JAKARTA- Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu melakukan aksi 29 September 2017 mendatang. Aksi yang disebut 299 ini bertujuan untuk menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas).
Rencananya, aksi yang akan digelar di depan Gedung DPR/MPR RI ini bertujuan untuk menolak kebangkitan kembali Partai Komunis Indonesia (PKI). Maruf mengaku telah mendengar rencana aksi tersebut.
“Menurut saya, sudah tidak perlu lagi ada demo-demo itu. Sebab, kita berjalan saja sesuai dengan mekanismenya,” ujar Maruf di Koja, Jakarta Utara, Rabu (27/9).
Maruf berpandangan, aksi 299 tak perlu dilakukan. Sebab, PKI sudah tak ada lagi di Indonesia.
Hal itu juga sudah menjadi keputusan dalam Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia. Dalam TAP tersebut menegaskan, seluruh komponen negara melarang kemunculan PKI di Indonesia.
“Seharusnya soal PKI itu sudah selesai. Orang PKI sudah tidak ada, sudah mati semua. Sudah puluhan tahun. Saya waktu itu masih muda, dan saya ikut zaman-zaman Nasakom. Dan kita anggap masalah PKI itu sudah selesai. Sudah menjadi keputusan MPRS,” Maruf menegaskan.
Tuntutan kepada Perppu Ormas juga tidak perlu dilakukan dengan menggelar aksi. Pihak yang merasa tidak setuju dengan Perppu tersebut dapat menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Pemerintah memiliki kewenangan membuat Perppu yang sifatnya sebagai upaya pencegahan. Perppu yang dibuat juga tetap akan diuji di DPR apakah sah atau tidak.
“Ada mekanisme bagi mereka yang tidak puas, tidak bisa menerima Perppu bisa menggugat ke Mahkamah Konstitusi, gunakan saja saluran yang ada sehingga tidak perlu menimbulkan kegaduhan,” Maruf menegaskan kembali.
Disiapkan Brimob
Sementara itu sekapada Bergelora.com dilaporkan, sekitar 5.000 personel Brigade Mobil (Brimob) dari berbagai daerah akan dikerahkan untuk membantu pengamanan aksi sejumlah organisasi kemasyarakat (ormas) pada Jumat (29/9/17) besok di depan Gedung DPR/MPR RI.
“Iya 50 SSK atau sekitar 5.000 anggota BKO Brimob Nusantara. Itu bukan hanya untuk aksi 299, tetapi juga untuk mengamankan aksi Hari Tani Nasional yang sekarang ini sedang berlangsung,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (27/9).
Argo mengatakan, pasukan Brimob Nusantara ini sudah ditempatkan di posisi masing-masing. Setiap anggota Brimob mendapatkan penempatan masing-masing di titik-titik rawan.
“Sudah ada sekarang di Monas, nanti ditempatkan di titik masing-masing sesuai penempatannya,” ujarnya.
Sementara titik konsentrasi massa untuk aksi 299 terpusat di dua lokasi yakni di depan Gedung DPR/MPR dan juga kawasan Monas. Total jumlah peserta aksi diperkirakan mencapai 10 ribu.
Argo mengatakan, Brimob Nusantara itu merupakan gabungan anggota Brimob dari beberapa Kepolisian Daerah (Polda), seperti Polda Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Banten, dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. (Web Warouw)