Senin, 15 September 2025

Where Is Daddy Ma?

Jack Ma dan Presiden Amerikas Serikat, Donald Trump. (Ist)

Pengusaha besar asal Republik Rakyat China hilang. Dunia bertanya, siapa yang bisa melenyapkannya. Dimana dirinya saat ini?

Ada dugaan Jack Ma ditangkap dan ditahan disebuah gedung di Beijing bernama ‘Public Security Biro’,– sebuah lembaga yang berwanang menahan dan menyelidiki seseorang selama 6 bulan, tanpa perlu memberitahu keluarganya. Kalau terbukti bersalah akan disidang. kalau tidak terbukti segera dibebaskan.
 
Biro yang ditakuti anggota dan kader Partai Komunis China (PKC) dan para konglomerat ini atas nama PKC bertugas melindungi kepentingan rakyat China. Zeng Wei Jian penulis milenial berbakat menuliskannya untuk pembaca Bergelora.com.(Redaksi)
 
Oleh: Zeng Wei Jian
 
Nama “Jack Ma” artinya “New China” & sukses. Some on-liners call him “Daddy Ma”. Duet dengan Chinese pop-diva Faye Wong. Bikin lukisan bareng Zeng Fanzhi. Di film “Gong Shou Dao”, Daddy Ma berpose tai-chi strike dengan frase “Following no doctrine, only karma”. 
 
In January 2017 President-elect Donald Trump menyatakan, “Jack and I are going to do some great things”. 
 
But lately, citra Daddy Ma berubah. From love to hate. Dia disebut “evil capitalist”, “villain”, dan “bloodsucking ghost”. Jack’s 10 deadly sins ditulis. Chinese proletariat menyerukan Marxist’s slogan “Workers of the world, unite!” 
 
Daddy Ma nyabet predikat “capitalist bloodsucker” karena pro “996” work culture; kerja dari 9am-9pm, 6 hari dalam seminggu. Exploitative nature-nya mirip Elon Musk yang percaya “nobody ever changed the world on 40 hours a week.” 
 
Seruan “An outstanding people’s billionaire like Jack Ma will definitely be hanged on top of the lamppost” viral di media social. Copy-paste slogan lynching French Rebolution “À la lanterne!” 
 
Duit Daddy Ma, monopoli Ant Group, dan popularitasnya membahayakan negara. Daddy Ma semakin berani menantang CCP. Komentarnya soal Alipay, klaim hubungan dekat dengan Comrade Xi Jin Ping dan yang terakhir omongannya tentang sistem perbankan Tiongkok. 
 
Chinese regulators terpaksa bertindak. To prevent “the disorderly expansion of capital”. Daddy Ma tampaknya lupa siapa “Bapak” & “Anak” sesungguhnya dalam Cosmology China. The State is The Arch-Patriarch. 
 
Marxist’ view: The bourgeoisie control the economy, therefore they control the state. Pemimpin CCP paham, the state is an instrument of class rule. 
 
Comrade Xi Jinping ngga ingin China jato & berfungsi sebagai “A committee for managing the common affairs of the bourgeoisie.” 
 
Negara, in Comrade Xi Jinping’s mind, bukan entitas netral separated from society and the economy. CCP leaderships tidak menginginkan Economic Dependence of the State on the Bourgeoisie. 
 
Gramsci’s theories of state beri pengaruh. Negara adalah institusi yang mempertahankan the hegemony of the ruling class. State power i.e. A monopoly on the legitimate use of violence harus tetap dikuasai oleh CCP. 
 
Karena itu, Papa Ma harus paham that loyalty comes first in Xi’s China. “There is no so-called Jack Ma era,” tulis People’s Daily, “but only an era that has Jack Ma in it.” 
 
THE END

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru