lebih keras lagi untuk meraih simpati masyarakat agar bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat dan memenangkan pikada 2018,” ujarnya.

Indonesia Police Watch (IPW) memperkirakan pada akhir tahun 2017 ini para jenderal polisi ini baru mau terbuka untuk melaju di pilkada, seiring sudah diraihnya partai yang mengusung mereka.

“Sepertinya di akhir tahun 2017 ini juga akan ada beberapa jenderal polisi yang akan pensiun dini. Sebab undang undang mensyaratkan anggota polisi aktif harus pensiun dini jika ingin bertarung di pilkada. Memang tidak semua jenderal yang akan ikut di pilkada 2018 itu merupakan anggota polisi aktif. Sebagian di antaranya sudah pensiun,” ujarnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, IPW memberi apresiasi pada anggota Polri yang hendak ikut bertarung di Pilkada. Hal ini perlu dilakukan karena membawa manfaat yang besar bagi institusi Polri. Setidaknya ada empat dampak positif bagi Polri jika anggotanya mengikuti pilkada.

“Pertama, Polri bisa mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap institusi maupun anggotanya. Kedua, Polri bisa menilai sejauh mana konsep pembinaan dan pengkaderan kepemimpinannya bisa diserap anggotanya untuk kemudian diterapkan kepada masyarakat. Ketiga, dari ajang pilkada, Polri bisa mengukur tingkat profesionalisme dan keberhasilan konsep polisi sipil yang dibangunnya sejak pisah dari TNI,” paparnya.

Keempat, menurutnya, jika para perwira Polri terpilih dalam pilkada dan tidak terlibat korupsi sepanjang masa jabatannya sebagai kepala daerah, publik akan melihat bahwa Polri benar benar sudah berubah dan makin mudah bagi Polri untuk meningkatkan citranya di masyarakat.

“Jadi, momentum pilkada tidak hanya penting bagi figur figur jenderal polisi yang ikut bertarung tapi juga merupakan hal penting bagi institusi kepolisian,” tegasnya.

Namun dari sejumlah pilkada yang akan ikuti jenderal polisi, IPW menilai hingga saat ini baru ada satu daerah yang terlihat paling berpeluang besar untuk dimenangkan jenderal polisi.

“Sepertinya para jenderal polisi lainnya yang mengikuti pilkada perlu bekerja lebih keras lagi untuk meraih simpati masyarakat agar bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat dan memenangkan pikada 2018,” katanya. (Enrico N. Abdielli)

 

Perlu Kerja Keras! Sejumlah Jenderal Bakal Ikut Pilkada

JAKARTA- Sejumlah jenderal polisi saat ini terlihat sudah sibuk ambil ancang ancang untuk mengikuti pilkada serentak 2018, baik untuk gubernur, walikota maupun bupati. Sedikitnya ada delapan jenderal yang sudah melakukan pendekatan ke berbagai pihak untuk bisa masuk dalam bursa bakal calon. Namun sejauh ini para jenderal polisi itu belum mendapatkan partai politik sebagai “kendaraannya” untuk melaju di pilkada. Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch di Jakarta, Selasa (17/10).

“Sepertinya para jenderal polisi yang mengikuti pilkada perlu bekerja lebih keras lagi untuk meraih simpati masyarakat agar bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat dan memenangkan pikada 2018,” ujarnya.

Indonesia Police Watch (IPW) memperkirakan pada akhir tahun 2017 ini para jenderal polisi ini baru mau terbuka untuk melaju di pilkada, seiring sudah diraihnya partai yang mengusung mereka.

“Sepertinya di akhir tahun 2017 ini juga akan ada beberapa jenderal polisi yang akan pensiun dini. Sebab undang undang mensyaratkan anggota polisi aktif harus pensiun dini jika ingin bertarung di pilkada. Memang tidak semua jenderal yang akan ikut di pilkada 2018 itu merupakan anggota polisi aktif. Sebagian di antaranya sudah pensiun,” ujarnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, IPW memberi apresiasi pada anggota Polri yang hendak ikut bertarung di Pilkada. Hal ini perlu dilakukan karena membawa manfaat yang besar bagi institusi Polri. Setidaknya ada empat dampak positif bagi Polri jika anggotanya mengikuti pilkada.

“Pertama, Polri bisa mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap institusi maupun anggotanya. Kedua, Polri bisa menilai sejauh mana konsep pembinaan dan pengkaderan kepemimpinannya bisa diserap anggotanya untuk kemudian diterapkan kepada masyarakat. Ketiga, dari ajang pilkada, Polri bisa mengukur tingkat profesionalisme dan keberhasilan konsep polisi sipil yang dibangunnya sejak pisah dari TNI,” paparnya.

Keempat, menurutnya, jika para perwira Polri terpilih dalam pilkada dan tidak terlibat korupsi sepanjang masa jabatannya sebagai kepala daerah, publik akan melihat bahwa Polri benar benar sudah berubah dan makin mudah bagi Polri untuk meningkatkan citranya di masyarakat.

“Jadi, momentum pilkada tidak hanya penting bagi figur figur jenderal polisi yang ikut bertarung tapi juga merupakan hal penting bagi institusi kepolisian,” tegasnya.

Namun dari sejumlah pilkada yang akan ikuti jenderal polisi, IPW menilai hingga saat ini baru ada satu daerah yang terlihat paling berpeluang besar untuk dimenangkan jenderal polisi.

“Sepertinya para jenderal polisi lainnya yang mengikuti pilkada perlu bekerja lebih keras lagi untuk meraih simpati masyarakat agar bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat dan memenangkan pikada 2018,” katanya. (Enrico N. Abdielli)

Salam

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru