Kamis, 23 Oktober 2025

Tepat…! Pesan Natal PGI: Jangan Ikut Memecah Belah Bangsa Indonesia

Jeirry Sumampow, Kepala Humas PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) (Ist)

JAKARTA- Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengingatkan adanya potensi politisasi dan instrumentalisasi agama, termasuk di dalamnya mempolitisasi hari raya keagamaan Natal untuk kepentingan politik tertentu, yang dilakukan oleh warga gereja sendiri maupun oleh pihak-pihak lain. Jeirry Sumampow, Kepala Humas PGI kepada Bergelora.com dalam Pesan Natal 2017, di Jakarta, Jumat (15/12).

“Karena itu, kami berharap agar umat kristiani tetap hati-hati, berpikir cerdas dan rasional agar tidak terjebak dalam perdebatan dan kontroversi internal yang berpotensi memecah belah umat kristiani,” ujarnya.

PGI mengingatkan agar umat kristiani menjadikan natal sebagai tonggak perjuangan Kristus untuk menegaskan kasih terhadap sesama dan menjunjung perdamaian dari lingkungan terdekat sampai di seluruh dunia.

“Kami mengharapkan agar perayaan-perayaan Natal yang akan dilakukan memang lahir dari kejernihan dan ketulusan hati serta tetap mengutamakan prinsip dan nilai-nilai kristiani, yaitu kasih dan perdamaian,” ujarnya.

PGI menyaranakan agar perayaan Natal dilakukan secara sederhana, tertib, hikmat dan damai. Hindarilah bentuk-bentuk perayaan Natal yang cenderung boros dan mewah.

“Sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan kita terhadap penderitaan dan kesusahan yang masih dialami oleh sebagian besar warga bangsa kita,” katanya.

Umat Kristiani sudah seharusnya mengedepankanlah kerendahan hati, hikmat dan akal budi dalam merespon dan menyikapi isu-isu yang muncul dalam kehidupan gereja dan bangsa.

“Janganlah kita mengumbar ego dan keserakahan dalam perayaanperayaan Natal yang kita lakukan. Agar kita tidak terjerumus dalam perilaku yang membenci sesama hanya karena perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan yang ada. Karena itu, Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah dalam Hatimu!” tegasnya.

Setiap menjelang akhir tahun, PGI dan KWI selalu mengeluarkan Pesan Natal Bersama. Pesan Natal ini dimaksudkan memberi memberikan bimbingan rohani kepada warga gereja menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Pesan Natal tersebut juga dimaksudkan untuk merefleksikan situasi kebangsaan dan kekristenan kekinian sambil memberi perspektif menghadapi tahun baru.

Tema Pesan Natal PGI-KWI Tahun 2017 ini adalah: “Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah dalam Hatimu” (Kolose 3:15a).

“Melalui tema ini kami berharap umat kristiani menemukan makna Natal yang utama, yaitu, kasih dan kedamaian, dan terdorong untuk terus-menerus mengupayakan terwujudnya damai sejahtera dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,”.

Tema ini dipilih karena PGI melihat bahwa akhir-akhir ini umat Kristiani sedang menghadapi ancaman perpecahan yang bisa menghancurkan kesatuan internal gereja dan kesatuan bangsa kita.

Menghadapi berbagai isu yang berkembang belakangan ini, terkait dengan respon umat yang beragam yang menimbulkan kontroversi baik internal maupun eksternal terhadap gagasan perayaan Natal di Monas, terhadap keputusan Presiden AS, Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, dinamika politik dalam rangka Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang cenderung memanas, ancaman radikalisme dan terorisme, dll, “Kami mengharapkan agar umat kristiani tetap tenang, meresponnya secara matang dan rasional, serta mengedepankan sikap hidup damai dan memelihara persatuan baik diantara umat Kristen sendiri maupun dengan umat beragama lain,” (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru