PALOPO- Tahun 2015, Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) akan menggalang persatuan yang luas antara mahasiswa dan rakyat untuk meningkatkan perlawanan terhadap Neo Kolonialisme-Imperialisme (Nekolim). Hal ini merupakan kesimpulan Konferensi Wilayah Ke VII LMND Sulawesi Selatan di Palopo yang berlangsung 26-28 Desember 2014.
“Situasi politik pada tahun 2015 akan didominasi kepentingan nekolim dan antek-anteknya didalam negeri. Untuk itu LMND mengajak semua organisasi mahasiswa bersatu bersama rakyat menyelamatkan negara proklamasi 1945,” demikian Ketua LMND Sulawesi Selatan, Makbul Muhammad ST, kepada Bergelora.com di Makassar, Sabtu (27/12)
Dalam orasinya dia menegaskan tentang kesatuan kader untuk menjadikan LMND sebagai organisasi mahasiswa kiri modern dalam penentangan melawan neokolonialisme sebagai bentuk perjuangan demokrasi.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Abdu Bakry Pabe, dalam sambutannya menegaskan agar semua kader LMND menjadi pejuang yang disiplin, cepat dan tepat dalam membaca situasi nasional.
“Kader dan anggota LMND harus siap merelakan kemerdekaan sendiri demi kemerdekaan seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Mantan pimpinan Serikat Mahasiswa Makassar (SMM) dan Partai Rakyat Demokratik Sulawesi Selatan ini menceritakan perjuangannya melawan otoriter orde baru dengan membangun gerakan-gerakan rakyat dengan starategi taktik bawah tanah.
Konferensi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Darah Juang oleh 300 kader LMND Sulawesi Selatan yang mewakili mahasiswa dari Makassar, Palopo, Gowa dan Toraja. (Babra Kamal)
