JAKARTA- Usai menjalani perawatan medis di RSPAD Gatot Soebroto, Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari kembali dikirim ke Rutan Pondok Bambu. Merespons langkah itu, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Andi Arief menyayangkan sikap Menkumham Yasonna H.Laoly dan anak buahnya.
Menurutnya, mengembalikan Siti Fadilah Supari ke Penjara Pondok Bambu menunjukkan ada persepsi tidak seragam soal kedaruratan wabah Corona saat ini yang sudah menyebabkan 50 orang positif Corona di Penjara Pondok Bambu.
“Ada baiknya Menteri Yasonna Laoly gunakan diskresi terhadap seorang ibu berusia lebih 70 tahun dengan berbagai penyakit bawaan yang berpotensi terpapar Corona di penjara. Ibu Siti Fadilah bukan koruptor dan penjahat besar. Ada banyak jasanya dalam sistem kesehatan Indonesia,” demikian pendapat Andi Arief, Senin (25/4).
Negara menurutnya sebaiknya tidak mengharuskan ada ijin untuk silahturahmi seperti yang dilakukan oleh Deddy Cobuzier dengan Siti Fadilah, dan melarang bikin dokumentasi dan menguploadnya diakunnya agar bisa ditonton orang lain.
“Apalagi isi yang dibicarakan merupakan pengetahuan dan informasi untuk publik, yang sangat berguna bagi rakyat dan pemerintah dalam menghadapi wabah Corona,” tegasnya.
Ia mengingatkan dalam beberapa kasus, beberapa orang narapidana dibiarkan bicara di media massa dan tidak pernah dipersoalkan bahkan dibiarkan bicara di stasiun televisi.
“Kalau kita ingat terpidana pembunuh Antasari Azhar pernah dibebaskan bicara ditonton saat wawancara dengan salah satu stasiun TV,” ujarnya.
Menurutnya Siti Fadilah dan Corbuzier telah membuka mata publik Indonesia bagaimana seharusnya menghadapi wabah Corona saat ini dengan pengalaman dimasa Flu Burung.
“Kita tahu selama ini Siti Fadilah sudah berkali-kali bicara di media massa dan menyurati Presiden Jokowi tentang cara yang tepat sesuai pengalamannya sebagai Menkes dimasa wabah flu burung 2005-2009.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Andi Arief menganjurkan agar semua pihak fokus menyelesaikan persoalan wabah Corona yang sampai saat ini tidak terkendali, bukannya malah mematikan pikiran dan usulan-usulan publik untuk mengatasi Corona.
“Saya hanya ingatkan, kita semua adalah sasaran dari wabah Corona, seharusnya kita berjuang bersama melawannya, bukannya malah merasa lebih berkuasa dan lebih mampu menghadapi wabah ini. Segera bebaskan Siti Fadilah, pakai ilmu dan pengalamannya untuk kepentingan kita semua, seperti yang pernah ia perjuangkan dan menang melawan wabah Flu Burung dan WHO dulu!,” tegasnya. (Enrico N. Abdielli)

