JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa sebagai sebuah institusi besar, TNI membutuhkan manajemen yang mampu mengelola hal tersebut dengan baik. Melalui Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI yang ditandatangani Presiden beberapa waktu lalu, Kepala Negara hendak mengoptimalisasi pengelolaan TNI yang anggotanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
““Ini mengelola sebuah manajemen yang besar. Coba, berapa TNI kita yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote?” ucapnya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11).
“Di Polri saja ada Kapolri dan ada Wakapolri. Kejaksaan ada Jaksa Agung dan ada Wakil Jaksa Agung. Di BIN ada Kepala BIN ada Wakil Kepala BIN. Iya kan?” imbuhnya.
Presiden menjelaskan, usulan terkait jabatan wakil panglima tersebut sebenarnya merupakan usulan yang sudah ada sejak lama. Presiden juga akan menerima usulan-usulan dari Panglima TNI mengenai perwira tinggi yang akan menjabat posisi itu.
“Itu sudah usulan lama. Tetapi untuk pengisian memang belum. Bisa minggu depan, bisa bulan depan, bisa tahun depan,” tuturnya.
Maulid Nabi
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (wapres) K.H. Ma’ruf Amin menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11).
Acara peringatan tersebut salah satunya diisi dengan uraian hikmah dengan tema “Meneladani Akhlak Rasulullah saw. untuk Indonesia Unggul dan Maju” yang disampaikan oleh Guru Besar UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. H. Abdul Djamil.
M.A. Abdul Djamil dalam tausiahnya menjelaskan bahwa Nabi Muhammad selaku teladan umat mampu memimpin dan menjadikan umat untuk mengubah orientasi kepentingan diri sendiri menjadi kepentingan bersama. Teladan yang ditunjukkan Rasulullah tersebut menjadi ikon transformasional yang berkaitan dengan perkembangan peradaban dewasa ini yang menuntut kerja keras, inovasi, dan kreativitas untuk kemajuan dan keunggulan bangsa.
“Artikulasi tokoh sentral seperti Nabi Muhammad dapat dipandang sebagai ikon panutan dalam memimpin umat yang percaya diri di tengah-tengah tantangan,” ujarnya.
Senada dengan hal itu, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin yang memberikan sambutannya juga menjelaskan bahwa Rasulullah merupakan tokoh perubahan yang luar biasa dan mampu mengubah masyarakat di zamannya menjadi menjadi masyarakat yang memiliki semangat juang yang tinggi.
Ma’ruf melanjutkan, perubahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad tersebut ialah perubahan yang menyentuh manusianya dimana Rasulullah menanamkan perubahan akidah, cara berpikir, dan perilaku masyarakat.
“Semangat perubahan seperti yang dilakukan Rasulullah itulah yang ingin kita contoh dan teladani dalam rangka membangun Indonesia yang lebih baik. Mengubah Indonesia dari negara yang berpendapatan menengah menjadi negara yang berpendapatan tinggi, mengubah Indonesia menjadi Indonesia Maju,” imbuhnya.
Indonesia maju, menurut Wapres, ialah bergantung pada sumber daya manusianya. Maka itu, sambung Wapres, pemerintah menjadikan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas dalam lima tahun mendatang.
“Mudah-mudahan semangat Rasulullah saw. akan memberikan inspirasi dan merupakan dorongan semangat dalam rangka kita membangun Indonesia ke depan,” tutur Wapres. Untuk diketahui, dalam acara tersebut turut hadir sejumlah jajaran Kabinet Indonesia Maju, sejumlah pimpinan ormas Islam, hingga perwakilan negara sahabat. (Enrico N. Abdielli)