Jumat, 20 September 2024

11 KASUS DI JAKARTA NIH..! Kemenkes Catat 88 Kasus Mpox, Pintu Masuk RI Diperketat!

JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI mencatat 88 kasus monkeypox (Mpox) secara kumulatif sejak 2022 hingga 2024. Terbanyak ditemukan pada 2023 yakni 73 kasus yang terkonfirmasi. Dari seluruhnya, tersisa satu pasien yang masih dalam penyembuhan.

Sejauh ini, hasil whole genome sequencing di 53 pasien Mpox menunjukkan nihil clade 1b atau varian yang dinilai lebih parah dan belakangan sudah menyebar di luar Afrika termasuk Pakistan.

Berikut rincian kasus sepanjang 2022 dan 2024:

  • 2022: 1 kasus
  • 2023: 73 kasus
  • 2024: 14 kasus

Seluruh kasus ditemukan di wilayah berikut:

  • Kepulauan Riau: 1 kasus
  • DKI Jakarta: 59 kasus
  • Banten: 9 kasus
  • Jawa Barat: 13 kasus
  • Daerah Istimewa Yogyakarta: 3 kasus
  • Jawa Timur: 3 kasus

Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes dr Yudhi Pramono, MARS menekankan belum ada penyebaran clade Ib, varian Mpox ‘parah’ dengan tingkat fatalitas lebih tinggi dari clade IIb yang dominan di Indonesia. Meski begitu, pemerintah disebutnya mengupayakan perketatan pintu masuk, terutama bagi pelaku perjalanan yang mengeluhkan gejala.

Salah satu yang bisa terdeteksi adalah demam. Mereka yang mengeluhkan gejala demam disarankan untuk melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu, mengingat masa inkubasi gejala ruam juga bisa muncul dalam waktu relatif panjang hingga lebih dari sebulan.

Di sisi lain, pemantauan ketat dilakukan pada pelaku perjalanan dari negara dengan temuan kasus clade IIb.

“Memang surveilans menjadi tantangan bagaimana mengantisipasi agar kasus luar tidak masuk ke Indonesia. Sesuai arahan dari WHO, tidak ada kewajiban pembatasan pelaku perjalanan, sehingga kita hanya akan melakukan beberapa penguatan pintu masuk, antisipasi pada orang-orang yang menampakkan gejala,” tutur dia dalam konferensi pers Minggu (18/8/2024).

“Salah satu gejala adalah demam, tetapi banyak juga yang asimptomatik karena masa inkubasinya lama, paling lama sampai 34 hari sehingga ini juga perlu kewaspadaan semuanya,” pungkasnya.

DKI Jakarta 11 Kasus

Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengonfirmasi setidaknya ada 11 kasus Mpox atau cacar monyet di wilayah DKI sepanjang tahun 2024. Kasus Mpox tersebut tersebar di beberapa kecamatan DKI Jakarta.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Maryati Kasiman, M K K K mengatakan kasus Mpox terakhir ditemukan di bulan Juni 2024.

“Jumlah kasus 2024 sampai saat ini ada 11. Sembilan kasus warga Jakarta dan 2 kasus luar Jakarta. Terakhir kasus ditemukan bulan Juni 2024,” ucapnya saat dihubungi pers, Jumat (16/8/2024).

Kasus Mpox tersebut tersebar di 8 kecamatan DKI Jakarta. Di antaranya Pasar Minggu, Ciracas, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kebon Jeruk, Matraman, Tanah Abang, dan Tanjung Priok.

Seluruh kasus Mpox tersebut, lanjut dr Maryati, dilaporkan menyerang warga berusia 21-50 tahun.

Kasus pertama Mpox dilaporkan pada 22 Januari 2024. Virus ini ditemukan pada tubuh seorang wanita di DKI yang juga merupakan pengidap HIV dan IMS. Kemudian pada 7 Februari 2024 ditemukan kembali pada perempuan.

“Kami terus meningkatkan kewaspadaan terhadap Mpox, bekerjasama dengan RS dan seluruh layanan kesehatan yang ada,” kata dr Maryati.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan secara resmi Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global atau public health emergency (PHEIC) untuk kedua kalinya dalam dua tahun.

Status PHEIC adalah tingkat kewaspadaan tertinggi WHO dan bertujuan untuk mempercepat penelitian, pendanaan, dan tindakan kesehatan masyarakat internasional serta kerja sama untuk mengatasi penyakit tersebut.

“Jelas bahwa respons internasional yang terkoordinasi sangat penting untuk menghentikan wabah ini dan menyelamatkan nyawa,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom dalam keterangannya dikutip dari laman resmi WHO. (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru