JAKARTA- Direktur pelaksana IMF, Christine Lagarde, bersama menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (8/10). Kedatangan lagarde ke Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat bersama Luhut dan Sri Mulyani disambut hangat oleh masyarakat korban gempa di Guntur Macan.
Lebih dari 900 keluarga di desa ini kehilangan tempat tinggal akibat gempa Lombok.
Di sela-sela kunjungannya, Lagarde mengatakan bahwa staf IMF berinisiatif mengumpulkan dana hingga Rp 2 Miliar untuk diberikan kepada Lombok dan Palu. Selanjutnya, Lagarde pun berjanji akan mengajak para delegasi IMF untuk turut memberikan dukungan pada Indonesia mengatasi bencana di Lombok dan Sulawesi Tengah.
“Merupakan sebuah keistimewaan buat saya bisa bersama orang-orang Lombok hari ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas keramahan anda yang luar biasa. Kita semua di IMF sangat sedih dengan hilangannya kehidupan yang tragis dan kehancuran yang disebabkan oleh bencana alam baru-baru ini di Lombok dan Sulawesi. Kami ikut berduka kepada mereka yang telah kehilangan orang yang dicintai, dan simpati untuk semua orang Indonesia,” demikian Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde pada Kunjungannya ke Lombok, Indonesia, Senin (8/10).
Ia menjelaskan, tiga tahun lalu, IMF memutuskan untuk menyelenggarakan Pertemuan Tahunan 2018 di Indonesia.
“Saat itu kami tidak tahu bahwa Indonesia akan terkena bencana alam yang mengerikan ini. Apa yang kami ketahui adalah bahwa Indonesia akan menjadi tempat terbaik untuk menyelenggarakan pertemuan tahunan kami. Buat kami Indonesia tetap menjadi tempat terbaik,” tegasnya
Menurutnya membatalkan rencana pertemuan ekonomi dunia ini bukanlah pilihan yang tepat.
“Jadi, di IMF kami bertanya pada diri sendiri bagaimana kami dapat membantu Indonesia dalam menghadapi bencana alam ini? Pertama, membatalkan Rapat bukan merupakan pilihan karena itu akan menjadi pemborosan sumber daya yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir dan kehilangan kesempatan besar untuk memamerkan Indonesia ke dunia dan menciptakan peluang dan pekerjaan,” ujarnya.
Memberikan pinjaman lagi pada Indonesia juga bukan pilihan karena ekonomi Indonesia sudah membaik dimasa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Pinjaman IMF bukan pilihan karena ekonomi Indonesia tidak membutuhkannya. Ekonomi Indonesia itu dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi, Menteri Sri Mulyani dan Menteri Luhut,” katanya.
“Jadi, sebagai simbol solidaritas kami pada rakyat Indonesia, staf IMF – didukung oleh manajemen – memutuskan untuk secara pribadi dan sukarela memberikan kontribusi pada upaya pemulihan. Hari ini kontribusinya mencapai 2 milyar Rupiah untuk masa pemulihan di Lombok dan Sulawesi,” jelasnya.
Christine Lagarde juga memastikan akan menggalang donasi kepada semua peserta pertemuan IMF untuk membantu Lombok dan Palu.
“Kami juga telah mengajukan permohonan kepada peserta pada Pertemuan Tahunan sehingga mereka juga dapat berkontribusi memberikan donasinya langsung,” katanya.
Dua hari yang lalu, Sekretaris IMF, Jianhai Lin, menemani Menteri Luhut pada kunjungan ke Palu di Sulawesi untuk melihat situasi langsung.
“Kami sekarang akan melanjutkan dengan pertemuan tahunan kami, tetapi dengan apa yang telah kita lihat di Palu dan di Lombok saat ini sangat banyak dalam pikiran kita. Sekali lagi, saya sangat terkesan dengan pekerjaan rekonstruksi yang dilakukan Indonesia. Kami pastikan anak-anak akan kembali ke sekolah – karena mereka ini akan menjadi ilmuwan besok,” katanya.
Christine Lagarde akan kembali mengunjungi Lombok untuk memastikan rekonstruksi secepatnya bisa selesai.
“Saya berjanji kepada Gubernur Zulkieflimansyah bahwa saya akan kembali ke Lombok suatu hari nanti, dan saya yakin bahwa ketika saya melakukannya, saya akan lebih terkesan dengan perubahan dan rekonstruksi yang akan Anda capai,” ujarnya. (Web Warouw)