JAKARTA– Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan, Barat telah melakukan permainan geopolitik berbahaya berdarah dan kotor.
Ironisnya cepat atau lambat, Amerika Serikat dan setukunya harus bicara dengan Rusia, akibat melakukan kesalahan yang telah mereka lakukan sendiri.
Kekuasaan atas dunia dunia adalah apa yang Barat telah pertaruhkan dalam permainan berbahaya, berdarah dan saya bisa bilang itu kotor.
Vladimir Putin, Presiden Federasi Rusia, mengatakan hal itu dalam Forum Tahunan ke-19 Klub Diskusi Internasional Valdai di Moscow, Rusia, Kamis, 27 Oktober 2022.
Forum diskusi mengambil tema: “Dunia Setelah Hegemoni: Keadilan dan Keamanan untuk Semua”.
Forum diskusi, dihadiri para ilmuwan dan praktisi dari 111 negara, termasuk dari Amerika Serikat dan Indonesia.
Vladimir Putin menanggapi permintaan Dr Connie Rahakundini Bakrie, analis militer dari Universitas Ahmad Yani Bandung.
“Penabur angin, seperti yang mereka katakan, akan menuai badai,” ujar Vladimir Putin, Presiden Federasi Rusia.
“Saya selalu percaya dan masih percaya pada akal sehat. Jadi saya yakin bahwa cepat atau lambat pusat-pusat baru tatanan dunia itu multipolar.”
“Dan Barat harus memulai percakapan yang setara tentang masa depan yang akan kita jalani bersama … dan semakin cepat semakin baik,” kata Vladimir Putin, Presiden Rusia.
Vladimir Putin mengatakan Barat yang dibutakan oleh kolonialisme, telah membantu menghasut konflik di Ukraina.
Amerika Serikat berusaha untuk memicu krisis di Taiwan dalam upaya untuk menegakkan dominasi global.
Vladimir Rusia mengirim pasukan ke Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022, memicu konfrontasii terbesar dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.
Pada masa kelam Perang Dingin ketika Uni Soviet dan Amerika Serikat mendekati perang nuklir.
Vladimir Putin mengutip kuliah di Harvard pada 1978 yang disampaikan pembangkang Rusia Alexander Solzhenitsyn.
Dimana dikatakan negara-negara Barat secara terbuka bersifat rasis dan memandang rendah orang-orang lain di dunia.
“Keyakinan pada infalibilitas mereka adalah posisi yang sangat berbahaya,” kata Vladimir Putin.
“Saya selalu percaya dan masih percaya pada akal sehat. Jadi saya yakin bahwa cepat atau lambat pusat-pusat baru tatanan dunia itu multipolar.”
“Dan Barat harus memulai percakapan yang setara tentang masa depan yang akan kita jalani bersama … dan semakin cepat semakin baik,” kata Vladimir Putin, Presiden Rusia.
Vladimir Putin mengatakan Barat yang dibutakan oleh kolonialisme, telah membantu menghasut konflik di Ukraina.
Amerika Serikat berusaha untuk memicu krisis di Taiwan dalam upaya untuk menegakkan dominasi global.
Vladimir Rusia mengirim pasukan ke Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022, memicu konfrontasii terbesar dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.
Pada masa kelam Perang Dingin ketika Uni Soviet dan Amerika Serikat mendekati perang nuklir.
Vladimir Putin mengutip kuliah di Harvard pada 1978 yang disampaikan pembangkang Rusia Alexander Solzhenitsyn.
Dimana dikatakan negara-negara Barat secara terbuka bersifat rasis dan memandang rendah orang-orang lain di dunia.
“Keyakinan pada infalibilitas mereka adalah posisi yang sangat berbahaya,” kata Vladimir Putin.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dari DIO-TV.com, Vladimir Putin menambahkan Rusia tidak akan pernah menerima Barat yang mencoba mengajari Rusia bagaimana harus bertindak.
“Tidak seperti Barat, kami tidak memanjat ke halaman orang lain,” ucap Vladimir Putin.
Namun, berbicara kepada para ahli dari 44 negara yang berbeda, Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak menganggap dirinya sebagai musuh Barat. (Web Warouw/Dismas Aju)