Selasa, 26 Agustus 2025

NAAAH…! Baru Sepekan Divaksin, Ketua RT di Magetan Meninggal Akibat Covid-19, Anak-Istri Dijauhi Tetangga

MAGETAN- Jarwanto (40), Ketua RT di Dusun Babadan, Kelurahan Tinap, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur meninggal akibat Covid-19.

Ia menghempuskan napas terakhirnya sepekan setelah mengikuti vaksinasi.

Ia sempat menjalani perawatan di RSUD dr Sayidin Magetan.

Namun, kondisinya terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia.

Anak dan istri sempat dijauhi tetangga setelah Jarwanto dinyatakan meninggal karena terpapar Covid-19.

“Dalam kondisi drop, matanya terbuka tetapi tidak bisa melihat sekelilingnya, bicaranya juga tidak jelas. Badan sudah lemas, tidak bisa jalan.”

“Kondisi itu terjadi sepekan setelah divaksin,”kata Suwito, salah seorang warga Desa Baron, Kecamatan/Kabupaten Magetan, saudara ipar Jarwanto kepada pers, Kamis (29/7/2021) lalu.

Karena meninggalnya almarhum Jarwanto dikabarkan kena Covid-19, istri dan anaknya sempat dijauhi tetangga.

Karena itulah pihak keluarga melakukan swab test ke Puskesmas Sukomoro.

“Istri dan anak almarhum, saya antarkan untuk swab test ke Puskesmas Sukomoro, hasilnya negatif.”

“Tetapi demi menjadi kebaikan semua, istri dan anak almarhum kami minta di rumah sementara, anggap isolasi mandiri,” ujar Suwito.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, dari informasi yang didapatkan, Jarwanto menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Sayidiman setelah terus menurun.

Keluarga membawa Jarwanto setelah sepekan menjalani vaksinasi Covid-19 di Balai Desa Pojoksari, Kecamatan Sukomoro.

“Seusai divaksin, menurut istri dan anaknya, korban tidak mengeluh apa-apa. Bahkan masih memimpin kerja bakti di lingkungannya dan mengajar mengaji untuk anak-anak dan orang tua di masjid desa.”

“Almarhum Jarwanto punya riwayat asam lambung tetapi setelah diperiksa tenaga medis ia dinyatakan sehat, sehingga tetap divaksin,” kata Serma TNI AU Samuji, kakak ipar Jarwanto.

Dituturkan Samuji, saat Jarwanto drop dan akan dibawa ke RSUD, pihaknya diminta tandatangan kalau korban terpapar Covid-19.

“Kami pun tanda tangan karena takut kalau ia (Jarwanto) tidak tertolong. Almarhum meninggal kekurangan oksigen,” kata Samuji.

Sementara Lurah Tinap, Suwarni mengakui bahwa selama pandemi sudah ada 13 warganya yang meninggal akibat Covid-19.

Yaitu 11 warga asli dari Kelurahan Tinap, satu orang asal Jakarta, dan satu asal Bangkalan.

“Sesuai catatan di Kelurahan Tinap, warga meninggal karena Covid-19 ada 11 orang. Dan terrakhir adalah Pak Jarwanto,” kata Suwarni kepada pers. (Prijo Wasono)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru