JAKARTA – Rusia mengancam Amerika Serikat (AS) jika tak berhenti untuk meneruskan pasokan rudal jarak jauh ke Ukraina.
Mereka menegaskan, menyuplai senjata seperti itu ke Ukraina telah melanggar batas.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova pada Kamis (15/9/2022) mensinyalkan, perang Rusia dengan AS akan terjadi jika hal itu tak dilakukan.
Ia memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi jika Washington tak mengindahkan ancamannya.
“Amerika Serikat dan sekutunya, yang menyuplai senjata ke rezim Kiev, sebenarnya menjadi kaki tangan dalam kejahatan perang,” tuturnya dikutip dari Newsweek, Kamis (15/9/2022).
“Jika Washington memutuskan mengirimkan Kiev dengan rudal jarak jauh, itu akan melanggar batas dan menjadi pihak yang terlibat langsung dengan konflik. Kami memiliki hak melindungi wilayah dengan semua yang kami miliki,” lanjut Zakharova.
Ia mengatakan pada skenario seperti itu, Rusia akan dipaksa untuk merespons secara memadai.
“Langkah yang tak bertanggung jawab seperti itu akan sangat tak stabil, berkontribusi pada peningkatan ketegangan tambahan dan memicu perlombaan senjata,” ujarnya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, pejabat Rusia berulangkali mengkritik dan meminta agar bantuan Barat untuk Ukraina diakhiri.
Pasalnya sejumlah senjata yang dikirim oleh AS dan Barat, termasuk HIMARS telah memberikan keuntungan pada efektivitas serangan Ukraina ke Rusia.
Keberhasilan Ukraina merebut kembali sejumlah daerah yang sempat diduduki Rusia pada serangan balik, disebut salah satunya berkat persenjataan tersebut. (Calvin G. Eben-Haezer)