Jumat, 4 Juli 2025

GAK ADA OTAKNYA…! Dr Willy Midel Yosep: Nicho Silalahi Kurang Paham Perasaan Rakyat Kalimantan

PALANGKA RAYA – Anggota Fraksi Partai Golongan Karya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (F-PG DPR-RI) Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, Dr Ir Willy Midel Yosep, menilai, pegiat media sosial Nicho Silalahi (@Nicho_Silalahi), kurang memahami perasaan antar sesama anak bangsa dari wilayah Kalimantan.

“Mestinya hindari, ucapan dan atau postingan dan atau twit yang bernuansa hate speech. Nicho Silalahi mesti mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Willy Midel Yosep, Jumat pagi, 4 Februari 2022.

Willy Midel Yosep, mencermati rekaman audio visual pernyataan sikap masyarakat Suku Dayak Provinsi Kalimantan Barat yang dibacakan Yakobus Kumis, Kamis, 3 Februari 2022, dan langkah Ketua Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat, Jakius Sinyor, bersama komunitas lintas etnis, di antaranya, Rihat Silalahi, Ketua Kekarabatan Suku Batak Marga Silalahi, melapor ke Direktorat Reserse dan Kriminal Polisi Daerah Kalimantan Barat, Rabu, 2 Februari 2022.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, menurut Willy Midel Yosep, mantan Bupat Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah dua periode, kecaman dan laporan terhadap hate speech yang dilakukan Nicho Silalahi di akun twitter, Kamis, 27 Januari 2022, menuding perempuan Kalimantan dijual ke China untuk budak seks, baik momen, maupun konten, sangat tidak layak dilontarkan seseorang yang berpendidikan.

Nicho Silalahi

“Saya yakin, Polisi Republik Indonesia, mampu mengantisipasi potensi keresahan dan potensi kemarahan masyarakat di Kalimantan, terutama dari kalangan Suku Dayak,” kata Willy Midel Yosep.

Willy Midel Yosep menghimbau masyarakat di Kalimantan untuk menyampaikan aspirasi sesuai ketentuan yang berlaku, hindari perkataan dan atau ucapan yang bisa menimbulkan masalah baru, sehingga tindak pelecehan yang dilakukan siapapun, termasuk Nicho Silalahi, segera diproses hukum.

Masyarakat mempersoalkan twitt Nicho Silalahi (@Nicho_Silalahi), Kamis siang, 27 Januari 2022, berbunyi, ”Saat Hutan ditebang, banjir merendam rumah warga ± sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak² pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam, Tapi saat ada yang mengatakan “Tempat Jin Buang Anak” kalian Demo. Sebenarnya kalian siapa?”

Screenshot twit @Nicho_Silalahi, Kamis, 27 Januari 2022.

Dikecam banyak pihak, dan kemudian dilaporkan ke Direktorat Reserse dan Kriminal Polisi Daerah Kalimantan Barat, Rabu, 2 Februari 2022, Nicho Silahai (@Nicho_Silalahi), malah balik menantang dalam akun twiter, Kamis siang, 3 Februari 2022, “Siap Abangku. Seribu laporanpun akan aku hadapi demi menghentikan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Semoga mata public terbuka lebar bahwa para pelaku berada di sekitar kita. Kalau bukankita yang berjuang untuk menghentikan ini lalu siapa?”

Tidak akan pernah sedikitpun aku mundur untuk menghentikan para jahanam yang menjadi pelaku tindak Pidana Perdagangan Orang.”

Screenshor twit @Nicho_Silalahi, Kamis, 3 Februari 2022.

Ditambahkan @Nicho_Silalahi, “Mereka marah dengan kata@ tapi mereka diam saat diberi tahu penyebab dari bencana. Maka sudah seharusnya pemerintah #BrangusBuzzzerRP agar ruang@ public berisi perdebatan sehat. Satu suara dan satu tekad untuk #BrangusBuzzerRP karena merekalah sumber kekacauan negri ini.”

Twit berupa hate speech Nicho Silalahi, menanggapi protes masyarakat Kalimantan terhadap hate speech Edy Mulyadi yang menilai Kalimantan sebagai wilayah yang sepi sehingga diilustrasikan tempat jin buang anak.

Edy Mulyadi memprotes Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, mengesahkan Undang-Undang Ibu Kota Negara, Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa, 18 Januari 2022.

Di bagian lain sreenshot twit @Nicho_Silalahi, Kamis, 3 Februari 2022.

Eddy Mulyadi ditangkap Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse dan Kriminal Polisi Republik Indonesia di Jakarta, Senin malam, 31 Januari 2022. (Aju)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru