JAKARTA – Politisi senior Partai Golongan Karya (Golkar) Leo Nababan mengucapkan selamat atas pencalonan kembali Jokowi oleh PDI-P. Sebelumnya sudah ada tiga partai yang secara resmi mengusung Jokowi yakni, Partai Golkar, Partai Hanura dan Nasdem.
Selanjutnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi kembali mengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Politisi Golkar ini menuturkan, Jokowi sangat layak kembali diusung menjadi capres jika melihat prestasi dan kinerjanya selama menjabat Presiden. “Khusus untuk calon wakil presiden, kita serahkan kepada Jokowi untuk mencari orang tepat yang akan mendampinginya,” kata Leo di Jakarta, Jumat (23/2).
Dia pun berharap cawapres Jokowi berasal kader partai yang terbaik. Nanti, kata dia, kader partai terbaik tersebut akan dipilih Jokowi dengan mekanisme yang demokratis.
“Mengapa kader partai? Karena, mereka adalah orang-orang yang disiapkan menjadi pemimpin negara,” kata putra Batak ini.
Ditambahkan dia, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto merupakan sosok yang tepat menjadi cawapres Jokowi. Selain sebagai kader dan Ketua Umum DPP Partai Golkar, banyak pertimbangan positif mengapa Airlangga layak mendampingi Jokowi.
“Pertimbangan itu, antara lain Airlangga sudah berada di kabinet Jokowi sehingga sudah terbangun hubungan yang baik. Ini memudahkan ke depannya dalam membangun kerja dan menyelesaikan masalah-masalah bangsa,” ujarnya.
Leo beranggapan, Airlangga memiliki bibit, bebet, dan bobot yang tidak diragukan lagi. Airlangga adalah tokoh muda yang berkarakter, berkualitas, dan berintegritas.
“Buktinya, Airlangga belum pernah dipanggil sebagai saksi di KPK, polisi, dan aparat penegak hukum lainnya. Umur Airlangga juga tidak terlalu beda jauh dengan Jokowi, hanya beda satu tahun dengan Jokowi,” ujarnya.
Sebelumnya, Peniliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarabi, mengatakan bahwa nama Airlangga muncul karena posisinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Menteri Perindustrian itu juga dinilai memiliki rekam jejak yang baik, karena selama ini sama sekali tak memiliki masalah hukum.
“Jadi popularitasnya naik signifikan setelah menjadi Ketua Umum Partai Golkar dan dia juga sosok dari kalangan profesional,” kata Adjie di kantornya, Jakarta, Jumat (2/2).
Tingkat keterkenalan atau popularitas Airlangga sendiri menurutnya berada pada angka 25,0 persen. Ini berdasarkan survei yang digelar LSI Denny JA pada 7-14 Januari 2018 dengan 1.200 responden. Wawancara dilakukan secara serentak dan tatap muka di 34 provinsi di Indonesia. Responden dipilih berdasarkan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2.9 persen. (Web Warouw)

