JAKARTA- Pemecatan Dr. Terawan Agus Putranto oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah menimbulkan keberatan dikalangan kedokteran. Ribuan akun ramai di media sosial mengecam IDI dan mendukung Dr. Terawan.
Sebagian besar dokter menyesali pemecatan karena temuan metode DSA dan Vaksin Nusantara oleh Dr. Terawan itu.
Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI) dengan tegas memprotes pemecatan anggotanya oleh IDI. Hal ini tertulis dalam surat tertanggal Jumat, 25 Maret 2022 dari organisasi tersebut kepada Pengurus Besar IDI.
“Sehubungan dengan Putusan Muktamar IDI XXI di Banda Acah pada 25 Maret 2022 tentang Pemberhantian Tetap dari keanggotaan IDI kepada anggota kami Sejawat Prof. (HC) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp Rad(K) bersana ini kami menyatakan keberatan. Pernyataan Keberatan ini kami ajukan mengingat pasal 8 ayat 4 ART IDI yang berbunyi:
“Anggota yang diskors dan atau diberhentikan dapat melakukan pembelaan dalam forum yang ditunjuk untuk Itu,” demikian surat bernomor 018/PDSRI/III/2022 itu.
“Kami mohon Putusan ini ditinjau kembali PDSRI membuka komunikasi dan kerja sama dengan PB IDI dalam penyelesaian masalah ini.”
“Kami berharap Pernyataan Keberatan ini dapat segera ditindaklanjuti,” demikiam surat yang ditandatangani Ketua Umum PDSRI, dr. Hartono Yudi.Sarasika, Sp.Rad (K) dan Sekretaris dr. Reyhan Eddy Yunus, Sp Rad, M.Sc.
Sebelumnya dari sidang Muktamar di Banda Aceh dilaporkan, beberapa oramg dokter mengajukan agenda pemecatan dibahas dan diputuskan di Muktamar tersebut.
Agenda terbut dibawa ke Muktamar alasannya karena IDI wilayah yang menaunginya menolakecat Terawan. Bahkan IDI setempat terancam dicabut keanggotaannya karena menolak melakukan pemecatan terhadap mantan Menteri Kesehatan tersebut.
Rakyat Ramai Mengecam iDI
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, masyarakat mengecam pemecatan yang dilakukan oleh IDI terhadap Dr. Terawan Agus Putranto. Berbagai dugaan muncul bermunculan belakangan ini.di media sosial.
“Ngeri ngeri…. Gue rasa banyak dokter ind yg ga suka sama dr. Terawan karena cuman beliau yang berani ngelawan kejahatan dibalik covid-19 ini..” ujar @buayakebon.
“Mengapa Ribuan Dokter dan Saintis Di Seluruh dunia Di Sensor ? Mengapa Para Ahli Medis Di Larang Membicara Fakta² .. Terawan misalnya,” twit @cybsquad
Dukungan juga mengalir dari luar negeri pada dokter terawan.
“Thanks for your #support for Doctor #Terawan. Our #positive #energy can help him to get a better life. I know United States of #America & #Europe are opening their doors to him. In the past, he couldn’t go because one thing stopped him. But now, he is free to go. Let’s amen it 🙏” twit dari @astridyogini.
“Turut simpati untuk manusia jujur Dan berintegritas Dr Terawan #Terawan @Puspen_TNI @tni_ad @jokowi biarkan dia pergi meniti karir Di negara lain , daripada mengabdi kepada anak bangsa yg tak tahu terima kasih,” twit @arifinpribadi
Masyarakat tidak juga perduli terhadap ijin praktek yang telah dicabut oleh IDI pada Dr. Terawan. Dilaporkan masyarakat tetap antri untuk mendapat pelayanan DSA di RSPAD Gatot Subroto. Sebalilnya kecaman pada IDI terus mengalir
“Abis dari RSPAD utk mengecek prosedur dan biaya tindakan DSA. Antrian masih cukup panjang utk booking Dr. Terawan (selasa-kamis aja) . 50 juta aja laris manis 😁, pasien gak peduli soal rekomendasi2 ijin praktek yang katanya dicabut,” twit @kurawa.
“Idi ga butuh terawan…
Para penderita 0enyekit yg butuh bantuan dr #terawan..
Tp mereka memutus asa para penderita penyakit untuk sembuh.. Tanggung jawab mereka di mkek idi dipertanggung jawabkan pd Tuhan,” twit @DistractRythm
“Tanggung jawabmu berat hati hati saat dimintai tanggung jawab oleh Tuhan…
Ingat sumbah profesi sebagi dokter..Tanya dlm hati kalian..Berhianatkah kalian??” @DistractRythm.
Kepercayaan rakyat pada dokter dan sistim kesehatan Indonesia bisa ambrul dengan pemecatan yang dilakukan IDI ini.
“IDI ini ormas apa ?
Kok kayaknya super power ya ? Serius nanya Jerinx dan #terawan,” @RakyatPantura
“dr. Terawan dipecat dari IDI. Ini sisi jahat yg dibuka mengenai IDI. Anda tahu kenapa kita2 suka berobat ke Malaysia dan Singapura? Krn disiplin monitoring malpraktek kuat oleh ikatan dokter & pemerintah sana. Di sini, IDI sibuk lindungi dokter malpraktek,” twit @SammiSoh. (Web Warouw)