Sabtu, 5 Oktober 2024

558 ORANG TEWAS DI LEBANON..! Ini Target Serangan Israel setelah Gaza dan Lebanon Takluk: Israel Raya

BEIRUT – Negara-negara Timur Tengah lainnya berpotensi menjadi target serangan Israel berikutnya setelah Lebanon. Kemungkinan ini mengacu pada konsep ambisius ‘Israel Raya’ yang pernah digaungkan pendiri Zionisme, Theodore Herzl.

Militer Israel membombardir Lebanon sejak Senin (23/9/2024). Serangan udara baru-baru ini disebutkan menjadi yang paling mematikan sejak perang Israel-Hizbullah pada 2006 lalu.

Tujuan Israel menyerang Lebanon adalah untuk menumpas Hizbullah. Sebagaimana diketahui, kelompok yang dipimpin Hassan Nasrallah tersebut memang kebetulan berbasis di Lebanon dan sudah dianggap ancaman besar di perbatasan Israel.

Serangan Israel ke Lebanon baru-baru memunculkan kekhawatiran bahwa negara Yahudi itu tengah berusaha mewujudkan konsep ‘Israel Raya’.

Jika benar demikian, nantinya akan ada negara Timur Tengah lain yang mengalami serangan serupa seperti Beirut sekarang.

Target Serangan Israel setelah Gaza dan Lebanon

Sebagai informasi, perlu diketahui bahwa konsep Israel Raya mengacu pada gagasan perluasan wilayah dan kedaulatan negara penjajah Israel.

Adapun untuk sebaran wilayahnya mencakup dari interpretasi orang-orang Israel mengenai gambaran tanah bersejarah dalam Alkitab.

Ambisi Israel Raya juga biasa dikenal sebagai rencana Zionis untuk Timur Tengah. Bapak Zionisme, Theodore Herzl, menyebutnya sebagai negara Yahudi yang akan terbentang dari Sungai Mesir hingga Sungai Eufrat.

Wilayah yang dimaksud dalam konsep itu termasuk Palestina, Lebanon Selatan sampai ke Sidon dan Sungai Litani, Dataran Tinggi Golan Suriah sampai Dataran Hauran dan Deraa, Jalur Kereta Api Hejaz dari Deraa ke Amman, Yordania serta Teluk Aqaba.

Terbaru, tentara Israel juga melancarkan serangan ke Lebanon bagian selatan. Jika alasan mereka menyerang Gaza adalah untuk memburu Hamas, kali ini dalih Zionis guna menumpas kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon.

Mengacu konsep Israel Raya yang sedikit diulas di atas, negara Timur Tengah lain berpotensi menjadi target berikutnya. Di antaranya seperti Suriah hingga Yordania.

Terlebih, belum lama ini sebenarnya Israel sudah menyerang Suriah dulu meski dalam skala kecil. Apabila misi mereka di Lebanon tercapai, rasanya Suriah dan negara Timur Tengah lain wajib waspada dan mempersiapkan diri.

Demikian ulasan mengenai target serangan Israel berikutnya setelah Gaza dan Lebanon ditaklukkan.

Israel Raya. (Ist)

Korban di Lebanon Jadi 558 Orang

Kepada Bergelora.com.di Jakarta.dilaporkan dari Beirut, korban jiwa akibat serangan besar-besaran Israel di Lebanon telah bertambah. Otoritas Lebanon mengatakan pada hari Selasa (24/9), bahwa jumlah korban tewas akibat bombardir Israel meningkat menjadi 558 orang, termasuk 50 anak-anak. Ini merupakan pertempuran paling mematikan sejak Hizbullah dan Israel berperang pada tahun 2006.

“Sejauh ini, Kementerian Kesehatan telah mencatat 558 kematian, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita,” kata Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad, dilansir kantor berita AFP, Selasa (24/9/2024).

Dia menambahkan bahwa “sebagian besar, jika tidak semua dari mereka yang tewas dalam serangan kemarin adalah orang-orang tak bersenjata di rumah mereka.”

Militer Israel pada Senin (23/9) waktu setempat melancarkan rentetan serangan udara terhadap ratusan target kelompok Hizbullah di wilayah Lebanon. Akibat serangan besar-besaran ini, puluhan ribu orang terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Rentetan serangan Israel itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (24/9/2024), tercatat sebagai yang paling mematikan yang pernah melanda Lebanon dalam beberapa dekade terakhir.

Sebelumnya, Israel telah memperingatkan warga di Lebanon selatan untuk segera mengungsi. Tel Aviv menyatakan pasukannya menggempur area-area yang diyakini menjadi tempat Hizbullah menyimpan persenjataan mereka.

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengirimkan pesan video singkat yang ditujukan kepada rakyat Lebanon.

“Perang Israel tidak melawan Anda, perang ini melawan Hizbullah. Sudah terlalu lama Hizbullah menggunakan Anda sebagai tameng manusia,” ucapnya dalam pesan video tersebut.

Menteri Lebanon yang mengkoordinasi respons terhadap situasi krisis, Nasser Yassin, menuturkan kepada Reuters bahwa sebanyak 89 pusat penampungan yang dibangun di sekolah-sekolah dan semacamnya telah diaktifkan, dengan kapasitas lebih dari 26.000 warga sipil melarikan diri dari “kekejaman Israel”. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru