Sabtu, 5 Juli 2025

Gunung Padang Jangan Jadi Proyek Arkenas

JAKARTA- Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang diminta untuk tidak perlu kuatir dengan berbagai gangguan dari kelompok-kelompok reaksioner anti penelitian Gunung Padang yang saat ini mengajukan berbagai proyek yang menjadikan Gunung Padang sebagai objek mencari keuntungan. Posisi situs yang sekarang diributkan itu sesungguhnya hanya decoy dari situs yang sebenarnya Hal ini disampaikan oleh Anthropolog Universitas Jerusalem di Israel, Dharma Wisesa kepada Bergelora.com dari Jerusalem, Israel Kamis (11/12).

“Biarin saja toh mulai tahun depan semua mulai kita buka. Sementara ini biar saja dulu sebab sesungguhnya negeri ini ada perampokan besar dari sejak merdeka sampai sekarang oleh Lembaga bernama Badan Geologie dan Arkenas (Arkeologie Nasional). Namanya proyek penelitian tapi mereka tidak pernah melakukan penelitian hanya ambil uang proyeknya saja,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa, Posisi situs yang sekarang diributkan itu sesungguhnya hanya decoy dari situs yang sebenarnya.
“Situs Piramida Gunung Padang yang sesungguhnya bukan di lokasi yang jadi rebutan teamnya Andi Arief dan Dany Hilman serta Kemdikbud melawan Arkenas dan Geolog Nasional,” tegasnya.

Ia menyesali sikap Arkenas yang anti terhadap kemajuan penelitian ilmiah yang selama ini dilakukan oleh TTRM. Hal ini menurutnya merupakan upaya untuk menutupi sejarah kedigdayaan peradaban bangsa sendiri. “Letak yang sesungguhnya dari Piramida Gunung Padang masih 2 kilometer dari lokasi penelitian TTRM. Situs itu masih terkubur 80 meteran masih aman,” ujarnya.

Menurutnya kalau nanti situs itu terbuka maka seluruh sejarah peradaban manusia yang ada sekarang akan berubah total.

“Ini yang tidak diinginkan para intelektual tukang berwatak kolonial. Karena mereka mengabdi pada kepentingan uang semata,” jelasnya.
Sebelumnya, pendiri TTRM Gunung Padang, Andi Arief mengatakan bahwa situs Gunung Padang telah dijadikan 5 projek yang nilainya beragam dari milyaran sampai ratusan juta rupiah.

“Dari yang dilakukan Kementerian PU, Kemendikbud/Dir cagar budaya, Pemkab Cianjur, Dinas Pariwisata Cianjur. Ada Projek konsultan, ada Projek fisik,” ujarnya.
Mantan Staff Khusus Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan bahwa dalam beberapa projek itu ada nama-nama yang aktif terlibat dalam petisi menolak Riset TTRM.

“Coba perhatikan sekarang di lapangan, masyarakat hanya menjadi penonton, beberapa areal situs rusak. Alat berat seenaknya saja dipergunakan,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa beberapa anggota petisi yang selama ini membuat propaganda buruk bahwa riset TTRM merusak malah terlihat dalam proses pembangunan fisik yang jelas-jelas merusak situs.

Lewat Bergelora.com Andi Arief menyerukan agar bersama-sama menyelamatkan Gunung Padang dari proyek-proyek yang merusak situs itu.

“Ayo dong bangsaku, semuakan anak bangsa. Saat ini Direktur cagar budaya, BPCB serang mendiamkan ini semua. Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonsia (IAAI) diam saja, media seperti Kompas seperti buta. Atau sesungguhnya dibalik teriakan keras itu adalah projek fisik ini? Adakah risetnya sehingga membangun projek fisik sekehendak hatinya saja. Warga harus tahu, harus mengontrol. Selamatkan situs Gunung Pdang ! Jangan Rusak sukma bangsa ini,” tegasnya. (Tiara Hidup)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru