JAKARTA- Kanselir Inggris Rishi Sunak beberapa waktu lalu menetapkan rencana untuk mengatur stablecoin dan mengeluarkan NFT sebagai bagian dari upaya untuk memposisikan Inggris sebagai pusat teknologi ramah-kripto. Hal ini dikutip Bergelora.com di Jakarta dari theblockcrypto.com, Minggu (10/4)
Langkah tersebut melihat stablecoin diakui sebagai bentuk pembayaran yang valid. Hal ini ditegaskan Departemen Keuangan Inggris dalam siaran persnya, dengan alasan bahwa dengan regulasi yang tepat, mereka dapat menyediakan alat pembayaran yang lebih efisien dan memperluas pilihan konsumen.
“Kami ingin melihat bisnis masa depan,– dan lapangan kerja yang mereka ciptakan,– di sini di Inggris, dan dengan mengatur secara efektif kami dapat memberi mereka kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk berpikir dan berinvestasi jangka panjang,” kata Sunak.
Sunak juga telah mengajukan permintaan di Royal Mint untuk menerbitkan NFT.
Royal Mint adalah perusahaan milik pemerintah yang memproduksi koin untuk Inggris Raya. Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email, dikatakan akan membagikan informasi rinci lebih lanjut pada waktunya.
Melalui akun Twitter resminya, Departemen Keuangan mengatakan langkah itu menyoroti “pendekatan berwawasan ke depan. Kami bertekad untuk mengambil aset kripto di Inggris.” Tweet itu juga mengatakan informasi akan dikeluarkan pada musim panas.
Bersamaan dengan peraturan ini, Departemen Keuangan akan memperkenalkan ‘financial market infrastructure sandbox’ untuk memungkinkan perusahaan bereksperimen dan berinovasi dan mengeksplorasi cara-cara meningkatkan daya saing sistem pajak Inggris untuk mendorong pengembangan lebih lanjut dari pasar aset kripto, katanya.
Langkah ini dilakukan di tengah periode kebingungan yang berlarut-larut seputar regulasi crypto di Inggris, karena perusahaan telah menunggu putusan dari regulator keuangan tentang lisensi anti pencucian uang.
Proses yang dilakukan melalui Financial Conduct Authority (FCA), telah memaksa banyak orang untuk mempertimbangkan tempat mereka di pasar Inggris, termasuk pembuat pasar crypto B2C2, Blockchain.com, dan perusahaan dompet Wirex, yang semuanya telah memilih untuk mencari lisensi di tempat lain.
Hari ini, FCA juga meminta kontributor untuk acara “Crypto Sprint” pertamanya, karena berjanji untuk terlibat dengan industri untuk menginformasikan pembuatan kebijakannya.
Dalam sebuah posting di situs webnya pada hari Senin, FCA mengatakan acara pada 10-11 Mei akan mempertemukan para pemimpin industri – termasuk teknolog, spesialis kripto, akademisi, lembaga keuangan yang diatur, dan badan konsumen. (Muff)