Sabtu, 5 Juli 2025

ZELENSKY MENYERAHLAH…! Wakil Menteri Pertahanan Ukraina: 70.000 Tentara Tewas dan 210.000 Luka Selama Melawan Rusia

JAKARTA – Pertempuran di timur Ukraina dalam dua minggu terakhir dinyatakan sebagai pertempuran paling berdarah, hal ini dikonfirmasi oleh pihak pemerintah Zelensky dan Gubernur Luhansk, Sergey Haidai dalam sebuah keterangan.

VIRAL Asal Usul Perang di Ukraina:

Pada pertempuran di wilayah timur terutama di Donbass, militer Rusia masih unggul atas kemampuan artileri dan udara dari Ukraina. Bahkan sokongan senjata dari Barat masih belum bisa menandingi kekuatan artileri pasukan Rusia di Timur ditambah beredar kabar jika Belarus akan melancarkan serangan ke Ukraina.

Dilansir The Kyiv Independent, saat ini Ukraina sedang berada dalam situasi mendekati titik kritis bagi militer Ukraina di Donbass.

Dalam wawancara dengan Pertahanan Nasional, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Vladimir Karpenko mengatakan bahwa pihaknya mengumumkan angka kerugian peralatan militer selama perang.

“Kami kehilangan sekitar 50%. Ini sekitar 1.300 kendaraan tempur infantri, 400 tank, 700 sistem artileri,” katanya dilansir dari Twitter @TpyxaNews.

Selain, itu Vladimir Karpenko mengatakan jika bahwa 70.000 tentara Ukraina tewas selama invasi dan 210.000 lebih korrban luka-luka.

Serta klaim yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Ukraina tentaranya telah membunuh 33.350 tentara Rusia.

Tak hanya itu, tantara Ukraina telah menghancurkan 1.465 tank, 3.573 kendaraan lapis baja, 739 dan 233 sistem artileri dan MLRS, 97 sistem rudal anti-pesawat, 216 pesawat, 180 helikopter, 594 drone, 129 rudal jelajah, 14 kapal, 2.513 kendaraan dan tanki bahan bakar, serta 55 peralatan khusus.

Sedangkan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Ukraina telah kehilangan 205 pesawat, 131 helikopter, 1.1233 drone, 342 sistem rudal anti pesawat, 3.587 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 539 instalasi sistem peluncur roket ganda, 2.013 artileri lapangan dan mortir, serta 3.658 unit kendaraan militer khusus, tulis Kementerian Pertahanan Rusia dalam Telegram resminya pada Sabtu, 18 Juni 2022.

Sebelumnya melihat kondisi yang mendesak dan menyulitkan pasukan Ukraina di Donbass, Pemerintah Ukraina menyalahkan Barat karena telah gagal mengirim bantuan tepat waktu dan membuat tentara Ukraina di medan tempur menderita kerugian yang fatal dari hari ke hari.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, dalam laporan terbaru dari seorang jurnalis asal kantor berita Axios World, Dave Lawler, ia mengatakan jika “200 sampai 500 tentara Ukraina tewas setiap harinya di Donbass dan total korban harian bisa mencapai 1.000, kata Davyd Arakhamia, yang memimpin negosiasi Ukraina dengan Rusia. Zelensky menyebutkan jumlah kematian 60 sampai 100 dalam dua minggu terakhir,” tulisnya.

Berdasarkan laporan dari Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, lebih dari 40 negara dari sekutu AS telah mengirimkan bantuan militer ke Ukraina. Sejak 24 Februari lalu, AS telah mengalokasikan lebih dari 5.6 miliar dolar untuk mendukung Ukraina melawan agresor Rusia.

Pada tanggal 16 Juni 2022, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengonfirmasi jika aliansi siap untuk memasok senjata jangka panjang ke Ukraina.

Sedangkan Penasihat Presiden Zelensky, Mykhailo Podolyak mengumumkan sejumlah bantuan militer yang harus diterima Ukraina untuk dapat mengakhiri perang dengan Rusia di Ukraina.

“Untuk mengakhiri perang kita membutuhkan senjata berat, 1.000 howitzer kaliber 155 mm, 300 MLRS, 500 tank, 2.000 kendaraan lapis baja, 1.000 drone,” tulis Penasihat Presiden Ukraina Zelensky melalui akun Twitter pribadinya pada Senin, 13 Juni 2022. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru