JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Letjen Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Selain itu, Dudung naik pangkat menjadi jenderal bintang empat.
Kenaikan pangkat itu berdasarkan Keputusan Presiden No 108/TNI/Tahun 2021 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Perwira Tinggi TNI.
“Memutuskan, menetapkan, kesatu, menaikkan pangkat 1 tingkat lebih tinggi kepada perwira tinggi TNI atas nama Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjadi Jenderal TNI. Terhitung mulai tanggal ditetapkan Keputusan Presiden ini,” kata Sekretaris Militer Presiden Marsma TNI Tonny Harjono membacakan Kepres yang diteken Jokowi.
Acara kemudian dilanjutkan penyematan pangkat bintang empat kepada Dudung Abdurachman oleh Presiden Jokowi.
Kenaikan pangkat ini diberikan setelah Dudung dilantik menjadi KSAD. Berdasarkan tayangan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (17/10/2021), pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, hadir dalam pelantikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin hingga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Pelantikan Dudung ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden No 107/TNI/Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” demikian petikan sumpah yang dibacakan Letjen Dudung.
Nama Letjen Dudung Abdurachman telah disebut-sebut berpotensi menggantikan posisi Andika Perkasa di Angkatan Darat.
Kontroversi: Semua Agama Benar
Popularitas Letjen Dudung melambung seiring kontroversi yang menyertainya dari pernyataan soal fanatisme agama yang disentil Ketua MUI KH Cholil Nafis, pencabutan baliho Front Pembela Islam (FPI), hingga saling tuding dengan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Pernyataan Dudung itu disampaikan di depan para personel Yon Zipur 9 Kostrad dan Ibu Persit.
Dudung, saat menjabat Panglima Kostrad, dalam kunjungan kerja di Bandung menyampaikan pesan kepada para prajurit agar tak mudah terprovoksi pada berita bohong atau hoaks.
Dudung juga meminta para prajurit menghindari fanatik belebihan pada suatu agama. (Enrico N. Abdielli)
Saya sgt gembira pengangkatan Jend Andika P jadi Panglima TNI & paling bangga dan gembira juga pengangkatan let.Jend Dudung AR jadi KSAD.kedua org itu bgitu jelas.tegas tanpa mengenal kompromi bagi yg anti Pluralisme di negeri tercinta NKRI.& Memperkokoh penyegaran ideology Kita Pancasila dan Penegasan jelas NKRI bukan negara Islam.persatuan& kesatuan bagi segenap Rakyat kita yg multi suku.multi kpercayaan&Ritual tradisi .Merdeka.Merdeka.Merdeka
Perkokoh wujut nya keadilan Rakyat dalam menindak tegas.jelas.transparan bagi siapapun yg membakar paham anti kerukunan sesama anak bangsa. Hukum siapapun walau bicara didalam kamar sendiri tetapi menghina. Menghasut para umat seperti Suruh Pilox tanda palang merah di mobil ambulance. Mengharam haramkan banyak hal di era kemajuan saat ini. Walau Negara Islam Saudi Arabia sudah ada consep era 2030 dg menerapkan keterbukaan .wujutkan emansipasi Kaum gender. Wujutkan kerukunan antar agama. Antar bangsa.diberbagai aspect demi terwujutnya Saudi Arabia hari esok yg cemerlang dan rukun damai penuh cinta kasih bagi semua umat Sang ilahi
.